Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

Bella Yuninda Putri oleh Bella Yuninda Putri
7 April 2024
A A
Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh

Menghitung Penghasilan Tok Dalang Upin Ipin yang Membuatnya Jadi Crazy Rich Kampung Durian Runtuh (Upin Ipin Fandom)

Share on FacebookShare on Twitter

Isnin bin Khamis alias Tok Dalang merupakan salah satu karakter dalam serial animasi Upin Ipin yang paling sering muncul. Kehadirannya di hampir seluruh episode tentu bukan tanpa alasan. Beliau adalah tetua Kampung Durian Runtuh yang terkenal serbabisa. Makanya Upin Ipin beserta teman-temannya suka sekali main ke rumah Tok Dalang. Di sana, mereka bisa bertukar cerita, membuat mainan, membantu membersihkan kandang, dll.

Selain itu, sebagai tetua kampung beliau juga memiliki harta yang melimpah. Memang wajar kalau Tok Dalang tidak menampakkan kekayaannya secara terang-terangan seperti Ehsan. Buat apa seorang kakek bergaya heboh di kampung, ya kan? Lebih baik hidup sederhana dan mengalokasikan kekayaannya untuk warga dan cucu-cucunya.

Membicarakan soal kekayaan, pernah kepikiran nggak sih berapa kekayaan Tok Dalang? Dalam artikel ini, saya akan coba menaksir kekayaan Tok Dalang sehingga membuatnya jadi crazy rich Kampung Durian Runtuh.

Penghasilan dari kebun Durian Tok Dalang dalam serial Upin Ipin

Menurut artikelnya Mas Gusti yang pernah tayang di Terminal Mojok, Kampung Durian Runtuh Upin Ipin terletak di Segamat, salah satu kota di Johor yang terkenal karena duriannya. Nah setelah melakukan riset kecil-kecilan, harga kebun durian di sana seluas 3,6 ha saja dibanderol dengan harga RM 1.260.000 atau sekitar Rp4 miliar. Itu baru kebunnya saja ya, Gaes.

Sementara untuk penghasilan dari panen durian totalnya juga sangat tinggi. Misalnya 1 ha dapat ditanami 40 pohon, berarti untuk luas 3,6 ha dapat ditanami 144 pohon durian. Sekali berbuah, satu pohon durian bisa menghasilkan sekitar 20-30 durian. Kalau ada 144 pohon, dikali saja dengan 25 buah sebagai rata-ratanya dan hasilnya adalah 3600 buah.

Kabarnya, harga durian Musang King ini satu buahnya sekitar Rp250 ribu. Jadi, untuk total 3600 buah durian kita kalikan Rp250 ribu, berarti penghasilan Tok Dalang mencapai Rp900 juta per tahun. Durian ini katanya berbuah cuma sekali dalam setahun, jadi penghasilannya per tahun. Ini adalah penghasilan kotor dengan asumsi buahnya nggak ada yang cacat ya, Gaes.

Penghasilan dari kebun pisang

Tok Dalang juga punya kebun pisang, lho, dalam serial Upin Ipin. Saya coba riset tentang harga kebun pisang di Segamat, tapi belum berhasil dapat info persisnya. Kalau di Indonesia, kebun pisang seluas 3 ha harganya Rp1,5 miliar atau setara dengan RM 430.000. Berdasarkan riset saya, 1 ha kebun pisang ini bisa ditanami 1000 pohon. Sehingga kalau untuk tanah seluas 3 ha, berarti akan ada total 3000 pohon pisang.

Nah, 1 tandan pisang raja ini kalau saya cek di e-commerce harganya kira-kira Rp100 ribu. Untuk 1 pohon pisang sendiri bisa menghasilkan 4 tandan pisang. Jadi, penghasilan Tok Dalang sekitar Rp400 ribu untuk 4 tandan pisang dikalikan total 3000 pohon, yaitu sekitar Rp1,2 miliar.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Penghasilan dari pohon rambutan

Selain durian dan pisang, Tok Dalang juga punya aset perkebunan lain, yaitu pohon rambutan. Ini muncul di episode Upin Ipin yang berjudul Ambil Galah Tolong Tunjukkan. Sebenarnya ini tidak bisa dibilang aset karena pohon rambutannya hanya ada 1. Tok Dalang juga bilang kalau hampir semua rumah di Kampung Durian Runtuh juga punya pohon ini. Tapi, berhubung Upin Ipin dan teman-temannya pernah jualan rambutan, saya anggap rambutan ini bisa jadi sumber pendapatan.

Penghitungannya nggak usah ribet-ribet. Langsung saja saya ambil harga semua buah rambutan dari kesepakatan antara Mail dan Ah Tong, yaitu RM 80. Menurut sumber, rambutan ini bisa berbuah 2 kali dalam setahun. Jadi, dalam satu tahun kakek satu ini mendapat penghasilan RM 160 atau sekitar Rp560 ribu dari pohon rambutannya.

