Bingung mau jual di mana
Saya coba cari dirham pada toko resmi Antam di berbagai marketplace, nggak ada. Saya telusuri di website logammulia.com (website resmi penjualan logam mulia Antam), juga nggak ada. Usaha terakhir saya adalah chat admin Antam di WA. Seingat saya admin Antam bilang dirham sudah tidak ready stock lagi.
Berdasarkan kabar burung yang saya dapat, alasan Antam nggak jualan dirham (dan dinar) lantaran logam mulia itu dijadikan alat transaksi layaknya uang oleh segelintir kelompok. Padahal, satu-satunya alat transaksi yang diakui dan sah di Indonesia adalah rupiah. Akhirnya saya gagal deh menjadikan dirham sebagai mas kawin.
Dengan nggak diproduksinya lagi dirham Antam, keapesan saya jadi ada dua. Pertama, gagal menjadikan dirham sebagai mas kawin. Kedua, bingung mau jual dirham yang saya punya ke mana. Mau dijual ke Antam khawatir ditolak.
“Gampang mas, tinggal jual aja ke marketplace. Toh, nilai intrinsik dari dirham (perak) lebih jelas”.
Iya sih, hanya saja saya bingung menentukan nilai jualnya berapa. Kalau terlalu tinggi, takut nggak laku. Bila terlalu murah, kayak eman-eman aja gitu.
Akhirnya saya memutuskan untuk tidak menjual dirham Antam. Koin ini saya jadikan collectible item saja. Daripada saya jual dengan harga murah.
Dirham yang saya miliki, saya jadikan pengingat. Pengingat di masa-masa susah sekalipun saya harus menabung atau berinvestasi. Guna menyiapkan kemungkinan-kemungkinan terburuk di masa mendatang.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 6 Aplikasi Investasi Emas bagi Pemula, Mudah dan Aman!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















