Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sisi Lain Meludah Sembarangan yang Perlu Disadari Pengendara Motor. Tolong Baca Baik-baik biar Nggak Terus-terusan Goblok!

Achmad Fauzan Syaikhoni oleh Achmad Fauzan Syaikhoni
24 Agustus 2024
A A
Sisi Lain Meludah Sembarangan yang Perlu Disadari Pengendara Motor. Tolong Baca Baik-baik biar Nggak Terus-terusan Goblok!

Sisi Lain Meludah Sembarangan yang Perlu Disadari Pengendara Motor. Tolong Baca Baik-baik biar Nggak Terus-terusan Goblok! (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seandainya ada demo terkait masalah lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara motor, saya yakin, para pendemo pasti banyak yang mengangkat masalah tentang orang yang merokok saat berkendara. Ini jelas. Sampai sekarang hama lalu lintas itu masih hidup di mana-mana. Tapi sialnya, mereka tampaknya punya saudara. Saudara mereka adalah orang-orang yang meludah sembarangan saat berkendara.

Saya pribadi memang jarang menjadi korban atas kelakuan ngehek itu. Populasi makhluk tersebut mungkin juga nggak sebanyak mereka yang merokok saat berkendara. Tapi, mau sedikit atau banyak, tentu saja kelakuannya nggak bisa dianggap normal. Terlepas air liur itu terkena muka atau nggak, saya yakin kita semua jelas bergidik dan membatin “asu” ketika menemui orang meludah saat berkendara.

Sampai sekarang saya kurang tahu pasti apa alasan mereka bisa pede melakukan kemaksiatan lalu lintas itu. Tapi, kalau kalian yang membaca ini ternyata adalah pelakunya, mulai sekarang sadarilah bahwa kalian itu sempat menjadi golongan orang-orang “gotal”. Apa itu gotal? Goblok total. Maka, supaya nggak lagi menjadi golongan orang-orang tak berakal, bacalah tulisan ini sampai tuntas.

Bagaimanapun caranya, meludah sembarangan saat berkendara tetap berisiko

Meludah itu umumnya dilakukan dengan dua cara: menyembur dan meneteskan air liur yang sudah menggumpal. Nah, saat meludah dalam keadaan berkendara, saya yakin cara yang kalian lakukan adalah menyembur. Alasannya selain karena adanya sensasi kepuasan, juga karena asumsi bahwa menyemburkan ludah tidak berpotensi melukai muka pengendara motor lainnya di belakang.

Kalau dugaan saya benar, plis, mulai sekarang hentikan kebodohan itu. Kenapa? Ya karena cara meludah seperti itu tetap memercikkan air liur ke muka orang. Kalian sebagai pelaku tentu saja nggak menyadarinya. Tapi percayalah, orang-orang di belakang kalian sudah pasti membatin karena merasakan percikan-percikan bedebah itu.

Tentu saya nggak tahu penjelasan saintifik terkait kenapa sebuah ludah saat berkendara tetap memercik kendati caranya disemburkan. Tapi yang jelas, selama saya berkendara di belakang pengendara motor yang meludah, saya itu selalu menjadi korbannya. Mau pengendara itu pelan atau ngebut, tetap saja percikan itu menyerang muka saya. Kalau kalian nggak percaya, boleh sini saya praktikkan.

Masalahnya bukan hanya kena muka pengendara motor lainnya, tapi…

Kemaksiatan lalu lintas ini juga sempat dilakukan oleh teman saya. Dan sialnya, dua hari lalu dia sempat menyangkal ketika saya bilang bahwa meludah sembarangan saat berkendara adalah kelakuan goblok. Waktu itu dia bilang begini, “Ya kalau ludahnya nggak sampai kena muka pengendara motor lainnya kan nggak masalah.” Sumpah, saat itu rasanya saya pengin banget ngeplak ndase. Tapi karena teman, saya kompensasi kemarahan itu menjadi perdebatan.

Saya tak perlu menjabarkan isi perdebatannya. Yang jelas, kalian yang masih diberkati akal sehat, harusnya tak perlu penjelasan panjang-panjang terkait kemaksiatan ini. Mau saat berkendara atau tidak, mau ludah itu terkena muka orang atau tidak, tetap saja meludah sembarangan adalah kelakuan tak etis. Kultur ini bukan hanya berlaku di Indonesia, di negara-negara liberal macam Amerika pun demikian.