Tok Dalang Homestay dalam serial Upin Ipin

Selain perkebunan, Tok Dalang juga punya aset properti, yaitu Tok Dalang Homestay. Penginapan ini pertama kali muncul di episode Upin Ipin Pokok Seribu Guna dan akhirnya ganti nama jadi Inap Desa Tok Dalang di episode Bola Beracun.

Oke, sekarang kita bicarakan penghasilan Tok Dalang dari sini. Untuk homestay pedesaan, saya kira 20 kamar sudah cukup, ya. Anggap saja per malam tarifnya sekitar Rp150 ribu. Karena tidak ramai setiap bulan, saya taksir homestay lebih banyak beroperasi saat libur Lebaran dan tahun baru. Ya kira-kira setiap bulannya ada 3 hari di mana kamarnya penuh, jadi untuk 2 bulan berarti ada 6 hari. Sehingga pendapatan kotornya tinggal kita kalikan saja semua yang hasilnya sekitar Rp180 juta.

Penghasilan menjadi takmir masjid dan dalang

Terus terang saya kurang tahu apakah takmir masjid dibayar atau tidak. Kalau memang dibayar, saya taksir per anggota bisa dapat sekitar Rp50 ribuu per bulan. Bonus beras juga dari zakat fitrah kalau Tok Dalang menjadi anggota amil zakat.

Selain itu sesuai namanya, yaitu Tok Dalang, beliau tentu nyambi juga jadi dalang wayang. Berdasarkan riset kecil-kecilan saya, seorang dalang yang terkenal sekali manggung bisa mengantongi uang Rp50 juta lebih. Kalau Tok Dalang manggung 2 kali saja dalam setahun, dia sudah bisa dapat penghasilan Rp100 juta.

Tok Dalang juga punya ayam dan angsa

Terakhir, Tok Dalang juga punya aset yang nggak kalah penting, yaitu bebek dan angsa. Untuk ayamnya sendiri totalnya ada 12 ekor yang terdiri dari ayam jago bernama Rembo, lalu 1 ayam betina Bangkok beserta 10 anak ayamnya. Di Indonesia, ayam jago dijual di kisaran harga Rp150 ribu, lalu ayam betina Bangkok umur 4 bulan harganya Rp650 ribu, dan anak ayam 1 ekor harganya Rp7000 yang berarti harganya Rp70 ribu untuk 10 ekor.

Selain ayam, ada juga angsa putih yang dipelihara kakek ini sebanyak 3 ekor. Angsanya muncul di episode Upin Ipin Angsa Bertelur Emas. Kalau saya lihat di e-commerce, harga satu ekor angsa Rp250 ribu, jadi untuk 3 ekor totalnya Rp750 ribu.

Siapa sangka kalau di balik tokoh yang ramah dan serbabisa seperti Tok Dalang ini rupanya beliau punya penghasilan ratusan juta hingga miliaran, lho. Meski diam-diam jadi crazy rich Kampung Durian Runtuh, beliau tetap memilih hidup sederhana biar ayem tentrem.

Sebenarnya selain aset-aset Tok Dalang di atas, masih ada aset lain yang belum sempat saya hitung. Misalnya, penghasilan Tok Dalang dari merilis CD rekaman kompang, CD kumpulan lagu hits I.K. Ranggi, lalu ada juga koleksi uang jadul yang mahal juga kalau dijual. Wih, super duper crazy rich ini, sih!

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Alasan Tok Dalang Harus Segera Mengganti Rembo, si Ayam Problematik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 April 2024 oleh

Tags: crazy richKampung Durian Runtuhpilihan redaksiTok DalangUpin dan Ipinupin-ipin
Bella Yuninda Putri

Bella Yuninda Putri

Seorang Gen Z. Doyan menulis nonfiksi, fiksi, sampai puisi. Suka membahas topik seputar budaya, bahasa, dan keseharian di masyarakat.

ArtikelTerkait

Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

16 Juli 2024
Begini Rasanya Tinggal di Kabupaten Nganjuk yang Tak Punya Laut terminal mojok.co

Begini Rasanya Tinggal di Kabupaten Nganjuk yang Tak Punya Laut

9 September 2021
Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Sini Mojok.co

Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Kabupaten Tertinggal Ini

17 Januari 2024
Mengenang Lagi Cerita Wanita Misterius di Balik Lagu Sephia dari Sheila On 7 terminal mojok.co

Mengenang Lagi Cerita Wanita Misterius di Balik Lagu Sephia dari Sheila On 7

5 November 2021
Menebak Tipe Kepribadian Upin Ipin dan Murid Tadika Mesra Berdasar Tes MBTI yang Viral Mojok.co

Menebak Tipe Kepribadian Upin Ipin dan Murid Tadika Mesra Berdasar Tes MBTI yang Viral

6 April 2024
Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom “SpongeBob SquarePants” di Dunia Nyata yang Dihindari Anker

14 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.