Isnin bin Khamis alias Tok Dalang merupakan salah satu karakter dalam serial animasi Upin Ipin yang paling sering muncul. Kehadirannya di hampir seluruh episode tentu bukan tanpa alasan. Beliau adalah tetua Kampung Durian Runtuh yang terkenal serbabisa. Makanya Upin Ipin beserta teman-temannya suka sekali main ke rumah Tok Dalang. Di sana, mereka bisa bertukar cerita, membuat mainan, membantu membersihkan kandang, dll.
Selain itu, sebagai tetua kampung beliau juga memiliki harta yang melimpah. Memang wajar kalau Tok Dalang tidak menampakkan kekayaannya secara terang-terangan seperti Ehsan. Buat apa seorang kakek bergaya heboh di kampung, ya kan? Lebih baik hidup sederhana dan mengalokasikan kekayaannya untuk warga dan cucu-cucunya.
Membicarakan soal kekayaan, pernah kepikiran nggak sih berapa kekayaan Tok Dalang? Dalam artikel ini, saya akan coba menaksir kekayaan Tok Dalang sehingga membuatnya jadi crazy rich Kampung Durian Runtuh.
Daftar Isi
Penghasilan dari kebun Durian Tok Dalang dalam serial Upin Ipin
Menurut artikelnya Mas Gusti yang pernah tayang di Terminal Mojok, Kampung Durian Runtuh Upin Ipin terletak di Segamat, salah satu kota di Johor yang terkenal karena duriannya. Nah setelah melakukan riset kecil-kecilan, harga kebun durian di sana seluas 3,6 ha saja dibanderol dengan harga RM 1.260.000 atau sekitar Rp4 miliar. Itu baru kebunnya saja ya, Gaes.
Sementara untuk penghasilan dari panen durian totalnya juga sangat tinggi. Misalnya 1 ha dapat ditanami 40 pohon, berarti untuk luas 3,6 ha dapat ditanami 144 pohon durian. Sekali berbuah, satu pohon durian bisa menghasilkan sekitar 20-30 durian. Kalau ada 144 pohon, dikali saja dengan 25 buah sebagai rata-ratanya dan hasilnya adalah 3600 buah.
Kabarnya, harga durian Musang King ini satu buahnya sekitar Rp250 ribu. Jadi, untuk total 3600 buah durian kita kalikan Rp250 ribu, berarti penghasilan Tok Dalang mencapai Rp900 juta per tahun. Durian ini katanya berbuah cuma sekali dalam setahun, jadi penghasilannya per tahun. Ini adalah penghasilan kotor dengan asumsi buahnya nggak ada yang cacat ya, Gaes.
Penghasilan dari kebun pisang
Tok Dalang juga punya kebun pisang, lho, dalam serial Upin Ipin. Saya coba riset tentang harga kebun pisang di Segamat, tapi belum berhasil dapat info persisnya. Kalau di Indonesia, kebun pisang seluas 3 ha harganya Rp1,5 miliar atau setara dengan RM 430.000. Berdasarkan riset saya, 1 ha kebun pisang ini bisa ditanami 1000 pohon. Sehingga kalau untuk tanah seluas 3 ha, berarti akan ada total 3000 pohon pisang.
Nah, 1 tandan pisang raja ini kalau saya cek di e-commerce harganya kira-kira Rp100 ribu. Untuk 1 pohon pisang sendiri bisa menghasilkan 4 tandan pisang. Jadi, penghasilan Tok Dalang sekitar Rp400 ribu untuk 4 tandan pisang dikalikan total 3000 pohon, yaitu sekitar Rp1,2 miliar.
Penghasilan dari pohon rambutan
Selain durian dan pisang, Tok Dalang juga punya aset perkebunan lain, yaitu pohon rambutan. Ini muncul di episode Upin Ipin yang berjudul Ambil Galah Tolong Tunjukkan. Sebenarnya ini tidak bisa dibilang aset karena pohon rambutannya hanya ada 1. Tok Dalang juga bilang kalau hampir semua rumah di Kampung Durian Runtuh juga punya pohon ini. Tapi, berhubung Upin Ipin dan teman-temannya pernah jualan rambutan, saya anggap rambutan ini bisa jadi sumber pendapatan.