Baca Juga:

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

Umur 30 Tahun Nggak Bisa Naik Motor Nggak Bikin Saya Malu, Menjadi Penumpang Sejati Nggak Seburuk yang Dipikirkan Orang

Jika ditanya terkait asal-usulnya, tentu saja nggak cukup saya tuliskan di sini. Tapi yang pasti, salah satu penyebab lahirnya larangan meludah sembarangan adalah karena ia berpotensi menularkan penyakit tertentu. Seperti halnya menurut Halodoc, virus dan bakteri dari ludah bisa mengawet di udara selama 6 jam, bahkan 24 jam lebih. Itu pun ludah yang melalui udara, belum yang melalui kontak langsung seperti nempel di muka.

Bawalah saputangan atau alat penampung ludah yang lain

Meludah memang manusiawi. Dan nggak ada larangan kalau kalian mau meludah, apalagi sedang sakit batuk pilek dan sejenisnya. Tapi, mbok ya tulong banget perhatikan etikanya. Saran saya, jika kalian lagi sakit dan mau berkendara, bawalah saputangan buat menampung ludah sendiri. Harga saputangan itu murah, kayak hukum di negeri konoha. Membawanya pun praktis dan ringan, nggak sesulit dan seberat keputusan PDI-P sekarang.

Kalaupun belum mampu beli saputangan, siapkanlah alat yang mungkin untuk menjadi penampung ludah. Misal botol bekas air mineral yang masih baru, itu masih bisa, meski mulut kalian diharuskan untuk mecucu. Ya setidaknya, ia bisa menampung dan menjaga ludah kalian agar nggak terbang ke mana-mana. Atau kantong plastik, itu juga lebih praktis dan nyaman agar pengendara motor bisa meludah sebebas-bebasnya.

Dear pengendara motor, menahan buang ludah dan berhenti sejenak nggak membuatmu mati

Kalaupun kalian terpaksa lupa membawa saputangan dan alat yang lain, saya pikir menahannya dan berhenti sejenak untuk sekadar meludah sembarangan bukan suatu masalah hidup yang berat. Saya berani jamin, keputusan itu nggak akan membuatmu mati seketika, kecuali kalian berhentinya di tengah jalan raya.

Tapi meludahnya tentu tetap usahakan mencari tempat yang tertutup; bisa di tempat sampah, selokan, atau sungai. Jangan sampai sudah berhenti di pinggir jalan, tapi meludahnya malah di trotoar atau di tempat umum macam depan ruko. Podo wae bajiangan kalau kayak gitu.

Sebetulnya mengamalkan aturan-aturan di atas nggak sulit, kalau otak kalian memang settingan-nya bermoral. Tentu saja saya bukan orang yang bersih dari tindakan amoral. Tapi setidaknya, saya paham bahwa meludah sembarangan saat berkendara itu tindakan menjijikkan, dan sama sedang membuka peluang untuk meludahi muka pengendara motor lainnya.

Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Pengendara Motor di Sepanjang Jalan Jogja-Solo.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Agustus 2024 oleh

Tags: meludahipengendara goblokPengendara Motor
Achmad Fauzan Syaikhoni

Achmad Fauzan Syaikhoni

Pemuda setengah matang asal Mojokerto, yang selalu ekstase ingin menulis ketika insomnia. Pemerhati isu kemahasiswaan, lokalitas, dan hal-hal yang berbau cacat logika.

ArtikelTerkait

Perilaku Pengendara Motor yang Menyebalkan dan Cocok Jadi Musuh Bersama di Jalanan Mojok.co

Perilaku Pengendara Motor yang Menyebalkan dan Cocok Jadi Musuh Bersama di Jalanan

1 Oktober 2024
Umur 30 Tahun Nggak Bisa Naik Motor Nggak Bikin Saya Malu, Menjadi Penumpang Sejati Nggak Seburuk yang Dipikirkan Orang

Umur 30 Tahun Nggak Bisa Naik Motor Nggak Bikin Saya Malu, Menjadi Penumpang Sejati Nggak Seburuk yang Dipikirkan Orang

5 Oktober 2025
Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

Kendaraan Plat F Adalah Maut, Musuh Bersama Pengendara Se-Jadetabek!

29 Juli 2024
Tiga Kebiasaan Pengendara Bermotor yang Abai Terhadap Keselamatan

Tiga Kebiasaan Pengendara Bermotor yang Abai Terhadap Keselamatan

24 November 2019
Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

Pengendara Motor yang Sering Membunyikan Klakson Itu Justru Pengendara yang Paling Waspada

9 Mei 2023
Motor Honda ADV 160 Memang Keren, tapi Layak Dinobatkan Jadi Musuh Perempuan

Motor Honda ADV 160 Memang Keren, tapi Layak Dinobatkan Jadi Musuh Perempuan

22 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.