• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Kencan Kandas gara-gara Gagal Kode. Kencan Amburadul #15

Fanisa Putri oleh Fanisa Putri
14 Februari 2021
A A
gagal kode cowok tidak peka mojok

gagal kode cowok tidak peka mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Selamat hari kasih sayang! Duh romantis yaa ketemu bulan ini di tahun lagi pandemik kaya gini dibandingkan tahun-tahun lalu rasanya kok sama aja, udah takdir saya memang. Tapi, ada yang berbeda dengan Februari dua tahun lalu, cerita kencan romantis yang berakhir amburadul karena gagal kode terjadi sama saya. Memang pada dasarnya bulan romantis ini nggak matching sama sekali sama saya.

Baiklah, saya mulai saja cerita bodoh tentang gagal kode yang saya alami.

Dua tahun lalu, saat itu saya masih berstatus ganda, iya antara hidup menjadi setengah mahasiswa dan setengah pengangguran. Masa-masa skripsi bikin saya versi yang dulu mikir tiap hari kok rasanya makin berat yah,  padahal kalau ketemu saya versi yang sekarang bakal diketawain abis-abisan. Masa-masa pengangguran cari kerja lebih berat slur! Masa-masa skripsi saya yang berat itu terjadi karena skripsi saya harus terpaksa diulang lagi padahal saat itu saya sudah memasuki bab tiga. Bayangin, ibaratnya lagi bangun rumah, rumah saya sudah jadi kerangkanya tapi harus dibongkar paksa lagi dari awal.

Mencari bahan skripsi yang tak kunjung ketemu karena topik skripsi hasil “idealisme” alias topiknya kalau kata band saat ini sih “indie” padahal referensinya susah dicari. Demi menjaga harga diri akhirnya saya memutuskan untuk cari bahan skripsi ke kampus sebelah. Nah lucunya, kampus sebelah yang saya maksud adalah kampus gebetan saya pada waktu itu, duh emang lagi bucin, bahkan ketika harus repot mikirin skripsi saya masih sempet-sempetnya aja kepikiran dia. Keputusan itu saya ambil sekalian buat modus biar bisa ketemu sama dia lah.

Setelah berdandan rapi lebih dari hari-hari biasanya (ya iyalah orang mau ngebucin) saya kemudian pergi ke kampus doi. Setelah sampai, saya kira kampusnya tidak terlalu besar kalau dilihat dari tampilan depannya, memang pembelajaran bagi saya jangan pernah menilai kampus dari tampilan depannya aja. Eh lah dalah, emang dasar ngegampangin karena sok tau saya malah nyasar di dalem kampusnya.

Setelah sok tau cari-cari jalan, akhirnya saya memutuskan buat nyerah dan nelpon doi sekalian kode biar dia tau kalau saya lagi main ke kampusnya, hihihi. Setelah mengikuti instruksi arah jalan dari doi akhirnya ketemu juga saya sama perpustakaan  itu, jebul lokasinya nyelip di bagian belakang kampus besar itu. Beberapa lama kemudian, ada pesan masuk dari si doi.

“Di mana?” Dengan sigap saya bales ,“Dalem.” Wah asli kalau ditanya waktu itu perasaan saya kaya gimana, deg-degan slurr! Udah tiga tahun saya nggak ketemu sama dia padahal kampus kami satu kota, meskipun jarang ketemu tapi saya sama dia tetap intens kontek lewat chatting. Tapi, kan tetap aja ketemu sama chatting tuh sensasinya beda.

Beberapa menit kemudian dia datang, duduk persis di bangku berhadapan sama saya. Tiga tahun nggak ketemu orang ini, pas ketemu dia lagi persis depan mata saya bikin semua konsentrasi yang dari tadi saya curahkan buat skripsi saya ambyar total. Benteng pertahanan saya buat beresin skripsi pun runtuh, dibobol habis sama jiwa bucin saya yang udah kangen berat.

Akhirnya seharian itu saya habiskan waktu buat ngobrol banyak sama dia, nanyain gimana kabarnya di kampus, temen-temennya, dia lagi sibuk apa. Dia cerita kalau ada temannya yang sudah berencana buat menikah, dia juga cerita kehidupan kampusnya, tentang teman-temannya. Saya natap dia sambil berharap waktu bisa nggak berhenti buat sehari ini aja, saya masih pengin ketemu dan ngobrol sama dia, emang keliatannya kaya lebay banget ya, tapi gimana dong lagi bucin jadi sah-sah aja dong~

Berjam-jam pun berlalu waktu sudah hampir malam dari sinilah kebodohan dimulai. Saya tuh nggak tau ya, udah tau saya lagi kangen dan saya sama dia tuh susah banget buat ketemu masih sempet-sempetnya saya pakai cara kode-kode ke dia, dan nggak berpikir tentang probabilitas gagal kode yang bisa saja terjadi.