Penghitungannya nggak usah ribet-ribet. Langsung saja saya ambil harga semua buah rambutan dari kesepakatan antara Mail dan Ah Tong, yaitu RM 80. Menurut sumber, rambutan ini bisa berbuah 2 kali dalam setahun. Jadi, dalam satu tahun kakek satu ini mendapat penghasilan RM 160 atau sekitar Rp560 ribu dari pohon rambutannya.
Tok Dalang Homestay dalam serial Upin Ipin
Selain perkebunan, Tok Dalang juga punya aset properti, yaitu Tok Dalang Homestay. Penginapan ini pertama kali muncul di episode Upin Ipin Pokok Seribu Guna dan akhirnya ganti nama jadi Inap Desa Tok Dalang di episode Bola Beracun.
Oke, sekarang kita bicarakan penghasilan Tok Dalang dari sini. Untuk homestay pedesaan, saya kira 20 kamar sudah cukup, ya. Anggap saja per malam tarifnya sekitar Rp150 ribu. Karena tidak ramai setiap bulan, saya taksir homestay lebih banyak beroperasi saat libur Lebaran dan tahun baru. Ya kira-kira setiap bulannya ada 3 hari di mana kamarnya penuh, jadi untuk 2 bulan berarti ada 6 hari. Sehingga pendapatan kotornya tinggal kita kalikan saja semua yang hasilnya sekitar Rp180 juta.
Penghasilan menjadi takmir masjid dan dalang
Terus terang saya kurang tahu apakah takmir masjid dibayar atau tidak. Kalau memang dibayar, saya taksir per anggota bisa dapat sekitar Rp50 ribuu per bulan. Bonus beras juga dari zakat fitrah kalau Tok Dalang menjadi anggota amil zakat.
Selain itu sesuai namanya, yaitu Tok Dalang, beliau tentu nyambi juga jadi dalang wayang. Berdasarkan riset kecil-kecilan saya, seorang dalang yang terkenal sekali manggung bisa mengantongi uang Rp50 juta lebih. Kalau Tok Dalang manggung 2 kali saja dalam setahun, dia sudah bisa dapat penghasilan Rp100 juta.
Tok Dalang juga punya ayam dan angsa
Terakhir, Tok Dalang juga punya aset yang nggak kalah penting, yaitu bebek dan angsa. Untuk ayamnya sendiri totalnya ada 12 ekor yang terdiri dari ayam jago bernama Rembo, lalu 1 ayam betina Bangkok beserta 10 anak ayamnya. Di Indonesia, ayam jago dijual di kisaran harga Rp150 ribu, lalu ayam betina Bangkok umur 4 bulan harganya Rp650 ribu, dan anak ayam 1 ekor harganya Rp7000 yang berarti harganya Rp70 ribu untuk 10 ekor.
Selain ayam, ada juga angsa putih yang dipelihara kakek ini sebanyak 3 ekor. Angsanya muncul di episode Upin Ipin Angsa Bertelur Emas. Kalau saya lihat di e-commerce, harga satu ekor angsa Rp250 ribu, jadi untuk 3 ekor totalnya Rp750 ribu.
Siapa sangka kalau di balik tokoh yang ramah dan serbabisa seperti Tok Dalang ini rupanya beliau punya penghasilan ratusan juta hingga miliaran, lho. Meski diam-diam jadi crazy rich Kampung Durian Runtuh, beliau tetap memilih hidup sederhana biar ayem tentrem.
Sebenarnya selain aset-aset Tok Dalang di atas, masih ada aset lain yang belum sempat saya hitung. Misalnya, penghasilan Tok Dalang dari merilis CD rekaman kompang, CD kumpulan lagu hits I.K. Ranggi, lalu ada juga koleksi uang jadul yang mahal juga kalau dijual. Wih, super duper crazy rich ini, sih!
Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 4 Alasan Tok Dalang Harus Segera Mengganti Rembo, si Ayam Problematik.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.