Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Pertama Video Call dengan Member JKT48

Nurfikri Muharram oleh Nurfikri Muharram
1 Januari 2021
A A
Pengalaman Pertama Video Call dengan Member JKT48 terminal mojok.co

Pengalaman Pertama Video Call dengan Member JKT48 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selayaknya perusahaan pada umumnya, JKT48 juga terkena dampak dari pandemi Covid-19. Banyak inovasi yang dilakukan guna mempertahankan eksistensi idol group yang telah berumur sembilan tahun ini. Dan salah satu inovasi yang dilakukan dan mendapat banyak apresiasi dari fans adalah event video call bersama member JKT48. Terhitung hingga saat ini, total sudah delapan kali event video call dilaksanakan (koreksi jika salah). Menurut saya, event ini terhitung berhasil membuat fans untuk tidak ragu dalam menghamburkan uangnya.

Satu tiket video call bersama satu member sendiri dihargai sebesar Rp100.000 dengan durasi per-tiket adalah 50 detik. Mungkin harga ini dirasa mahal bahkan mungkin tidak masuk akal bagi sebagian orang awam. Akan tetapi percayalah, pengalaman bertemu tatap muka dan berbincang dengan idolamu adalah hal yang sulit dilupakan, meskipun hal itu hanya dilaksanakan secara virtual.

Dari delapan kali pelaksanaan event video call, saya hanya sempat sekali untuk ikut berpartisipasi. Penyebab utama sehingga saya baru sekali ikut event adalah harga tiketnya yang tidak bersahabat pada dompet anak kos. Jangankan berpikir tentang video call, biaya buat kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja sudah susah.

Pengalaman video call itu terjadi pada Oktober lalu. Saya lupa pastinya tanggal berapa, yang saya ingat pasti adalah perasaan senang yang masih membekas hingga sekarang. Padahal, seminggu sebelum pelaksanaan video call itu, rasa gugup dan takutlah yang mendominasi. Misalnya takut nanti nggak bisa ngomong, takut nanti sinyal tiba-tiba jelek, atau takut kalau tiba-tiba ada komet jatuh saat video call. Akan tetapi, ketakutan-ketakutan itu hilang begitu saja saat hari H yang dinanti-nantikan telah tiba.

Selayaknya ibu-ibu yang antusias dengan potongan harga, saya dengan rasa antusias yang sama meng-klik link Zoom untuk video call sesuai dengan jadwal yang saya terima. Saat itu, saya dan 30-an orang lainnya ditempatkan terlebih dahulu di waiting room, lalu kami masing-masing dibagikan nomor urutan untuk video call. Saya sendiri kurang tau nomor urut tersebut dibagi berdasar apa. Yang pastinya saat itu saya mendapat urutan ke-20.

Dalam rangka mengisi waktu luang sembagi menunggu giliran, kami berbincang dan saling berkenalan satu sama lain. Sebenarnya saya cukup familiar dengan sebagian besar dari mereka. Pasalnya, saya sering melihat nama-nama mereka di kolom komentar postingan si member ini, baik di Twitter maupun Instagram. Banyak dari mereka yang lebih berpengalaman dalam bidang video call ini dan menyarankan untuk tidak terlalu gugup. Tidak lupa mereka juga saling menyarankan topik yang bisa dibahas nanti agar tidak awkward dengan si member nanti.

Setelah menunggu setengah jam lebih, akhirnya giliran saya untuk video call tiba. Sepuluh detik pertama kami saling menyapa dan berkenalan. Sepuluh detik selanjutnya kami saling bertanya kabar. Sepuluh detik selanjutnya adalah kalimat perpisahan. Loh katanya 50 detik? Iya, 20 detiknya kami habiskan dengan saling diam dan membisu. Saya yang memang tidak pintar mencari topik, kebetulan bertemu member yang dikenal berkepribadian pemalu. Saya yakin adminnya yang juga ada di room mungkin sedang menahan tawa dan tidak habis pikir betapa bodohnya manusia ini menyia nyiakan 50 detiknya yang berharga. Setelah video call, saya kembali ditempatkan di waiting room oleh adminnya. Saya sempat berbincang sebentar dan pamit ke mereka yang masih menunggu gilirannya.

Apakah kemudian saya menyesal dengan keputusan saya membeli tiket ini? Oh tentu tidak, meskipun hanya sebentar, setidaknya rasa penasaran untuk berinteraksi secara langsung dengan idola bisa terobati. Jujur saja, ada niatan kuat untuk membeli tiket video call lagi setelah itu, tetapi mengingat banyak pengeluaran juga yang harus dipikirkan membuat keinginan saya tersebut masih belum terealisasikan.

Sebagai penutup tulisan, saya hanya ingin mengingatkan bagi kalian terutama bagi fans JKT48 yang mungkin masih ragu untuk ikut event video call agar segera mencoba sensasi yang diberikan dari event ini. Cobalah setidaknya sekali karena tidak ada jaminan event ini bakal ada lagi setelah pandemi selesai. Banyak hal yang bisa kalian bahas dengan member  yang tidak bisa kalian lakukan di event lain. Kalian yang merasa agamis mungkin tertarik membahas perang badar. Kalian yang suka sepak bola bisa membahas alasan sehingga Liga 1 belum jalan. Kalian yang merasa komunis bisa membahas mengenai kegagalan gerakan komunis di Indonesia.

BACA JUGA Tipe-tipe Fans JKT48 dalam Memilih Oshi atau tulisan Nurfikri Muharram lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Desember 2020 oleh

Tags: fansjkt48video call
Nurfikri Muharram

Nurfikri Muharram

Mahasiswa Setengah Salmon.

ArtikelTerkait

3 Dosa Penggemar Manchester United yang Sebaiknya Dihentikan

3 Dosa Penggemar Manchester United yang Sebaiknya Dihentikan

28 Februari 2022
Kebingungan Saya dalam Menggunakan Istilah 'Fans' sebagai Tolok Ukur Terminal Mojok

Kebingungan Saya dalam Menggunakan Istilah ‘Fans’ sebagai Tolok Ukur

13 Januari 2021
Cerita dari Fans Garis Keras Pertunjukan Jathilan

Cerita dari Fans Garis Keras Pertunjukan Jathilan

12 November 2019
ARMY Bukan Cuma Fans BTS, tapi Juga Pegiat Pendidikan terminal mojok.co

ARMY Bukan Cuma Fans BTS, tapi Juga Pegiat Pendidikan

19 Oktober 2020
Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi terminal mojok

Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi

28 Juni 2021
Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu terminal mojok

Dapet Free Pass ke Backstage Konser Bias Itu Bener-bener Halu, Nggak Usah Maksa!

8 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
rocky balboa apollo creed tinju mojok

Mari Bersepakat bahwa Rocky Adalah Film Olahraga Terbaik Sepanjang Masa

SSD HDD storage komputer laptop motherboard mojok

SSD vs HDD, Mana yang Paling Baik untuk Perangkat Kita?

ole pemain underrated fans bola fans Manchester United MU jesse lingard manchester united liverpool Real Madrid #GlazersOut Gini doang nih grup neraka? MOJOK.CO

Manchester United Adalah Calon Favorit Juara Liga Inggris Musim Ini

Terpopuler Sepekan

Kasihan UNS, Sudah Berdiri 49 Tahun tapi Masih Banyak yang Belum Tahu Kepanjangannya

Kasihan UNS, Sudah Berdiri 49 Tahun tapi Masih Banyak yang Belum Tahu Kepanjangannya

22 Juni 2025
Warga Jabodetabek Jangan Dikit-dikit Liburan ke Bandung Atau Malang, Kepulauan Seribu Juga Layak untuk Dilirik

Warga Jabodetabek Jangan Dikit-dikit Liburan ke Bandung Atau Malang, Kepulauan Seribu Juga Layak untuk Dilirik

23 Juni 2025
Vega R, Motor Yamaha Paling Bersahaja. Cerminan Hidup Stabil, Hemat, Nggak Banyak Drama

Vega R, Motor Yamaha Paling Bersahaja. Cerminan Hidup Stabil, Hemat, dan Nggak Banyak Drama

20 Juni 2025
Bisnis Playground di Daerah: Solusi untuk Orang Tua, Sumber Cuan yang Tak Akan Kering untuk Pemiliknya

Bisnis Playground di Daerah: Solusi untuk Orang Tua, Sumber Cuan yang Tak Akan Kering untuk Pemiliknya

20 Juni 2025
Cece Itu Kota dan Estetik, Mbak Kampungan Jawa Medok (Unsplash)

Fenomena Panggilan “Mbak” Berubah Jadi “Cece” Karena Terdengar Lebih Lucu, lebih Kota, dan Lebih Estetik

22 Juni 2025
4 Pekerjaan di Purbalingga untuk Kalian yang Mendambakan Hidup Tentram Mojok.co

4 Pekerjaan di Purbalingga untuk Kalian yang Mendambakan Hidup Tentram

18 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Ironi dan Sunyi di Balik Pagar Samsat: Keresahan Satpam Samsat yang Tak Kuasa Mengubah Sistem
  • Olin, Predator Mungil Asal Kotabaru yang Siap Menjadi Marselino Baru di Masa Depan
  • SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola
  • MLSC Seri 3 Yogyakarta 2025: Lahirnya Bibit-bibit Emas Atlet Sepak Bola Putri dari Lapangan Tridadi
  • Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman
  • Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus yang Penting Jujur

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.