Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Menjadi Asisten Penulis dengan Gaji 1000 Rupiah per 100 Kata

Sigit Candra Lesmana oleh Sigit Candra Lesmana
29 Oktober 2020
A A
asisten penulis mojok

asisten penulis mojok

Share on FacebookShare on Twitter

“Git, mau kerjaan nggak?” kata seorang teman yang lama nggak ada kabar melalui pesan WhatsApp. Saya yang kebetulan memang menganggur langsung saja menyambar tawaran pekerjaan tersebut. “Kerja apa?” Tanya saya lebih lanjut. Teman saya menjawab, “Jadi asisten penulis.” Wah kebetulan sekali nih, memang pekerjaan kayak gini yang saya cari. Selain dapat gaji, juga bisa sekalian belajar nulis dari ahlinya.

Beberapa hari kemudian saya bertemu dengan sang penulis. Beliau menjelaskan panjang lebar mengenai dirinya pribadi, bagaimana cara kerjanya, serta apa saja yang harus saya kerjakan sebagai asisten penulis. Dari penjelasannya ini saya mengira pekerjaannya tidak terlalu berat, hanya sekadar mengetik saja. Tapi, ada yang aneh, saat menjelaskan tentang gaji, beliau memberi perumpamaan gaji yang saya terima awalnya hanya cukup untuk membeli roti untuk makan.

Saya mengira itu hanyalah sebuah kiasan saja. Setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya saya mulai diberi tugas pertama. Dikirimlah beberapa link berita yang membahas kinerja salah seorang kapolres. Link berita itu harus saya kembangkan menjadi suatu naskah dengan sentuhan fiksi. Di sini saya mulai merasa kaget, saya kira sebagai asisten penulis kerja saya hanya bantu mengetik. Tapi, ini malah harus mengembangkan cerita sendiri hanya berbekal link-link berita yang beliau kumpulkan melalui internet.

Namun, karena memang lagi nganggur, ya sudah saya jalani saja. Sebanyak kurang lebih seratus link berita saya jadikan 70 bab di bulan pertama saya kerja. nanti bab-bab tersebut akan disatukan menjadi sebuah buku yang secara garis besar menceritakan tentang kiprah sang kapolres selama bertugas. Saya yang tidak terlalu paham tentang dunia kepolisian merasa kesulitan dalam mengembangkan cerita.

Untuk menyelesaikan satu link menjadi sebuah naskah sebanyak 500-700 kata, saya membutuhkan waktu yang lumayan lama. Otak saya diperas sampai maksimal. Sehari paling banter hanya bisa menyelesaikan lima naskah saja. Lebih syok lagi ketika ternyata bayaran saya hanya seribu rupiah per seratus kata. Jadi satu naskah saya hanya akan dibayar 500-7000 rupiah. Agak keberatan sih dengan gaji segini sementara otak diperas banget.

Untuk mengakali itu, saya kembangkan link-link itu menjadi naskah dengan banyak sekali kata. Ya supaya gaji saya bisa sedikit naik lah. Tapi, malah beliau protes, katanya terlalu bertele-tele. Lah kalo nggak bertele-tela kan gaji saya jadinya cuma sedikit. Selain gaji yang sedikit tadi, beliau juga terkadang ngasih tugas lain secara dadakan. Pernah beliau ngasih tugas. Saya disuruh menyalin teks di PowerPoint ke Word. PowerPoint itu berisi protokol kesehatan dalam bekerja untuk pencegahan penularan Covid-19 yang dibuat oleh humas suatu polda.

Sebenarnya tugasnya mudah, meskipun slidenya banyak dengan puluhan slide. Tapi, yang mempersulit adalah beberapa slide bukanlah file PPT, melainkan hanya gambar sehingga tidak bisa di-copas. Jadi harus ngetik satu per satu teks yang ada dalam gambar. Mending jika teksnya singkat, lha ini kebanyakan teksnya panjang dan njlimet. Baru tau sendiri saya bagian humas suatu polda ada juga yang ternyata nggak becus kerjaannya. Masak bikin PPT saja kayak gitu.

