Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Pengalaman Guru yang Nggak Bisa Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli

Denny Abdurrachman oleh Denny Abdurrachman
1 November 2023
A A
Pengalaman Guru yang Nggak Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli Mojok.co

Pengalaman Guru yang Nggak Bahasa Isyarat Mengajar Murid Tuli (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya mengajar murid Tuli sejak 2018. Saya bertemu dengan banyak murid dengan kemampuan komunikasi yang beragam. Ada murid Tuli yang kemampuan bicara secara oral sudah bagus, ada murid Tuli yang lebih menguasai bahasa isyarat. Ada juga murid yang kemampuan dalam bicara secara oral maupun isyarat amat minim. 

Selama hampir enam tahun saya mengajar untuk murid Tuli, saya lebih banyak mengajar murid pada jenjang SMPLB ataupun SMALB. Rata-rata murid di jenjang itu sudah mempunyai banyak perbendaharaan kata. Mereka juga sudah memahami bahasa dengan cukup baik, walau terkadang penyusunan kalimatnya masih sering terbolak-balik.

Perjalanan mengajar murid Tuli selama hampir enam tahun memang tidak terasa. Selama perjalanan ini saya selalu teringat tahun pertama saya mengajar untuk murid Tuli. Ada salah seorang murid yang mengkritik saya. Dia meragukan kemampuan saya menjadi guru untuk murid Tuli. 

Pernyataan yang terlontar bukan tanpa sebab. Saya menyadari betul, di awal-awal mengajar, kemampuan berbahasa isyarat saya sangat minim. Saya hanya menguasai isyarat huruf A sampai Z, lalu isyarat bilangan 1 sampai 100. Selebihnya hanya kata dasar yang biasa digunakan sehari-hari, seperti kata saya, kamu, siapa, dan, apa, sebab. 

Pada saat itu saya selalu penasaran dengan apa yang para murid obrolkan dengan bahasa isyarat. Kemampuan bahasa isyarat saya tidak cukup baik untuk menangkap pembicaraan mereka.  Saya cuma ngang ngong ngang ngong saja melihat mereka bisa begitu lancar dan asyik mengobrol dalam bahasa isyarat.  Bahkan tidak jarang saya merasa curiga, jangan-jangan yang mereka memperbincangkan adalah saya, gurunya sendiri.

Mengombinasikan bahasa isyarat dengan media lain

Kritikan dari murid yang terlontar saat awal masa awal mengajar tidak mematahkan semangat saya menjadi guru. Pada saat itu saya meyakini ada banyak cara untuk mengajar murid Tuli. Guru yang lebih senior pun banyak memberikan petuah bagaimana mengatasi kondisi guru yang belum mahir berisyarat, tapi harus mengajar murid Tuli. 

Guru senior pernah bilang, bahasa isyarat bukan satu-satunya media komunikasi yang bisa dilakukan dengan murid Tuli. Walau memang, menguasai bahasa isyarat memang akan memudahkan. Apabila guru belum menguasai bahasa isyarat, guru bisa mengkombinasikannya dengan kemampuan bicara, tulisan, gambar dan juga gerakan tubuh ketika mengajar. Menurut guru senior itu kombinasi cara mengajar seperti itu tidak menjadi persoalan. Banyak murid Tuli yang dari kecil tidak dibiasakan memakai bahasa isyarat, sehingga dalam kesehariannya memakai oral atau dengan cara bicara.

Tentu kecepatan dalam berkomunikasi perlu disesuaikan dengan kondisi murid. Guru senior selalu mengingatkan, ketika berbicara dengan murid perlu secara pelan dan jelas. Apabila perlu, bisa diulang berkali-kali agar murid bisa menangkap  maknanya yang dimaksud. 

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Menghadapi murid Tuli kelas rendah lebih menantang

Lain lagi jika guru menghadapi murid Tuli yang masih kelas rendah, seperti di TKLB ataupun di SDLB kelas 1, 2, dan 3. Kemampuan bahasa isyarat murid di kelas tersebut biasanya masih terbatas. Mereka lebih banyak berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh yang cenderung sulit dipahami. Sementara kemampuan berkomunikasi secara oral juga tidak jelas. 

Apabila menghadapi murid dengan kemampuan seperti itu, satu-satunya metode komunikasi yang bisa digunakan adalah gambar. Oleh karena itu, apabila perlu, guru dan murid bisa membawa papan tulis kecil untuk membantu berkomunikasi. Mereka bisa menggambar atau menuliskan kata-kata yang ingin dikomunikasikan. 

Tentu saja metode ini banyak tantangan, salah satunya, gambar yang dibuat tidak sesuai dengan yang dimaksud murid. Mau gak mau jadi semacam kuis tebak gambar, di reality show Eat Bulaga SCTV. Perbedaannya, komunikasi semacam ini hampir terjadi setiap hari. 

Penulis: Denny Abdurrachman
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Anak Saya Tuli dan Saya Harus Berterima Kasih ke Bu Risma

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 November 2023 oleh

Tags: bahasa isyaratgurumurid tuliSDLBSMALBSMPLBTKLBtunarungu
Denny Abdurrachman

Denny Abdurrachman

ArtikelTerkait

Hal-hal yang Butuh Banyak Uang di Sekolah selain Wisuda dan Perlu Dibenahi

Hal-hal yang Butuh Banyak Uang di Sekolah selain Wisuda dan Perlu Dibenahi

8 Juli 2023
nasihat wagu tanpa ditanya

3 Nasihat Zaman Sekolah yang Sebenarnya Wagu

29 Oktober 2021
Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

Kantin Sekolah Adalah Penyelamat Guru yang Gajinya Rata dengan Tanah

24 September 2025
Mempunyai Guru yang Memiliki Passion Mengajar Adalah Sebuah Privilese

Mempunyai Guru yang Memiliki Passion Mengajar Adalah Sebuah Privilese

3 April 2023
PTM sekolah tatap muka mojok

Mengapa sih Kita Tergila-gila Sekali dengan Sekolah Tatap Muka?

21 September 2021
Guru SD Cuma Manusia Biasa tapi Dituntut Serba Bisa. Jangan Menaruh Ekspektasi Berlebihan pada Kami

Guru SD Cuma Manusia Biasa tapi Dituntut Serba Bisa. Jangan Menaruh Ekspektasi Berlebihan pada Kami!

24 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.