ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Perbedaan Bus Sugeng Rahayu Ekonomi dan Non-Ekonomi Trayek Surabaya-Jogja yang Perlu Diketahui Calon Penumpang

Hasby Ilman Hafid oleh Hasby Ilman Hafid
2 Maret 2024
A A
Perbedaan Bus Sugeng Rahayu Ekonomi dan Non-Ekonomi Surabaya-Jogja yang Perlu Diketahui Calon Penumpang

Perbedaan Bus Sugeng Rahayu Ekonomi dan Non-Ekonomi Surabaya-Jogja yang Perlu Diketahui Calon Penumpang (Mujiono Ma'ruf via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Ra Sugeng Ra Penak. Begitulah bunyi salah satu stiker yang menempel di bus Sugeng Rahayu ekonomi jurusan Surabaya-Jogja yang saya tumpangi beberapa hari lalu. Itu adalah pengalaman kedua saya menaiki bus Sugeng Rahayu setelah yang pertama kali berangkat merantau ke Jogja pada bulan Agustus 2023 lalu. Pada kesempatan pertama itu, saya naik Sugeng Rahayu non-ekonomi yang harganya jauh lebih mahal daripada kelas ekonomi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, saya menemukan beberapa perbedaan bus ekonomi dan non-ekonomi. Perbedaan ini harus diketahui, apalagi buat calon penumpang yang belum punya pengalaman sama sekali naik bus Sugeng Rahayu. Apa saja perbedaannya? Simak sampai habis, ya.

Daftar Isi

  • Harga tiket bus ekonomi dan non-ekonomi bagaikan langit dan bumi
  • Fasilitas bus Sugeng Rahayu non-ekonomi “sedikit” lebih lengkap daripada kelas ekonomi
  • Embel-embel “Full Tol” yang bikin kecewa
  • TV dan audio lebih berfungsi di bus Sugeng Rahayu ekonomi
  • Keindahan yang tertutup di sepanjang perjalanan bus non-ekonomi

Harga tiket bus ekonomi dan non-ekonomi bagaikan langit dan bumi

Walaupun sering memesan tiket bus secara online, saat merantau ke Jogja, saya memutuskan untuk memesan tiket bus secara offline di loket Terminal Purabaya. Saat itu, pilihan saya jatuh pada tiket bus Sugeng Rahayu. Sebenarnya saya memilih bus satu ini karena sering melihat video ugal-ugalan bus dengan julukan “Lumba-lumba Darat” ini di media sosial. Saya jadi penasaran, gimana rasanya naik bus ini ke Jogja.

Harga tiket bus non-ekonomi jurusan Surabaya-Jogja adalah 190 ribu (Agustus 2023). Sementara harga tiket bus ekonomi yang saya beli bulan Februari 2024 kemarin 99 ribu. Perbedaan harganya cukup jauh, kan? Hampir dua kali lipatnya?

Fasilitas bus Sugeng Rahayu non-ekonomi “sedikit” lebih lengkap daripada kelas ekonomi

Ada harga, tentu ada fasilitas. Akan tetapi, hal ini sepertinya nggak terlalu berpengaruh di bus Sugeng Rahayu. Meskipun harga tiketnya jauh berbeda, fasilitas antara bus ekonomi dan non-ekonomi nggak jauh-jauh amat.

Jika kalian naik bus non-ekonomi, kalian akan mendapatkan sebotol air mineral ukuran sedang dan toilet di dalam bus. Ya, itu saja, tanpa sandaran kaki pada tiap kursi penumpang layaknya bus kelas eksekutif lain. Selain itu, busnya juga nggak full tol walaupun tulisan di bagian depan tertulis full tol. Alhasil, bus jadi sering ngetem di terminal kabupaten.

Toilet di dalam bus pun hanya boleh digunakan saat bus sedang berjalan, jadi toilet kurang berfungsi karena bus kerap ngetem. Sementara fasilitas colokan untuk ngecas hape tersedia baik di kelas ekonomi dan non-ekonomi.

