Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Bekerja di Pabrik Tekstil dan Pernah Lembur Hingga Jam Tiga Pagi

Mila oleh Mila
4 Desember 2020
A A
Pengalaman Bekerja di Pabrik Tekstil dan Pernah Lembur Hingga Jam Tiga Pagi Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Bagi seorang buruh pabrik tekstil seperti saya, mendapat jatah lembur memang jadi kesempatan emas untuk menambah jumlah upah agar lebih besar dari biasanya. Kadang-kadang, saya mendapat instruksi lembur minimal satu jam dan maksimal empat jam. Biasanya instruksi lembur disesuaikan dengan kebutuhan kerja.

Tapi, ada jam lembur yang berbeda tiap tahunnya lantaran saya harus lembur enam sampai tujuh jam karena adanya pengiriman kain ekspor ke Malaysia. Bayangkan saja, 100 ribu meter kain, yang menghasilkan ratusan roll kain dan berbagai jenis kain yang cacat, harus diinspeksi dengan baik. Kain-kain itu kemudian harus diangkut ke dalam kontainer dalam waktu satu hari. Itu saja terkadang ada yang belum selesai diproduksi.

Tekstil celupan memerlukan proses yang sangat panjang dan cukup ribet. Prosesnya juga tidak dilakukan secara serampangan. Ada planning pengerjaan 3 bulan sebelumnya. Mulai dari proses mentah hingga kain siap untuk dikirimkan. Tentunya proses tersebut tidak selalu berjalan mulus.

Saya adalah saksi betapa pengerjaan membuat kain ini butuh banyak persetujuan dari berbagai bagian sebelum mulai produksi. Misalnya, mengirimkan sample corak dan warna yang diajukan dalam bentuk hanger. Lalu membuat ulang kain, yang harus disetujui oleh beberapa atasan yang bertanggung jawab, sebelum dikirim kembali ke customer untuk mendapatkan acc, baik dari segi corak atau warna.

Setelah kain sudah siap dalam bentuk roll, akan ada proses lotting, yaitu menyamakan warna dari 10 cm potongan kepala kain agar ketika dijahit warnanya tidak belang. Namun, yang membuat proses akhir menjadi sulit dan berputar-putar adalah ketika banyak kain yang cacat seperti bolong, warnanya belang dan masalah lainnya. Alhasil, kain harus dikembalikan untuk perbaikan ulang.

Karena terlalu banyak perbaikan, akhirnya ketika barang akan dikirim, kain menumpuk dan antre untuk melalui proses inspecting. Inilah yang sering menyebabkan saya lembur hingga larut malam.

Saya sendiri bertugas sebagai operator lotting di pabrik tekstil dan memastikan kain tersebut memenuhi quantity yang diminta sesuai order per corak. Saya juga bekerja sama dengan operator inspecting, packing, QC, marketing, dan admin pengiriman kain, agar segalanya berjalan dengan baik.

Jika lancar, sebenarnya tidak perlu ada lembur. Apabila terkendala pun, kami hanya boleh lembur maksimal tujuh jam. Pernah suatu malam, saya bersama rekan-rekan kerja mendapati satu kesalahan perihal name tag pada packing. Dan kami baru menyadari setelah hampir selesai dan tinggal muat saja.

Baca Juga:

Jogja Bikin Betah, tapi Kalau Mau Jadi Pekerja yang Tahan Banting dan Sukses, Mending Kerja di Semarang

Menjadi Buruh Pabrik Adalah Keputusan Terburuk dalam Hidup Saya, Pantas Gen Z Tidak Betah

Waktu itu barang sudah dimuat hampir setengah kontainer, tiba-tiba salah satu staff menyadari adanya kesalahan penamaan corak kain. Sebagai informasi, untuk pengiriman ekspor ke Malaysia kami selalu menggunakan dua kode, yakni kode yang kami gunakan selaku produksi dan kode buyer yang sudah ditentukan oleh customer. Semacam identitas yang bisa mereka kenali lah. Mimpi buruk itu pun datang karena kami hanya menyebutkan kode produksi tanpa kode buyer. Alhasil, semua barang di turunkan kembali dan mau tidak mau kami harus mengganti semua name tag.

Saya yang tidak mengangkut kain ke dalam kontainer saja sudah merasa sangat lelah dan jleeeb, apalagi rekan saya yang sudah semangat mengangkut dan menatanya malam itu. Karena sama-sama kesal, kami sempat istirahat dan sambat sejenak. Yaaah, mau bagaimana lagi, namanya juga konsekuensi.

Saya dan rekan-rekan kerja pun dibentuk jadi beberapa kelompok untuk sama-sama membenarkan name tag. Salah satu kelompok ditugaskan untuk memegang senter karena kondisi malam yang gelap.

Dari tahun-tahun sebelumnya, malam itu itu adalah lembur terparah dalam sejarah perusahaan. Saya pulang ke rumah pukul tiga pagi setelah tugas saya selesai. Saya dengar kabarnya ada beberapa rekan kerja yang pulang pukul empat pagi, bahkan atasan saya sampai menginap di kantor karena harus memastikan kontainer berangkat subuh.

Di rumah saya hanya punya waktu tidur tiga jam sebelum akhirnya kembali bekerja. Hari itu menjadi hari paling lesu karena semua karyawan masih lelah dan mengantuk. Saya salut sih, meskipun kami sama-sama lelah, kami tetap kompak dan justru menertawakan momen lembur semalam. Dan itu adalah momen yang paling memorable dari pengalaman saya menjadi buruh pabrik tekstil. Seru, walaupun bikin lesu.

BACA JUGA Pengalaman Bekerja di Kuala Lumpur, yang Jauh Lebih Menyenangkan Dibanding Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2020 oleh

Tags: buruh pabrikpabrikPengalaman
Mila

Mila

Mila Herviana yang suka menulis ditemani kopi, teh, dan musik.

ArtikelTerkait

Cikarang dan Status PNS yang Nggak Menarik untuk Buruh Pabrik (Unsplash)

Di Cikarang, Status PNS Tidak Terlihat Menarik. Status Karyawan Tetap Pabrik Adalah Impian yang Lebih Menjanjikan

6 Oktober 2023
Kenangan Manis Bersama Bata, Sepatu Legendaris yang Kalah Saing dengan Sepatu Kekinian Mojok.co

Kenangan Manis Bersama Bata, Sepatu Legendaris yang Kalah Saing dengan Sepatu Kekinian

7 Mei 2024
Menyiksa Diri dari Bali ke Jepang Bersama AirAsia, Maskapai LCC Terbaik di Dunia

Menyiksa Diri dari Bali ke Jepang Bersama AirAsia, Maskapai LCC Terbaik di Dunia

15 Maret 2024
drama korea

Terima Kasih Untuk Drama Korea

28 Juli 2019
3 Kebiasaan Buruh Pabrik Saat Makan Siang di Kantin yang Beda dari Karyawan Kantoran Terminal Mojok

3 Kebiasaan Buruh Pabrik Saat Makan Siang di Kantin yang Beda dari Karyawan Kantoran

12 Desember 2022
5 Pabrik Terkenal yang Menjadi Daya Tarik Kota Tangerang (Unsplash.com)

5 Pabrik Terkenal yang Menjadi Daya Tarik Kota Tangerang

18 September 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.