ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Penobatan ‘Hey Look Ma, I Made It!’ sebagai Lagu Rock Terbaik Versi Billboard Itu Sungguh Nggak Masuk Akal

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
19 Oktober 2020
A A
Kapan Ya Band Rock Dunia Jadi Guest Star di Acara Ulang Tahun Stasiun Televisi?
Share on FacebookShare on Twitter

Lagu “Hey Look Ma, I Made It!” milik band Panic! At The Disco beberapa waktu lalu dinobatkan menjadi lagu rock terbaik di ajang penghargaan musik Billboard 2020. Haaa… nggak salah? Sebentar, saya koprol dulu bolak-balik!

Coba kita dengerin aja lagunya bareng-bareng ya. 

Saat mendengar kalimat “musik rock” saya yakin yang ada di kepala kalian rata-rata sama dengan saya. Raungan gitar yang penuh distorsi, teriakan keras nan melengking, sampai penampilan yang didominasi warna hitam, dan umumnya anti-metroseksual. Tapi, setelah mendengar lagu itu, apa yang terbayang? Sepertinya lagu tersebut lebih cocok buat joget “ajeb-ajeb” di diskotik ketimbang moshing dan headbang ala anak metal.

Kok bisa ya musik di lagu itu dikategorikan sebagai musik rock? Apa sekelas Billboard nggak bisa bedain antara musik rock dan musik dugem?

Tiga puluh tahun menggemari aliran musik rock/metal, saya perhatikan semakin lama pengelompokan musik rock semakin campur aduk. Saya mengenal aliran musik ini dari band-band hard rock semacam Guns N’Roses, Skid Row, White Snake dan lainnya di sekolah menengah. Berlanjut ke yang lebih keras seperti Metallica, Anthrax, Suicidal Tendencies, dan akhirnya mengenal Sepultura sampai band speed metal Dragonforce.

Perkembangan musik “old school” ini kemudian agak tersisih pada era rock alternatif seperti Collective Soul, The Smashing Pumpkins, atau Foo Fighters yang sempat digemari pada era ’90-an. Bahkan ketika band My Chemical Romance atau Dashboard Confessional menggebrak zaman milenial dengan aliran “emo”, saya bisa menerima.

Pengelompokan lagu “Hey Look Ma, I Made It!” ke dalam genre rock ini mengingatkan saya pada fenomena band Maroon 5. Saya mulai terusik ketika Maroon 5 dikategorikan sebagai band rock. Okelah, album perdananya yang “meledak” itu belum terlalu “dance floor”seperti lagu-lagunya sekarang. Apalagi lagu “Harder To Breathe” diletakkan di urutan awal. Suara gitarnya bisa juga mengindikasikan aliran rock di sini. Tapi, mungkin karena lagu “This Love” yang nggak ada nuansa rock-nya blas itu ngetop banget, grup ini pun membelokkan aliran musiknya di album kedua dan seterusnya, dengan warna musik yang sama dengan lagu tersebut.

Tapi, status “grup rock” kadung disematkan ke grup ini. Jadilah publik menyebut Maroon 5 sebagai band rock sampai sekarang, walaupun mayoritas lagunya ngajak “Moves Like Jagger”. Apalagi penampilan Adam Levine yang penuh tato itu benar-benar bisa jadi branding yang kuat untuk mengekspresikan “gue rocker!”

Menurut saya, fenomena ini yang juga terjadi dengan Panic! At The Disco. Di kuping saya, tiga album pertamanya terdengar beraliran “emo”. Namun, di album Too Weird To Live, Too Rare To Die!, terlihat sekali mereka “banting setir” dari rocker menjadi adis alias anak disko. Warna musik itu pun berlanjut sampai album terakhir “Pray For The Wicked” yang menelurkan hits “Hey Look Ma, I Made It!” itu.

Seperti halnya Maroon 5, nggak heran stempel “band rock” nggak akan bisa lepas di jidat personel Panic! At The Disco, yang akhirnya membuat lagu-lagu mereka dimasukan dalam kategori Billboard’s hot rock songs. Buat saya yang didikan Axl Rose dan James Hetfield, jelas kenyataan ini bikin saya lari keliling lapangan bola!

