Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga

Muhammad Sabilurrosyad oleh Muhammad Sabilurrosyad
5 Agustus 2022
A A
Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga

Pengabdi Setan 2: Communion: Lebih Bagus? Ah, Nggak Juga (Akun Instagram @jokoanwar)

Share on FacebookShare on Twitter

Pengabdi Setan yang rilis pada 2017 lalu adalah penanda era kembalinya horor lokal ke arah yang sebagaimana mestinya: menakuti dan ditakuti. Film tersebut berhasil memasang standar horor lokal, yang secara kualitas diakui dan bertemu dengan kepuasan selera penonton secara mainstream. Kini, Pengabdi Setan melanjutkan kisahnya melalui sekuel Pengabdi Setan 2: Communion. Tentu saja, banyak yang penasaran, bagaimana kelanjutan keluarga Rini setelah diteror oleh hantu si ibu dan para sekte pengabdi setan.

Sejak adegan pembuka, sangat terlihat jelas bahwa film kedua ini meluaskan skala semestanya. Dia langsung melibatkan teori konspirasi dengan segala referensi peristiwa-peristiwa politik di dunia nyata, seperti Konferensi Asia-Afrika, kepentingan Presiden, Petrus, dan banyak lagi. Sejak awal, film ini terlihat akan menekankan pada aspek misteri, tentang mencari jawaban akan hal-hal aneh yang terjadi, termasuk tragedi yang dialami keluarga Rini.

Di Pengabdi Setan 2: Communion, Rini telah melanjutkan hidupnya di sebuah rumah susun, bersama kedua adiknya, Toni dan Bondi, serta si bapak. Diketahui bahwa mereka berusaha lepas dari trauma dengan berpindah-pindah, hingga akhirnya kini menempati sebuah rumah susun kumuh terpencil yang rawan terkena bencana badai.

Elemen rumah kumuh dalam film ini ternyata menjadi bahan yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Bukan cuma memanfaatkan kesan kumuh, tua, gelap serta sudut remang-remang dari rumah susun yang menyeramkan, para penghuninya pun berhasil memperkaya kesan seram, baik secara tampilan maupun cerita.

Di sini, kita akan diperkenalkan berbagai karakter baru yang menjadi sorotan. Dengan penambahan karakter ini, cerita dan interaksi berhasil menarik perhatian, membuat penontonnya peduli melihat bagaimana tiap karakternya berhubungan. Dengan begitu, ketika para karakter ini terancam nyawanya, penonton akan ikut histeris berharap mereka selamat.

Tak perlu diragukan, Pengabdi Setan 2: Communion berhasil menyamai, atau malah dianggap meningkatkan kesan menakutkan film pendahulunya. Sebenarnya, film kedua ini tidak begitu jor-joran mengeluarkan jumpscare. Justru, kali ini ia menekankan pada kesan perasaan tidak nyaman. Cukup sering terlihat adegan-adegan, mulai dari sekedar menelusuri lorong hingga mengecek kamar, yang membuat penonton gelisah, meski tak selalu dihadiahi penampakan atau gangguan langsung.

Bagi Anda yang terlalu takut akan ditawari rasa cemas dan gelisah sepanjang waktu, Anda tidak perlu khawatir. Joko Anwar kali ini cukup banyak memberi porsi elemen humor yang dapat mencairkan suasana di tengah teror brutal.

Secara teknis, Pengabdi Setan 2: Communion jelas sangat memuaskan. Mulai dari teknis kamera, pencahayaan, hingga setting tempat membuat kreativitas untuk menakut-nakuti penontonnya semakin bertambah kaya. Meski seiring berjalannya durasi kuantitas jumpscare digandakan dan terasa repetitif, eksekusi terornya tak pernah terasa asal-asalan. Bahkan ada beberapa eksekusi teror yang terasa cerdik, menakutkan, sekaligus menyenangkan, salah satunya penggunaan CGI kain yang melibatkan kembalinya hantu si ibu.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Sayangnya, meski pencapaian secara teknis dan elemen menakut-nakutinya terasa memuaskan, film ini tidak mencapai level film pendahulunya di aspek cerita. Meskipun ruang lingkup cerita terbatas pada rumah susun, keterlibatan karakter yang semakin banyak membuat cerita menjadi luas.

