Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Pengalaman Ospek di Universitas Brawijaya Malang, Merasakan Betapa Enaknya Jadi Maba FISIP sampai Nggak Bisa Ikutan Adu Nasib

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
5 Agustus 2023
A A
Plis ya, Kampus di Malang Itu Banyak, Nggak Cuma Universitas Brawijaya doang!

Universitas Brawijaya (Anom Harya via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ospek Universitas Brawijaya dalam gelora yang sama walau berbeda masa

Agak berbeda dari mahasiswa kebanyakan, dahulu saya menjalani ospek sesungguhnya pada tahun kedua. Sebab, di tahun pertama saya kok sempat-sempatnya kecelakaan dan patah kaki. Tapi Anda jangan buru-buru melempar kata-kata khas Jaksel itu, “Lu mah enak ospeknya tahun kedua. Lah gua…” Jangan, ya, masa saya udah acara matahin kaki aja masih dikatain begitu.

Ketika mengunjungi Universitas Brawijaya beberapa waktu lalu, saya menemui sekumpulan mahasiswa tengah berbaris memutar di malam hari. Membunyikan jargon penuh semangat dan pakai atribut almamater. Hmmm vibes masa-masa muda nih, pikir saya.

Sekadar info aja, pada angkatan saya, atau mungkin juga masih berlaku pada angkatan ini, ospek tidak selesai pada tiga hari. Serangkaian masa orientasi atau yang kerap disebut PK2MABA Universitas Brawijaya itu berlangsung satu semester. 

Selain rangkaian ospek tingkat universitas selama 3-4 hari, kami juga harus mengikuti ospek fakultas yang digelar tiap Sabtu. Untungnya pada masa itu, saya tidak lagi diwajibkan pakai atribut aneh-aneh meskipun bagi siapa saja, acara ospek itu ya sama-sama bikin malas.

Faktor penentu lulus ospek, yang kemudian sertifikat kelulusannya juga jadi syarat ujian skripsi nantinya, adalah absen. Perkara ini jadi hal yang teramat berat bagi mahasiswa piyik sebab rasanya baru kenal rasa malas kemarin lusa setelah lulus SMA. Jadi jika saya ditanya, “Berat nggak ospekmu dulu?” Jawabannya selalu sama: Berat, kok. Biar nggak lantas lanjut adu nasib.

Sayangnya, selalu ada banyak cara lainnya untuk main adu nasib.

Adu nasib ospek tiap fakultas di Universitas Brawijaya

Entah dari mana asalnya mitos ini, tapi fakultas saya, FISIP, selalu merasa punya ospek paling santai dan menyenangkan. Maka ketika fakultas sebelah kami sedang berteriak menyanyikan yel-yel dengan penuh gelora, mahasiswa baru FISIP akan bersyukur setengah mati. “Untung masuk FISIP,” katanya.

Dalam suatu kesempatan di masa kuliah dulu, saya pernah bertemu dengan kawan yang menjalani ospek di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Tapi nggak perlu disebutin deh teknik apa, takut jadi prahara.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

“Kemarin aku dipisuhi jarak lima centi dari muka. Bayangin. Gitu emang fakultasku,” lalu dia pun main adu nasib juga, “Kamu mah mending ospeknya seneng-seneng.”

Saya tidak bisa melawan adu nasib begini sebab kalau saya lawan, artinya saya lebih menderita. Nggak pernah sama sekali ada senior yang bentak-bentak di depan muka saya, saya pasti akan terbayang bau jigongnya sampai wisuda. Dari dulu juga saya nggak pernah mengerti esensi dari acara marah-marah senior ke junior. Lebih baik kan saling tukar nomor, siapa tau jodoh.

Meski begitu, saya bukannya lolos 100% dari yang namanya kena marah saat ospek di Universitas Brawijaya. Suatu ketika dengan wajah cupu, jas almamater, dan tanda pengenal warna oranye di dada kanan saya, saya dibentak sebab lewat “daerah teritori” fakultas lain. Meski agak keder dan takut, sambil garuk kepala saya mikir, kenapa ada area terlarang bagi maba segala sih? Apakah ini semacam zona demiliterisasi kayak di Korut dan Korsel? Tidak ada yang tahu. Akan lebih cepat ketika saya mengiyakan dan tidak melewati “daerah teritori” itu lagi.

Kok bisa ya saya kuliah di sini…

Terlepas dari bagaimanapun saya dan Anda menjalani ospek yang, seringnya, tidak menyenangkan, semua masa-masa itu akan berlalu dan tinggal dalam ingatan. Usai memutari Universitas Brawijaya, sebagai alumni saya selalu merasa narsis. Kok bisa ya saya dulu merantau jauh dengan uang saku tak seberapa. Kok bisa saya nekat berusaha mingle dengan geng populer lalu menyerah karena muak. Lalu, kok bisa saya menyelesaikan segalanya walau terseok-seok. Kemenangan kecil menyelesaikan ospek sebagai miniatur menyelesaikan tekanan pada masa perkuliahan memang layak dirayakan.

Dan,wisuda adalah cara kita berterima kasih kepada orang tua. Mau tak mau, sulit atau mudah, cepat atau lambat. Topi toga akan jadi simbol pelunasan bakti kita pada level yang teramat sederhana kepada mereka yang mendukung kita.

Penulis: Ajeng Rizka
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Plis ya, Kampus di Malang Itu Banyak, Nggak Cuma Universitas Brawijaya doang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 Agustus 2023 oleh

Tags: FISIPMalangospekuniversitas brawijaya
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Pekerja media. Tinggal di Jakarta, hati tetap di Jogja.

ArtikelTerkait

6 Hal Substansial pada Cwie Mie, Mi Ayam Orang Malang Terminal Mojok

6 Hal Dasar yang Ada pada Cwie Mie, Mi Ayam Orang Malang

20 Agustus 2022
Panduan Mengenali Bakso Malang yang Asli dari Kera Ngalam, biar Kalian Nggak Kena Tipu

Panduan Mengenali Bakso Malang yang Asli dari Kera Ngalam, biar Kalian Nggak Kena Tipu

22 Desember 2023
Malang Plaza Memang Dilalap Api, tapi Kenangannya Takkan Pernah Mati

Malang Plaza Memang Dilalap Api, tapi Kenangannya Tak Akan Pernah Mati

4 Mei 2023
Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

Jeglongan Sewu: Daya Tarik Malang yang Nggak Masuk Brosur Wisata

9 Mei 2025
Malang Tak Perlu Meniru Jogja yang (Katanya) Istimewa Lebih "Menyala" biaya hidup di malang

Menghitung Gaji dan Biaya Hidup yang Masuk Akal untuk Hidup Enak dan Layak Di Malang  

7 September 2024
Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

Alasan Orang Surabaya seperti Saya Ogah Liburan ke Malang

25 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.