Sebagai orang asli Bondowoso, saya ingin menyarankan satu hal kepada para pendatang atau mereka yang sekadar mampir ke Kota Tape ini. Lebih baik kalian jangan mudah percaya dengan penampilan orang Bondowoso. Mereka yang berpenampilan sederhana dengan pekerjaan kurang mentereng biasanya lebih kaya raya dibanding warga lain. Terkhusus, mereka yang mengaku sebagai petani. Tampilannya memang sederhana, cenderung udik, tapi aset tanahnya bisa di mana-mana dan berhektar-hektar.
Asal tahu saja, investasi tanah di Bondowoso memang lebih menggiurkan daripada emas. Mungkin orang kota sulit relate dengan hal ini karena harga tanah di kota-kota besar kian nggak masuk akal. Namun, hal itu tidak terjadi di Bondowoso. Tanah di sana masih luas, permintaannya pun tidak setinggi di kota besar. Itu mengapa harga tanah kebanyakan masih manusiawi.
Daftar Isi
Tanah Bondowoso lebih produktif daripada emas
Hal Selain itu, orang-orang Bondowoso kebanyakan tidak hanya mendiamkan tanahnya. Mereka mengolahnya dengan berbagai cara. Salah satu yang paling populer adalah dengan menjadikannya sawah. Itu mengapa, jangan heran kalau kalian bisa menemukan banyak sawah di daerah ini. Sudah begitu, harga tanah berpeluang naik kettika dijual kembali.
Itu mengapa tanah lebih diminati daripada emas. Kalau emas hanya disimpan dan dijual ketika harga sedang tinggi, tanah bisa dikelola kapan saja. Belum lagi potensi margin harga beli dan harga jual tanah Bondowoso jauh lebih mending dibanding emas.
Memang, mengelola tanah perlu mengeluarkan biaya perawatan. Namun, kalau sudah kadung cuan, biaya perawatan mah bisa ditutupi oleh hasil pengelolaan. Inilah yang dimaksud dengan kata pepatah bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Investasi tanah bisa jangka panjang
Sekadar bercerita, orang tua saya yang juga asli orang Bondowoso adalah salah satu orang yang lebih senang berinvestasi tanah daripada emas. Suatu ketika, ada seseorang yang pengin membeli ladang kepunyaan orang tua saya. Orang tersebut hanya menginginkan sebagian kecil dari ladang itu, tapi dia rela menukarnya dengan sebuah mobil, motor dan beberapa ekor kambing lengkap dengan kandang-kandangnya.
Melihat daya jual tanah yang begitu tinggi, orang tua saya nggak lantas mengiyakan tawaran tersebut. Karena, apa yang ditawarkan itu masih nggak sebanding dengan potensi produktivitas pengelolaan tanah dalam jangka panjang. Logikanya, jika tawaran tersebut diterima, ya sudah, nggak bisa dikembangkan lagi. Tapi kalau tanah, bisa dikelola terus sampai diwariskan ke anak dan cucu.
Tanah sulit dicuri
Investasi tanah relatif lebih aman daripada emas. Emas bisa dengan mudahnya dicuri, itu mengapa orang-orang berbondong-bondong membeli brankas atau menitipkannya ke Pegadaian. Hal itu tidak akan terjadi kalau orang Bondowoso investasi tanah. Asalkan punya sertifikat kepemilikan yang legal, nggak perlu khawatir kalau tanah tersebut bakal diklaim milik orang lain.
Nah, itulah alasan kenapa di Bondowoso, utamanya di daerah pedesaan, lebih senang investasi tanah daripada emas. Berhubung kebanyakan yang berinvestasi tanah ini adalah para petani, wajar saja kalau kelihatannya nggak seperti orang kaya. Tapi, dibalik itu semua, siapa sangka kalau kekayaannya tersimpan pada berhektar-hektar tanah?
Penulis: Ahmad Dani Fauzan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.