Namun, beberapa karakter yang sudah diperkenalkan dengan menarik, justru hanya berfungsi sebagai media teror dengan ujung nasib nahas, meski dieksekusi dengan keren. Padahal, karakter-karakter tambahan tersebut memiliki potensi memperkaya cerita, membuatnya terhubung dengan  tragedi yang dialami keluarga Rini, namun urung digunakan.

Seperti yang telah dikatakan di awal, bahwa secara cerita, Pengabdi Setan 2: Communion lebih berfokus pada aspek misteri. Tentang bagaimana Rini dan keluarganya menemukan ada sesuatu yang berhubungan antara rumah itu dengan tragedi di film sebelumnya.

Pada akhirnya, beberapa misteri memang berhasil dijawab. Namun, masih ada banyak misteri yang tertahan, atau bahkan terasa dibuang. Entah, apakah ini memang sengaja disimpan untuk film ketiganya? Hanya saja, secara keseluruhan, film ini terasa seperti tease atau jembatan untuk film berikutnya saja.

Bukan cuma cerita, hal itu juga berlaku di aspek teror atau menakut-nakutinya. Meski aspek teror Pengabdi Setan 2: Communion termasuk memuaskan, tapi sebenarnya film ini memiliki potensi untuk lebih meneror. Sayangnya, beberapa potensi tidak digunakan, seperti kembalinya sosok ibu dan para pocong yang cuma memberi teror sekadarnya. 

Film pertamanya memang memiliki keunggulan di ruang lingkup yang kecil, sehingga secara cerita dan kebutuhan misteri tidak terlalu terbebani, sehingga bisa terasa berimbang dengan terornya. Sementara Pengabdi Setan 2: Communion, memilih untuk meluaskan skalanya, menebar berbagai benih potensi teror dan cerita menarik, namun entah kenapa, tidak semua benih itu digunakan.

Sumber gambar: Akun Instagram @jokoanwar

Penulis: Muhammad Sabilurrosyad
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Joko Anwar: Kualitas Pengabdi Setan 2 akan Lampaui Film Sebelumnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Agustus 2022 oleh

Tags: Hororjoko anwarPEngabdi Setan 2: Communionpilihan redaksisekuel
Muhammad Sabilurrosyad

Muhammad Sabilurrosyad

Tukang nonton.

ArtikelTerkait

Shopee Bikin Kecewa: Bayar Pakai ShopeePay Kena Biaya Tambahan, padahal Bayar Pakai SeaBank Bisa Nol Rupiah

Shopee Bikin Kecewa: Bayar Pakai ShopeePay Kena Biaya Tambahan, padahal Bayar Pakai SeaBank Bisa Nol Rupiah

9 Juli 2024
5 Serial Anime Underrated yang Kamu Harus Tonton Berdasarkan Genrenya terminal mojok.co

5 Serial Anime Underrated yang Kamu Harus Tonton Berdasarkan Genrenya

18 Desember 2021
Artos, Satu-Satunya Mall di Magelang yang Bikin Orang Salah Paham

Artos, Satu-Satunya Mall di Magelang yang Bikin Orang Salah Paham

13 Agustus 2024
Memahami Konklaf, Proses Rahasia Pemilihan Paus yang Sakral dan Penuh Mitos

Memahami Konklaf, Proses Rahasia Pemilihan Paus yang Sakral dan Penuh Mitos

25 April 2025
Keluh Kesah Tinggal di Cibarusah, Kecamatan di Ujung Kabupaten Bekasi

Keluh Kesah Saya 20 Tahun Tinggal di Cibarusah, Kecamatan di Ujung Kabupaten Bekasi

11 Maret 2025
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.