Pernah juga beliau ngasih tugas mengetik dialog dalam sebuah video. Videonya singkat, tapi ada beberapa kata daerah yang saya tidak mengerti dan perkataannya juga tidak jelas. Beberapa Kapolres yang menjadi Klien beliau memang orang luar jawa, sehingga terkadang terselip beberapa kata daerah yang saya kurang paham bunyinya dan juga artinya.

Baca Juga:

Hidup dengan Gaji UMR Itu Indah, tapi Bo’ong

Cikarang Gemerlap sekaligus Gelap bagi Buruh: Eksploitasi hingga Tumbal Pabrik Terjadi di Sini

Parahnya lagi, semua tugas tambahan ini ternyata tidak masuk dalam gaji. Jadi beliau hanya minta tolong. Padahal tugas ini cukup menguras tenaga terutama yang menyalin slide PPT ke dalam teks Word. Tak heran jika banyak karyawannya yang berhenti sebelum saya. Bahkan teman yang nawari saya pekerjaan ini juga ikut berhenti setelah saya masuk. Alasannya nggak dapat izin dari sang suami. Tapi, saya kira lebih kepada masalah gaji dan kerjaan yang tak jelas.

Awalnya saya kasihan, beliau sering curhat tentang diri beliau dan keluarga. Tentang perjuangan dari nol. Ngetik di reruntuhan gedung hanya untuk numpang WiFi di gedung sebelah. Numpang di kos mahasiswa karena perantauan dan nggak punya uang. Tapi, hebatnya dalam tiga tahun berhasil punya rumah, motor, mobil dan nyewa sebuah rumah untuk dijadikan kantor. Hebat, saya akui keren jika ceritanya itu memang benar.

Keputusannya menggaet para kapolres sebagai klien penulisan merupakan strategi yang sangat berhasil. Tak perlu pusing karyanya bakal laku atau tidak di toko buku karena beliau sudah dapat duit dari para klien itu. Saya yakin, bukan nominal sedikit yang beliau dapat. Kalau sedikit nggak mungkin beliau bisa beli rumah dan mobil segala dalam tiga tahun. Justru karena nominal yang tidak sedikit itu saya kurang terima jika tulisan yang saya kembangkan sendiri dengan hasil memeras otak sampai keriting cuma dibayar seribu rupiah per seratus kata.

Akhirnya, di bulan ketiga saya berhenti jadi asisten penulis. Setelah saya pikir-pikir, mending naskah saya dikirim ke Terminal Mojok. Temanya bebas, nggak terlalu mikir juga dan per naskah dibayar 20 ribu. Ya meskipun tidak semua naskah dimuat. Beberapa naskah saya belum beliau bayar. Tak apalah sebagai permintaan maaf saya karena tidak bisa terus bekerja sama sebagai asisten penulis.

BACA JUGA Pengalaman Saya Menjadi Tukang Tagih di Koperasi Swasta dan artikel Sigit Candra Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Oktober 2020 oleh

Tags: asisten penulisBuruhupah tak layak
Sigit Candra Lesmana

Sigit Candra Lesmana

Lulusan S-1 yang sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

Alasan PNS Enggan Disebut Buruh (Odua Images:Shutterstock.com)

Alasan PNS Enggan Disebut Buruh

1 Januari 2024
5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta Terminal Mojok.co

5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta

20 April 2022

Sambat dari Video Editor sebagai Buruh yang Menyamar Pakai Nama Keren

7 Februari 2021
Membayangkan Mogok Kerja Buruh Kereta Api di Inggris Terjadi di Indonesia

Membayangkan Mogok Kerja Buruh Kereta Api di Inggris Terjadi di Indonesia

24 Juni 2022
Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

27 September 2022
Derita Menjadi Buruh di Sayung Demak

Derita Menjadi Buruh di Sayung Demak

1 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.