Embel-embel “Full Tol” yang bikin kecewa

Alasan pertama saya memilih bus Sugeng Rahayu non-ekonomi dari Surabaya ke Jogja karena tertulis “Full Tol”. Saya sudah berekspektasi kalau perjalanan full tol, berarti saya bakal tiba di Jogja lebih cepat. Memang pertama kali keluar dari Terminal Purabaya, bus langsung melewati tol Surabaya-Mojokerto. Akan tetapi begitu tiba di Mojokerto, bus yang saya tumpangi nggak lewat tol hingga Madiun.

Di Madiun, bus naik tol lagi dan turun di Ngawi. Dari Ngawi, bus naik tol lagi lalu turun di Sragen. Lepas dari Sragen bus sudah nggak lewat tol sampai Jogja. Saya pikir, hal ini terjadi karena penumpang di dalam bus sepi. Perkiraan dari awal berangkat sampai tiba di Jogja, penumpangnya nggak sampai 15 orang.

TV dan audio lebih berfungsi di bus Sugeng Rahayu ekonomi

Saat saya tumpangi, bus Sugeng Rahayu non-ekonomi punya dua televisi berukuran kecil yang terpasang di sebelah kanan dan kiri tempat duduk paling depan, atau tepat di belakang sopir. Sayangnya, sejak bus saya berangkat dari Terminal Purabaya sampai Jogja, TV dan audio bus nggak menyala. Nggak ada musik yang menemani penumpang sepanjang perjalanan. Akhirnya saya memutuskan untuk mendengarkan lagu dari hape sendiri.

Hal berbeda terjadi saat saya naik bus Sugeng Rahayu kelas ekonomi. Saya nggak mengira bus ekonomi dilengkapi dengan TV android yang bisa menyetel lagu dari YouTube. Apalagi kernet bus yang saya tumpangi tanggap men-skip iklan YouTube yang menyebalkan itu.

Jujur saja saya lebih suka kru bus ekonomi. Bukan karena mereka mudah akrab dengan penumpang, melainkan karena mereka bisa menyesuaikan musik dengan waktu dan keadaan. Misalnya, saat berangkat, perjalanan kami diiringi dengan lagu pop dan rock. Menjelang magrib, lagu yang diputar diganti dengan salawat Nisa Sabyan atau Ai Khodijah. Perjalanan jadi syahdu, kan?

Keindahan yang tertutup di sepanjang perjalanan bus non-ekonomi

Konon, banyak penumpang atau bus mania yang ingin memacu adrenalin atau mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa dengan menaiki bus Sugeng Rahayu ekonomi, terutama bus malamnya. Pasalnya, penumpang akan mendapat sensasi luar biasa lewat manuver bus yang oleng atau ugal-ugalan. Apalagi jika duduk di kursi paling depan. Beuh, yang punya penyakit serangan jantung bisa langsung jantungan, Lur!

Akan tetapi jika naik bus non-ekonomi, kita nggak akan bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan apalagi manuver ugal-ugalan sopir layaknya bus ekonomi. Sebab ada pembatas antara wilayah sopir dan penumpang, sehingga penumpang nggak bisa melihat jalan yang sedang dilalui.

Jadi kesimpulannya, kalau kalian pengin perjalanan yang tenang, kalian lebih baik naik bus Sugeng Rahayu non-ekonomi. Sementara bus ekonomi lebih cocok buat penumpang yang ingin memacu adrenalin, sedang berkejaran dengan waktu, atau ingin mendekatkan diri pada Tuhan. Sebab di sepanjang perjalanan bus ekonomi, kalian akan dibuat berzikir.