Buat perbandingan nih, apakah kalian masih inget lagu “Nothing Else Matters” milik band Metallica di tahun 1992? Saya ingetin lagi deh yaaa…

Mungkin kalian nggak menyangka kalau Metallica bakal menciptakan lagu slow seperti ini. Kebetulan, lagu ini ngetop pula di jamannya. Apakah itu berarti musik mereka jadi “lembek” karena perubahan warna musik di lagu tersebut? Buat saya jawabannya tidak, karena mereka konsisten dengan aliran musik trash metalnya, sampai saat ini. Satu lagu yang punya tampilan beda nggak bisa dijadikan patokan bahwa band tersebut punya aliran tertentu. Dan tentu saja, pakai distorsi belum tentu alirannya cadas. Jarang loh ada band yang nggak pakai distorsi sama sekali, kecuali band akustik.

Lagu “Nothing Else Matters” pun tetap berhak menyandang gelar lagu rock, dan publik pun mengakuinya sampai sekarang. Tapi, lagu “Hey Look Ma, I Made It!”? Ayolaaah… bakal diketawain Eddie Van Halen di alam baka!

BACA JUGA Pekerjaan yang Bukan Tanggung Jawabmu Sebaiknya Ditolak biar Nggak Stres dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2020 oleh

Tags: billboardMetallicapanic at the discorock
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik terminal mojok.co

Menikmati Beragam Genre Musik Adalah Hak Setiap Manusia

8 Januari 2020
lirik bahasa indonesia

Siapa Bilang Bikin Lirik Bahasa Indonesia Itu Gampang

21 Agustus 2019
lagu guitar hero II terbaik mojok

5 Lagu ‘Guitar Hero II’ yang Bikin Saya Suka Musik Rock

5 Juli 2021
Metallica

Hanya Orang Bodoh yang Percaya Kalau Metallica Beneran Memainkan Indonesia Raya

23 Agustus 2019
metalhead waiter tiran kopi biji kopi mojok

Tak Hanya Folk dan Senja, Kini Kopi Juga Identik dengan Metalhead

4 Januari 2021
Tidak Hanya Lagu Pop atau Balad, Lagu Rock Juga Bisa Bikin Kita Menangis terminal mojok.co

Tidak Hanya Lagu Pop atau Balad, Lagu Rock Juga Bisa Bikin Kita Menangis

2 Maret 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
minggu lebih cepat tiba-tiba senin mojok

Teori-teori yang Menjawab Misteri Hari Minggu Berlalu Lebih Cepat

Sepak Bola dan Sihir Adalah Kolaborasi yang Erat Tak Terbantahkan terminal mojok.co

Membangun Stadion Berkapasitas Raksasa di Indonesia Sungguh Terasa Sia-sia

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa terminal mojok.co

Anak-anak Adalah Kritikus Musik Paling Tulus Dibanding Orang Dewasa

Terpopuler Sepekan

Akui Saja, Batu Lebih Menarik Menjadi Destinasi Study Tour Ketimbang Jogja dan Bali Mojok.co

Sebagai Warga Lokal, Saya Setuju Study Tour ke Batu Malang Lebih Menyenangkan karena Study Tour ke Jogja dan Bali Sangat Membosankan

8 Mei 2025
Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

12 Mei 2025
Terima kasih Sheila on 7 Sudah Lahir dan Merilis Lagu yang Begitu-begitu Aja Mojok.co

Terima Kasih Sheila on 7 Sudah Lahir dan Merilis Lagu yang Begitu-begitu Aja

7 Mei 2025
Nganjuk Kota Angin Adalah Julukan Paling Sia-sia, Mending Dihapus Aja Mojok.co

Nganjuk Kota Angin Adalah Julukan Paling Sia-sia, Mending Dihapus Aja

13 Mei 2025
Mahasiswa UNY Juga (Pernah) Makan dengan Bau Comberan seperti Mahasiswa Unair, tapi Mereka Tidak Menderita, Malah Bahagia penyetan mas kobis

Mahasiswa UNY Juga (Pernah) Makan dengan Bau Comberan seperti Mahasiswa Unair, tapi Mereka Tidak Menderita, Malah Bahagia

11 Mei 2025
Pengalaman Suram Fresh Graduate Kerja Jadi Operator Call Center yang Punya Banyak Sisi Gelap Mojok,co

Pengalaman Suram Fresh Graduate Kerja Jadi Operator Call Center yang Punya Banyak Sisi Gelap 

11 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi
  • Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring
  • Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran
  • Tak Mudah Jadi Orang dengan KTP Malang, Susah Payah Berbuat Baik tapi Rusak karena Aremania
  • Jadi Mahasiswa UIN Merasa Rendah Diri karena Kena Banyak Label Menyebalkan
  • Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.