Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
7 Oktober 2023
A A
Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban kan?

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban kan? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Raihan nirmedali kontingen Indonesia dari cabor bulu tangkis Asian Games 2023 menjadi sebuah tamparan dan catatan memalukan dunia bulu tangkis Indonesia. Sebagai negara yang dikenal jagonya bulu tangkis, raihan tersebut tentu sangat mengkhawatirkan. Citra bulu tangkis sebagai lumbung medali, seakan seperti kentut yang keluar lalu hilang begitu saja. Lalu, siapa yang harus disalahkan?

Nggak perlu basa-basi, PBSI adalah pihak yang bertanggung jawab dan yang paling tepat untuk disalahkan atas catatan buruk ini. Capaian nol medali di Asian Games 2023 merupakan bagian dari rentetan penurunan prestasi di beberapa turnamen terakhir. Sempat membaik di Hongkong Open bulan lalu dengan juara di 2 nomor, tapi akhirnya cuma dijadikan alat untuk membersihkan nama PBSI dengan jargon “We are PBSI, we are Indonesia”. Sebuah jargon yang terkesan egois dan hanya ingin berlagak seperti bang jago, padahal kosong.

Rentetan dosa PBSI

Tidak adanya satupun medali yang diraih merupakan buah dari bermacam masalah yang tak dapat diselesaikan oleh PBSI. Masalah fisik, di mana tempo hari ada atlet berbadan “om-om” yang dinilai tidak proporsional sebagai atlet. Akhirnya atlet yang diserang, padahal federasi juga ikut bertanggung jawab. Ada lagi masalah pelatih yang dipekerjakan tapi tanpa kontrak yang jelas. Lalu, ada juga masalah nonteknis seperti mental atlet yang terlalu payah dan sering terlihat bermain tanpa daya juang, serta banyak permasalahan lain yang gagal diatasi oleh PBSI.

Menurut pandangan saya sebagai pencinta bulu tangkis, kegagalan PBSI dalam mengatasi berbagai masalah tersebut karena sikap federasi yang terlalu konservatif. Label Indonesia sebagai kekuatan tradisional bulu tangkis dunia bersama China dan Korea, seakan membuat kita terlena dan menggampangkan masalah-masalah yang ada. Prestasi hebat di masa lampau seakan membuat kita terjebak pada prinsip-prinsip lama yang sudah usang. Hal tersebut yang membuat penyelesaian beberapa masalah tidak dilakukan secara profesional. 

Sebagai contoh, kasus pelatih Flandy Limpele yang sempat ramai. Selama penugasannya Flandy Limpele tidak pernah menerima kontrak secara fisik. Alhasil ketika beliau memutuskan mundur, federasi kocar-kacir. Kok bisa ada pelatih yang bekerja tapi tanpa kontrak, bukankah hal tersebut menunjukkan sangat tidak profesionalnya federasi kita?

Belum lagi berita terbaru pelatih ganda campuran Djoko Mardijanto, yang tiba-tiba diberhentikan untuk digantikan Coach Herry IP dengan alasan ingin meningkatkan performa sebelum Olimpiade Paris. Halo, PBSI?

Kondisi fisik adalah hal yang tidak bisa ditawar

Masalah yang banyak diperdebatkan soal atlet berbadan “om-om”, ada statement yang mengatakan bahwa “tidak apa-apa badan gemuk, yang penting mainnya enak”. Lho nggak bisa gitu dong logikanya.

Kondisi fisik yang prima dan ideal (tentu saja untuk ukuran atlet), itu penting loh. Mungkin kondisi ini bukan menjadi masalah 30 tahun yang lalu. Tapi ayolah, dunia olahraga sudah banyak berkembang, Bung!!! Negara lain saja saat ini semakin peduli dengan hal-hal non teknis. Sport science, ilmu gizi, bahkan ilmu psikologi sudah menjadi kajian yang dikembangkan untuk meningkatkan performa atlet. Mau sampai kapan kita pakai prinsip-prinsip lama yang sudah usang.

Baca Juga:

PBSI Bikin Acara Intimate Talk, Ceritanya Mau Saingan sama Akun Gosip nih?

Kenapa Kalian Begitu Benci dengan si Ranking Satu? Kalian Masih Cemburu?

Contoh nyata Viktor Axelsen, GOAT-nya bulu tangkis dunia. Banyak yang mengatakan bahwa Viktor didampingi deretan pelatih yang memang ahli pada bidangnya seperti fisik, teknik, mental, maupun gizi. Hasilnya jelas, ranking satu dunia tak tergoyahkan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, kapan Indonesia akan berbenah? Tidak hanya federasinya, para atlet juga harus berbenah. Olimpiade Paris yang menjadi ajang terbesar bagi para atlet tinggal menghitung bulan. Jika tidak berbenah, bukan tidak mungkin catatan buruk ini akan terulang.

Dari mana kita harus berbenah? Ya dari akarnya, yaitu PBSI. Kalau pengurusnya tidak mampu ya silahkan undur diri.

Penulis: Kuncoro Purnama Aji
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Suka Atau Tidak, Bulu Tangkis Indonesia Tetap Butuh Nyinyiran Taufik Hidayat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2023 oleh

Tags: bulu tangkiskritikanpbsiPrestasi
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

IPDN ospek sekolah dinas sekolah kedinasan mojok.co

Alasan Siklus Kehidupan IPDN Justru Melahirkan Praja Elek-elekan

25 November 2020
Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

17 Februari 2023
Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu biaya wisuda, malang, kampus di malang

Selempang Cum Laude untuk Wisuda: Penting, tapi Tidak Sepenting Itu

22 Oktober 2023
PB Djarum jangan pamit

PB Djarum Jangan Pamit, Masih banyak Anak-anak yang Ingin Mengejar Mimpi Mereka

9 September 2019
kpai

Surat Untuk KPAI : Selamat Karena Telah Berhasil Mengubur Mimpi Anak Bangsa

9 September 2019
Shin Tae-yong vs Indra Sjafri: Perdebatan yang Bikin PSSI Bahagia

Shin Tae-yong vs Indra Sjafri: Perdebatan yang Bikin PSSI Bahagia

8 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.