Alasan belum ada bioskop sampai sekarang
Pertanyaan yang sering muncul adalah kenapa sampai sekarang Pemalang belum punya bioskop? Ada beberapa kemungkinan jawaban untuk hal ini.
Pertama, mungkin investor melihat Pemalang sebagai pasar yang kurang menguntungkan. Tanpa adanya mall atau pusat perbelanjaan besar, sulit untuk membangun ekosistem hiburan yang berkelanjutan. Biasanya bioskop menjadi bagian dari pusat perbelanjaan agar pengunjung bisa sekalian berbelanja, makan, dan menikmati hiburan dalam satu tempat.
Kedua, daya beli masyarakat mungkin menjadi pertimbangan lain. Harga tiket bioskop saat ini berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp100 ribu tergantung kelas dan lokasi. Bagi sebagian besar warga Pemalang yang mayoritas bekerja di sektor pertanian, perdagangan kecil, dan industri rumahan, harga tiket tersebut mungkin terasa cukup mahal jika dibandingkan dengan pengeluaran sehari-hari.
Ketiga, kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dalam menarik investasi di sektor hiburan. Sampai saat ini, belum terdengar adanya upaya serius untuk menghadirkan bioskop di Pemalang. Padahal pemerintah daerah bisa menawarkan insentif kepada investor atau menggandeng pihak swasta untuk membangun pusat hiburan yang lebih lengkap.
Ketika sebuah kota tidak memiliki fasilitas hiburan yang memadai, dampaknya bisa lebih luas dari sekadar sulitnya menonton film. Minimnya tempat hiburan bisa membuat anak muda lebih banyak menghabiskan waktu dengan kegiatan yang kurang produktif. Kurangnya ruang kreatif juga membuat potensi bakat di bidang seni dan film sulit berkembang.
Anak muda Pemalang sebenarnya berbakat dalam dunia seni dan perfiman
Banyak anak muda Pemalang yang sebenarnya berbakat dalam dunia seni dan perfilman. Namun tanpa akses ke bioskop, mereka kesulitan mendapatkan inspirasi dari film-film berkualitas atau memahami industri film dengan lebih baik. Jika mereka ingin serius menekuni dunia perfilman, mereka harus mencari pengalaman di luar kota, yang tentunya tidak semua orang mampu melakukannya.
Di sisi lain, tanpa adanya pusat hiburan seperti bioskop, kota ini juga berisiko kehilangan potensi ekonomi. Sebuah bioskop tidak hanya menguntungkan pemiliknya, tetapi juga memberikan efek domino bagi sektor lain seperti restoran, kafe, transportasi, hingga pedagang kecil di sekitar area bioskop. Kehadiran bioskop bisa meningkatkan perputaran ekonomi lokal dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Berharap suatu hari nanti bioskop bisa dinikmati warga Pemalang
Meskipun saat ini Pemalang masih harus mengandalkan Pekalongan dan Tegal untuk urusan bioskop, bukan berarti harapan itu tidak ada. Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan hiburan, kemungkinan investor tertarik membangun bioskop di Pemalang masih terbuka lebar.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tarik investasi. Pemerintah daerah bisa berperan dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif bagi investor bioskop. Misalnya, dengan menawarkan keringanan pajak atau memberikan kemudahan dalam perizinan.
Selain itu, masyarakat Pemalang juga bisa menunjukkan bahwa mereka benar-benar membutuhkan bioskop. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya fasilitas hiburan dan budaya di daerah ini. Jika ada permintaan yang cukup besar, investor tentu akan lebih tertarik untuk masuk.
Alternatif lain yang bisa dipertimbangkan adalah menghadirkan bioskop independen atau layar tancap modern. Beberapa kota kecil di Indonesia sudah mulai menghadirkan mini bioskop dengan konsep sederhana namun tetap berkualitas. Ini bisa menjadi solusi sementara sebelum bioskop komersial benar-benar hadir di Pemalang.
Pada akhirnya, warga Pemalang hanya bisa berharap bahwa suatu saat nanti, mereka tidak perlu lagi jauh-jauh ke Pekalongan atau Tegal hanya untuk menonton film. Karena hiburan yang layak seharusnya bisa dinikmati oleh semua orang, tanpa perlu menempuh perjalanan panjang dan mengeluarkan biaya ekstra. Semoga Pemalang segera punya bioskop sendiri, agar warganya bisa menikmati film dengan lebih mudah dan nyaman.
Penulis: Ibnu Fikri Ghozali
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pemalang Nggak Bakal Dikenal Orang kalau 5 Hal Ini Nggak Dibenahi.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















