Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pelajaran Hidup di Kemacetan ala Driver Ojol

Riswandi oleh Riswandi
8 Desember 2019
A A
Pelajaran Hidup di Kemacetan ala Driver Ojol
Share on FacebookShare on Twitter

Tiada hari tanpa kemacetan. Itu yang dirasakan oleh orang-orang di kota-kota besar, apalagi Jakarta dan sekitarnya. Kemacetan menjadi momok yang membuat semangat menjadi kendor dengan cepat. Muka kinclong jadi pucat. Dandanan menor jadi horor. Atau baju rapi, wangi, dan licin menjadi bau sangit karena asap knalpot.

Bisa jadi saat bangun tidur kita sangat semangat untuk menjemput rezeki dan berangkat ke tempat kerja. Namun, ketika keluar gang dan melihat kendaraan sudah berderet-deret, mau nggak mau keluhan akan keluar dari mulut, yang membuat energi positif hilang begitu saja. Syukur-syukur cuma mengeluh, daripada mengumpat dan memaki nasib.

Sebagai driver ojek online di Jakarta dan sekitarnya, saya setiap hari harus berkompromi dengan kemacetan. Jika sedang terjebak macet, untuk menempuh jarak 4 km dengan tarif sebesar 8 ribu (ini adalah jarak maksimal untuk tarif minimal), waktu yang dibutuhkan bisa 30 menit, bahkan bisa lebih. Jelas ini adalah sebuah kerugian waktu, mengingat untuk mendapatkan bonus harus mencapai poin tertentu di mana satu orderan dihitung satu poin.

Setiap hari di jalanan membuat saya sedikit tahu daerah-daerah dengan kemacetan parah dan waktunya. Makanya, saya harus bersiasat agar badan tidak cepat penat. Dengan begitu, rezeki yang dapat saya kantongi pun menjadi berlipat.

Kemacetan membawa banyak dampak negatif. Namun, kalau mau berpikir sejenak, banyak kok pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari kemacetan. Paling nggak, ini adalah sedikit pelajaran hidup yang saya dapatkan dari seringnya terjebak dalam kemacetan.

Pertama, yakinlah bukan hanya kita yang terjebak macet. Kalau di jalan sendirian ya nggak bakalan macet, ya? Banyak kawan senasib atau bahkan terjebak kemacetan yang lebih parah. Di sini kita ambil pelajaran bahwa penderitaan atau masalah hidup yang kita hadapi, bukan hanya kita sendiri yang mengalami. Bahkan banyak orang di luar sana yang masalahnya jauh lebih berat dari masalah kita.

Misalnya, seminggu lagi kita harus membayar cicilan motor, kontrakan, SPP anak, dan sebagainya. Sementara uang tabungan hasil ngojek belum kelihatan hasilnya. Yakin saja, bukan hanya kita yang mengalami masalah itu. Ya, paling tidak, saat saya mengeluh keadaan seperti itu, tidak sedikit driver ojek mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, orang di luar sana, mungkin keadaannya malah lebih parah.

Kedua, semacet apa pun jalanan, suatu saat pasti akan terurai karena di depan sana masih ada jalan yang kosong. Jadi, seruwet atau sesusah apa pun masalah yang kita hadapi, yakinlah suatu saat pasti akan selesai. Sebab, di depan sana masih banyak harapan yang dapat kita gapai.

Baca Juga:

4 Sikap Green Flag Driver Ojol yang Bikin Penumpang Nyaman

Nyambi Jadi Ojol Adalah Realita Kerasnya Hidup Mahasiswa yang Tertekan oleh Mahalnya UKT

Ketiga, kemacetan adalah tempat berbagi rezeki. Misalnya, dengan penjual es tebu pinggir jalan, pak ogah yang ikut mengatur lalu lintas (meskipun kadang mereka sengaja membuat jalanan macet), atau tukang parkir yang muncul tiba-tiba saat kita berhenti di depan minimarket.

Keempat, kemacetan adalah tempat terbaik untuk berlatih sabar. Sabar saat menunggu giliran. Sabar saat kendaraan kita kesenggol kendaraan lain. Sabar saat melihat angkot ngetem sembarangan. Atau, sabar melihat para driver ojek online asyik ngopi di pinggir jalan sementara kita hanya bisa menelan ludah dan menahan panasnya matahari.

Kelima, ini untuk para pengguna mobil pribadi, terjebak kemacetan adalah saat Anda perlu memikirkan jalur atau alat transportasi alternatif. Misalnya, naik kereta yang antimacet. Atau, berbagi rezeki dengan memesan driver ojek online seperti saya.

Yups, itulah beberapa pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari padatnya kendaraan di jalanan. Kemacetan yang telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Menurut Tim Jabodetabek Urban Transportation Policy yang dilansir dari Tempo, kemacetan di Jabodetabek pada tahun 2018 membuat kerugian 100 triliun rupiah. Warbiasah.

Naik MRT dari stasiun Fatmawati, turunnya di stasiun Senayan

Kita kita jangan sampai lupa diri, karena ada hikmah di setiap kemacetan

BACA JUGA Hey Customer Ojol, Driver Grab dan Gojek Itu Bukan Babu! atau tulisan Riswandi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2019 oleh

Tags: driver ojolKemacetanojek onlinepak ogah
Riswandi

Riswandi

Seorang driver ojol dan ayah dari seorang putri cantik.

ArtikelTerkait

Saraba, Minuman Khas Makassar yang Tak Gentar Melawan Zaman

Saya Nggak Pernah Bermimpi Tinggal di Makassar di Masa Depan, Macetnya Kebangetan, Plus Banyak Tawuran!

3 Agustus 2024
Sisi Gelap Kota Makassar: Pak Ogahnya Sangar, Tukang Parkirnya Kasar!

Sisi Gelap Kota Makassar: Pak Ogahnya Sangar, Tukang Parkirnya Kasar!

18 Februari 2024
Bantargebang Nggak Melulu tentang Gunung Sampah, Daerah Ini Menyimpan 4 Potensi Wisata yang Tak Disadari Orang

Berkendara Melewati Bantargebang seperti Melewati Neraka: Sudah Bau, Macet Lagi!

11 April 2025
Driver Ojek Online Kabupaten vs Ojek Online Kota Besar, Siapa yang Pelayanannya Lebih Oke?  Mojok.co

Driver Ojek Online Kabupaten vs Ojek Online Kota Besar, Siapa yang Pelayanannya Lebih Oke? 

26 Mei 2024
Driver Ojol Harusnya Punya Standar Skill Wajib terminal mojok.co

Driver Ojol Harusnya Punya Standar Skill Wajib

14 Oktober 2020
mboncengin

Rasanya Ketika Mboncengin Orang Pakai Motor

2 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.