Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Pemkab Banyuwangi Sibuk Bikin Festival tapi Lupa sama Sektor Fundamental

Rino Andreanto oleh Rino Andreanto
1 Oktober 2023
A A
Pemkab Banyuwangi Sibuk Bikin Festival tapi Lupa sama Sektor Fundamental

Pemkab Banyuwangi Sibuk Bikin Festival tapi Lupa sama Sektor Fundamental (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Nama Kabupaten Banyuwangi kian melejit di telinga para wisatawan kurang lebih dalam satu dekade terakhir. Hal ini terjadi lantaran Pemkab Banyuwangi mulai meningkatkan sektor pariwisatanya. Tak hanya mengandalkan Taman Nasional Baluran dan blue fire yang ada di Kawah Ijen, pihak pemkab juga mulai mempromosikan atau cenderung “mengaransemen ulang” festival adatnya.

Tercatat pada tahun ini saja ada 55 festival yang dihelat yang dibagi menjadi dua. Pertama, festival adat seperti seblang, gandrung sewu, dan kebo-keboan. Kedua, festival non-adat yang hanya sekali kelar dan berpotensi menambah kemacetan dan boros anggaran.

Saking inginnya meningkatkan sektor pariwisata, pada tahun 2022 Disbudpar Banyuwangi sampai menargetkan sekitar 2500 wisatawan mancanegara tiap bulannya. Cukup ambisius, ya.

Menurut kacamata saya sebagai orang Banyuwangi, saya sangat menyayangkan keputusan Pemkab Banyuwangi menghelat berbagai festival di tengah warga yang sedang berjuang dengan kehidupannya. Bagaimana tidak, bayangkan jika anggaran festival itu digunakan untuk sektor-sektor yang lebih fundamental seperti infrastruktur, pendidikan, dan program bermanfaat lainnya.

Bahkan bagi saya, apa yang dilakukan Pemkab Banyuwangi layaknya orang yang memakai ikat pinggang tapi nggak pakai celana. Artinya, mereka lebih mementingkan hal-hal berbau aksesori daripada sektor fundamental yang masih tertinggal seperti pendidikan dan pemerataan pembangunan infrastruktur. Saya akan membahasnya satu per satu.

Pendidikan di Banyuwangi kalah jauh jika dibandingkan kota-kota di Jawa Timur lainnya

Sejujurnya, sebagai orang Banyuwangi asli, saya melihat pendidikan di Kabupaten Banyuwangi masih kalah jauh jika dibandingkan dengan pendidikan di kota-kota lainnya di Jawa Timur. Kalau soal kampus nggak usah muluk-muluk membandingkannya dengan kampus yang ada di Surabaya deh, dibandingkan dengan kampus di kabupaten tetangga kayak Jember saja Banyuwangi masih kalah pamor.

Hal ini diperkuat fakta bahwa makin banyak anak muda Banyuwangi yang lebih percaya melanjutkan kuliah di luar kota daripada di kotanya sendiri. Kalaupun ada yang kuliah di sini itu karena gagal masuk kampus bergengsi di luar kota.

Jika mengacu pada ranking kampus nasional, hanya ada tiga kampus terbaik di Banyuwangi hanya bertengger di urutan entah berapa. Kampus yang bisa dibilang agak mendingan dari segi ranking adalah Universitas PGRI Banyuwangi (peringkat 143 nasional dan 2919 di Asia). Selain itu, kampus lainnya menduduki peringkat 400-an ke atas.

Baca Juga:

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Pesanggaran, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Banyuwangi

Pemkab sebaiknya memeperhatikan fasilitas publik yang belum merata

Sebaiknya Pemkab Banyuwangi juga perlu memperhatikan fasilitas publik yang kurang memadai dan cenderung belum merata. Faktanya, hanya beberapa kecamatan yang memiliki fasilitas publik memadai seperti Kecamatan Genteng dan beberapa kecamatan dekat pusat kota. Selain itu, kecamatan lainnya harus menerima apa adanya.

Salah satu contohnya adalah Kecamatan Srono. Kecamatan Srono ini boleh dibilang tidak punya apa-apa. Boro-boro mal atau fasilitas publik yang terlihat megah, terminal atau stasiun pun tidak ada di sini. Satu-satunya fasilitas transportasi yang dimiliki kecamatan ini cuma halte yang digabung dengan halaman toko warga etnis Tiongho dan juga dijadikan tempat nongkrong pengamen jalanan.

Lebih mirisnya lagi, jalanannya berlubang di mana-mana. Bahkan jalan yang dilalui wisatawan untuk menuju tempat wisata juga kondisinya mengenaskan. Jadi, kalau kalian mau berwisata ke sini, saran saya kalian harus mempersiapkan fisik yang kuat dan kesabaran yang tak terbatas. Sebab, sebelum memasuki area wisata, kalian bakal disuguhi jalanan berlubang bak sedang ikut Ninja Warrior.

Begitulah pendapat saya mengenai Pemkab Banyuwangi yang sibuk flexing sana-sini dengan festivalnya, tapi lupa sama sektor fundamental. Kalau kerjaan pejabat yang digaji pakai pajak cuma bikin acara doang, remaja masjid mah juga bisa.

Penulis: Rino Andreanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Surat Terbuka untuk Bupati Banyuwangi Terkait Izin Penjualan Miras di Tempat Wisata.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2023 oleh

Tags: Banyuwangifestivalkabupaten banyuwangiwisata Banyuwangi
Rino Andreanto

Rino Andreanto

Alumni pondok pesantren yang lahir di Banyuwangi. Hobi membaca, menulis, dan hal-hal berbau komedi.

ArtikelTerkait

8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh Mojok.co

8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh

22 Februari 2025
Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

Membedah Alasan di Balik Kualitas Kopi Jawa Timur yang Begitu Fantastis

22 November 2023
Pesanggaran, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Banyuwangi

Pesanggaran, Kecamatan Paling Menyedihkan di Kabupaten Banyuwangi

16 Oktober 2025
De Djawatan, Hutan Wisata Banyuwangi yang Nyatanya Nggak Secantik di Media Sosial

De Djawatan, Hutan Wisata Banyuwangi yang Nyatanya Nggak Secantik di Media Sosial

17 Oktober 2023
Cilok, Makanan "Sepele" yang Menguasai Banyuwangi dan Penjuru Indonesia Lainnya franchise cilok

Cilok, Makanan “Sepele” yang Menguasai Banyuwangi dan Penjuru Indonesia Lainnya

20 Oktober 2023
Alasan Saya Lebih Betah Tinggal di Kecamatan Kalibaru daripada Banyuwangi Kota yang Sempurna

Alasan Saya Lebih Betah Tinggal di Kecamatan Kalibaru daripada Banyuwangi Kota yang Sempurna

2 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.