Kita sudah terbiasa menurunkan ekspektasi serendah mungkin terhadap kebijakan, layanan, dan birokrasi di negara ini. Alasannya tak lain karena kita merasa bakal dikecewakan kalau berharap negara ini bakal sebagus negara maju dalam hal ngurusin rakyatnya. Tapi jangan salah. Masih ada beberapa lembaga atau badan hukum pemerintah yang memuaskan dan bisa kita harapkan ke depannya. Selain PT KAI, saya akan bilang BPJS Kesehatan adalah salah satunya.
Masih banyak orang nyinyir sama BPJS Kesehatan
Kalau ngomongin BPJS Kesehatan, pasti masyarakat Indonesia terpecah belah ke kubu pro dan kontra. Kubu yang kontra, alias ogah pakai BPJS Kesehatan umumnya beralasan macam-macam. Ada yang karena malas antre, gengsi, stereotip perlakuan diskriminatif dari nakes, atau memang punya mental maunya gratis tapi pelayanan VVIP.
Beberapa waktu lalu, pemilik akun @apralzolam di media sosial X memantik sebuah diskusi terkait pelayanan BPJS di Indonesia. Ada yang optimis dengan keberlanjutan layanan BPJS untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan, tapi ada juga yang pesimis. Salah satu cuitan yang menggambarkan betapa pesimistiknya mereka terkait layanan BPJS diungkapkan oleh akun @nenx_kuchienx.
Ia yang mengaku sebagai pasien gagal ginjal stadium akhir menceritakan kekecewaannya dengan menyebut bahwa negara lalai dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakatnya. Opininya ini langsung ditentang oleh pengguna BPJS Kesehatan lainnya. Dan saya sebagai sesama pengguna BPJS Kesehatan juga mau ikut membantahnya.
Baca halaman selanjutnya: Pelayanan selalu baik…