Penulis: Hasby Ilman Hafid
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sugeng Rahayu, Raja Jalanan Jawa Timur.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Maret 2024 oleh

Tags: Busbus AKAPbus sugeng rahayuSugeng Rahayu
Hasby Ilman Hafid

Hasby Ilman Hafid

ArtikelTerkait

Halte Transjakarta Berubah Nama Bikin Penumpang Bingung: Sosialisasinya Jangan Dadakan!

Halte Transjakarta Berubah Nama Bikin Penumpang Bingung: Sosialisasinya Jangan Dadakan!

15 Januari 2024
KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

KA Sri Tanjung Memang Murah, tapi Soal Kenyamanan Sepanjang Jogja-Banyuwangi, Bus Mila Sejahtera Juaranya

22 Februari 2024
Pengalaman Naik Bus Kramat Djati Jakarta-Palembang: Berasa Jadi Anak Tiri karena Pesan Tiket Lewat Aplikasi

Pengalaman Naik Bus Kramat Djati Jakarta-Palembang: Berasa Jadi Anak Tiri karena Pesan Tiket Lewat Aplikasi

26 Maret 2024
Membandingkan Perjalanan Solo-Jogja, Mending Naik Bus Suharno Atau KRL?

Membandingkan Perjalanan Solo-Jogja, Mending Naik Bus Suharno Atau KRL?

3 Oktober 2023
Sulawesi Bikin Perantau dari Jawa Mengalami Culture Shock karena Transportasi Umumnya Tak Biasa

Sulawesi Bikin Perantau dari Jawa Mengalami Culture Shock karena Transportasi Umumnya Tak Biasa

23 November 2023
Pengalaman Naik Bus Bukittinggi-Jakarta Buktikan Hanya 3 Kriteria Ini yang Cocok Jadi Penumpangnya terminal mojok

Pengalaman Naik Bus Bukittinggi-Jakarta Buktikan Hanya 3 Kriteria Ini yang Cocok Jadi Penumpangnya

28 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Upin Ipin dan Naruto Dapat Pendidikan Bagus, Nobita Menderita (lescopaque.com)

Perbandingan Jumlah Guru dan Murid yang Ideal serta Keberadaan Support System Adalah Rahasia Kecerdasan Upin Ipin dan Naruto

Bojongsoang Bandung, Kecamatan Bojongsoang

Bojongsoang, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Letaknya Amat Strategis dan Cocok Jadi Tempat Tinggal

5 Bioskop Murah di Bogor dengan Harga Tiket Mulai dari 25 Ribu

5 Bioskop Murah di Bogor dengan Harga Tiket Mulai dari 25 Ribu

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Hutan Blora Sudah Tak Mistis, Kini Malah Kritis Akibat Alih Fungsi Lahan

Hutan Blora Sudah Tak Mistis, Kini Malah Kritis Akibat Alih Fungsi Lahan

23 Mei 2025
5 Kelebihan Kuliah di Purwokerto yang Mesti Diketahui Calon Mahasiswa: Nggak Kalah dari Semarang dan Solo banyumas

Banyumas Tak Seindah Cocote Komika yang Singgah di Purwokerto

23 Mei 2025
Jatinangor Tanpa Kampus = Daerah Tersepi di Jawa Barat (Unsplash)

Bahaya bagi Jatinangor Jika Kampus Menghilang, Bakal Menjadi Daerah Paling Sepi di Jawa Barat

22 Mei 2025
Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah Mojok.co

Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah

21 Mei 2025
4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang Mojok.co

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang

20 Mei 2025
Pantai Gajah Kebumen, Tempat Wisata Kebupaten yang Bikin Orang Kota Terheran-heran Mojok.co

Pantai Gajah Kebumen, Tempat Wisata Kebupaten yang Bikin Orang Kota Terheran-heran

19 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa
  • Perkara Transportasi Wisata, Jogja Sangat Tidak Kreatif dan Perlu Belajar dari Cara Surabaya Mengelola Trans Jatim Bus Jaka Tingkir
  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.