Jadi pas menjelang waktu magrib waktu itu dia mau bersiap-siap buat salat magrib di masjid luar kampus, kebetulan saat itu saya sedang haid. Pas liat dia lagi beresin barang-barangnya, saya dengan entengnya bilang, “Nggak apa-apa kok pulang duluan aja” niatnya sih buat kode, berharap dia jawab, “Ya udah pulang bareng aja, aku anter kamu sampai kosan”. Oh iya, saat itu film Dilan 1991 lagi ramai banget di bioskop, jadi saya ngebayangin cosplay jadi Dilan dan Milea boncengan naik motor di suasana malem Bandung lewat jalan depan kampusnya, duh romantis, ngebayangin gebetan saya waktu itu mirip Iqbaal ((rambutnya)) dan peran Milea yang diperankan Vanesha Prescilla, yhaa Vanesha dan Fanisa emang 11-12 lah ya cantiknya.

Tapi, sebagus-bagusnya harapan, tidak boleh berharap lebih sama manusia. Dia dengan polosnya jawab, “Yaudah aku pulang duluan yah.” Lalu pamit sama saya. DUARRRR! Runtuh semua harapan saya buat pulang bareng, cosplay jadi Dilan dan Milea. Akhirnya malem itu saya terpaksa pulang melewati jalan Ganesha berdua bersama abang ojek online. Tai.

Buat kalian ladies, mohon kurang-kurangin usaha kode kalian, apalagi tanpa memikirkan potensi gagal kode yang bisa saja terjadi. Ingat, kita berurusan dengan cowok, manusia one-dimensional yang seringkali nggak peka. Daripada malu gagal kode kayak saya, mending sampaikan langsung aja maksudnya.

Ya pokoknya gitulah.

*Kencan Amburadul adalah segmen khusus, kisah nyata, momen asmara paling amburadul yang dialami penulis Terminal Mojok dan dibagikan dalam edisi khusus Valentine 2021.

BACA JUGA Ditinggal Nikah Itu Biasa Saja, tapi Kesedihannya Perlu Dirayakan dan tulisan Fanisa Putri lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2021 oleh

Tags: gagal kodeskripsian

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Fanisa Putri

Fanisa Putri

Saya suka T-rex, berharap suatu hari nanti bisa membawanya jalan-jalan keliling kompleks perumahan. Kalau lihat T-rex kabari saya lewat instagram @fanisaput ya!

ArtikelTerkait

Sudahi Persoalan Skripsian di Coffee Shop, Saya Skripsian di Angkringan Juga Nggak Selesai-selesai terminal mojok

Sudahi Persoalan Skripsian di Coffee Shop, Saya Skripsian di Angkringan Juga Nggak Selesai-selesai

4 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
4 Detail Penting yang Jadi Misteri di Balik Kehamilan Historia Reiss, 'Attack on Titan' terminal mojok.co

4 Detail Penting yang Jadi Misteri di Balik Kehamilan Historia Reiss, 'Attack on Titan'

Hanya Wanita Sabar dan Setia yang Mau Dibonceng Naik Vespa Tua terminal mojok.co

Hanya Wanita Sabar dan Setia yang Mau Dibonceng Naik Vespa Tua

grammar yang baik code switching skor toefl 550 aplikasi belajar bahasa inggris grammar toefl bahasa inggris cara belajar bahasa inggris mojok.co

Mahasiswa Sastra Inggris Pasti Bisa Dapat Skor TOEFL Tinggi? Belum Tentu



Terpopuler Sepekan

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Terminal Mojok
Kuliner

6 Dosa Penjual Nasi Padang yang Bukan Orang Minang Asli

oleh Tiara Uci
25 Januari 2023

Tobat, klean.

Baca selengkapnya
Dilema Agen Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

Dilema Pangkalan Elpiji Pertamina: Ambil Untung Besar Kena Masalah, Ambil Untung Kecil Bangkrut

26 Januari 2023
Solo di Mata Orang Jogja: Solo Dipandang Rendah, tapi Lebih Menjanjikan

Solo (Layak) Mulai Melesat, Jogja Perlahan (dan Pasti) Ditinggal Wisatawan

26 Januari 2023
Pertashop Lebih Nyaman, SPBU Pertamina Malah Bikin Resah (Unsplash)

Pertashop Lebih Nyaman karena Mengisi Bensin di SPBU Bikin Resah

28 Januari 2023
Pariwisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja (Unsplash)

Wisata Semarang Siap Melesat Seperti Solo, Meninggalkan Jogja

27 Januari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .