Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Pengalaman Pertama Naik Bus Ekonomi 14 Jam: Murah sih, tapi Banyak Huru-hara, Sopir Nggak Ramah!

Leila Yumiko oleh Leila Yumiko
17 Juli 2025
A A
Pengalaman Pertama Naik Bus Ekonomi 14 Jam: Murah sih, tapi Banyak Huru-hara, Sopir Nggak Ramah!

Pengalaman Pertama Naik Bus Ekonomi 14 Jam: Murah sih, tapi Banyak Huru-hara, Sopir Nggak Ramah!

Share on FacebookShare on Twitter

Katanya, perempuan kalau bepergian jauh, jangan naik bus karena kurang aman. Lebih baik naik kereta, sedikit lebih mahal tapi sudah pasti nyaman dan tenang. Stereotype inilah yang membuat saya awalnya enggan bepergian antarkota naik bus. 

Tapi, apa benar faktanya begitu?

Banyak aspek untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kalo ngomongin soal fasilitas, ini berkaitan dengan kelas bus yang dipesan. Tapi, tak berarti kelas bawah pun tak punya fasilitas yang nyaman. Bus ekonomi pun, di masa kini, sudah tak seperti dulu.

Saat ini, sudah banyak bus kelas ekonomi yang menyediakan armada yang cukup nyaman, bahkan dilengkapi fasilitas makan. Kalau soal aman, sejauh yang saya rasakan naik bus aman-aman saja. Hanya ada beberapa hal yang pernah saya alami dan saya rasa kurang mengenakkan. 

Waktu tiba bus terlambat 1 jam 40 menit

Pengalaman pertama saya naik bus ekonomi antarkota membawa saya dari Jogja menuju Banyuwangi dengan perjalanan selama 14 jam 20 menit. Bus berangkat dari Terminal Giwangan Yogyakarta pukul 13.30 dan diperkirakan akan tiba di Terminal Brawijaya pukul 03.50 dini hari. 

Duduk selama 14 jam lebih dari Jogja terasa baik-baik saja. Tempat duduk cukup nyaman karena sandaran dapat direbahkan. Ketika hari mulai gelap pun penumpang bisa beristirahat dan akan tiba di terminal tujuan pagi hari.

Hanya saja perjalanan Bus AKAS MILA kali ini meleset dari waktu perkiraan. Entah apa penyebabnya, bus sampai di Terminal Brawijaya pukul setengah 6 pagi. Buat saya pribadi, keterlambatan itu tak masalah karena pagi itu tidak ada jadwal penting.

Baru mau masuk bus, udah kena semprot

Pengalaman perjalanan berangkat dari Jogja ke Banyuwangi menggunakan bus AKAS MILA bisa dibilang menjadi pengalaman pertama naik bus yang cukup nyaman. Saya memutuskan untuk pulang dari Banyuwangi ke Jogja menggunakan bus yang sama.

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Namun, baru naik saja, suasana langsung terasa tak mengenakkan. Saat berangkat dari Banyuwangi bus AKAS MILA masih terlihat lengang. Saya bersama satu teman perempuan membawa satu koper besar, dua ransel, dan satu kardus oleh oleh. Kami meletakkan koper di bagasi. Tetapi saat mau meletakkan kardus oleh-oleh, kernet bus nyeletuk dengan nada ketus (dengan bahasa yang tidak terlalu saya mengerti) yang kurang lebih artinya diminta membawa barangnya sendiri.

Saat kami menaiki bus, kernet juga memaksa kami duduk di kursi belakang sopir. Bahkan sempat sampai agak berdebat karena sejauh yang kami tahu tidak ada aturan duduk di bus ekonomi ini. Akhirnya kami ngeyel saja dan memilih tempat duduk yang kami pilih. Dari sini saya mulai merasa, perjalanan pulang ini tak akan semulus saat berangkat.

14 jam perjalanan ditemani asap rokok

Terlepas dari drama dengan kernet, ternyata ada hal yang lebih menyebalkan. Apa yang lebih menyebalkan dari perpaduan pengharum aroma jeruk, asap rokok, dan jalan naik turun yang berliku-liku?

Bus ekonomi yang kami tumpangi terasa meliuk ke kanan dan ke kiri.  Saya membuka aplikasi peta di telepon dan mendapati bahwa beberapa jam ke depan bus akan melewati jalan berkelok-kelok di perbukitan. Beberapa kali sopir membunyikan klakson bertubi-tubi lalu tancap gas menyalip kendaraan lain. Ini terasa seperti naik roller coaster, bukan bus.

Kondisi jalan seperti ini seringkali memicu mabuk darat. Ditambah dengan asap rokok dan pengharum ruangan aroma jeruk. Merokok bagi sopir dan kernet, menjadi hal yang dimaklumi terutama untuk perjalanan yang sangat panjang. Biar tidak mengantuk dan lebih fokus katanya. 

Padahal, peraturannya jelas bahwa tidak boleh merokok di dalam sarana angkutan umum. Pemerintah melalui UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan PP No. 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan telah mewajibkan pemerintah daerah untuk menetapkan KTR (Kawasan Tanpa Rokok) di wilayahnya masing-masing melalui Peraturan Daerah (Perda) atau peraturan perundang-undangan daerah lainnya.

KTR ini meliputi: fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.

Ada kekurangan, tapi gimana lagi

Namun, tidak ada yang berani menegur karena sopir terlihat temperamen apalagi dari caranya mengemudikan bus. Terlihat ibu-ibu sudah sepuh menutup mulut dan hidung dengan kerudungnya. Ada juga bapak bapak yang terbatuk-batuk. Saya sendiri pun terus menerus menghirup inhaler untuk memudarkan aroma asap rokok yang membuat kepala terasa pusing.

Dengan harga 190 ribu, perjalanan menggunakan bus AKAS MILA tetap bisa menjadi opsi. Meski banyak kekurangan, pengalaman pertama naik bus ekonomi ini memberi saya sudut pandang baru. Bus ekonomi mungkin bukan pilihan paling nyaman, tapi ia membuka ruang untuk melihat wajah lain dari perjalanan darat lebih dekat, lebih manusiawi, dan penuh cerita.

Penulis: Leila Yumiko
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Perbedaan Bus Sugeng Rahayu Ekonomi dan Non-Ekonomi Trayek Surabaya-Jogja yang Perlu Diketahui Calon Penumpang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Juli 2025 oleh

Tags: Banyuwangibus ekonomiJogja
Leila Yumiko

Leila Yumiko

ArtikelTerkait

4 Hal yang Biasa bagi Warga Magelang, tapi Tidak Biasa untuk Orang Jogja Mojok.co

4 Hal yang Biasa bagi Warga Magelang, tapi Tidak Biasa untuk Orang Jogja

16 September 2024
Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

Kotabaru Jogja, Kawasan Pemukiman Belanda yang Punya Fasilitas Lengkap, yang Sekarang Bersolek Jadi Tempat Wisata

24 Juli 2024
4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

18 Oktober 2025
Jogja Istimewa, Harga Kosnya Bikin Pusing Kepala harga kos di jogja

Jogja Itu Aslinya Murah, tapi Jadi Mahal Gara-gara (Gaya Hidup) Pendatang

13 Mei 2025
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
Gudeg Kaleng: Oleh-oleh Jogja yang Enak, tapi Punya Banyak Kekurangan  Mojok.co

Gudeg Kaleng: Oleh-oleh Jogja yang Enak, tapi Punya Banyak Kekurangan 

3 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.