Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pelajaran dari Dalgona Coffee yang Gagal

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
20 April 2020
A A
gagal terus bikin dalgona coffee cara anti gagal mojok

gagal terus bikin dalgona coffee cara anti gagal mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak awal kemunculannya hingga saat ini saya masih saja kesulitan menyebut nama kopi ini. Dalgona… dalgona… kok susah ya? Kadang kepeleset menyebut dalgona jadi dalgoba, kadang jadi dalogna. Tau, ah. Susah, sih. Coba kalau namanya dalgondal-gandul, itu baru mudah. Atau mungkin sayanya yang ndeso?

Dari yang saya baca, aktor Korea Jung Il Woo yang mempopulerkan kopi ini setelah ia berkunjung ke salah satu restoran di Makau. Diberi nama dalgona karena kopi ini diberi toping busa tebal, empuk, dan manis, persis seperti dalgona, jajanan permen asal Korea. Saya sih mikirnya, untung diviralkan oleh Jung Il Woo, namanya jadi bagus: dalgona coffee. Coba kalau yang memviralkan itu Tukijo, orang Jawa yang sedang main ke Makau untuk survei pasar karena mau buka warteg, namanya bukan lagi dalgona coffee, tapi bisa berubah jadi apem coffee atau cucur coffee. Apem sama cucur ini kan juga tebal, empuk, dan lembut.

Sama halnya seperti yang lain, saya ikutan latah mencoba membuat dalgona coffee. Bukan pencinta kopi, sih, tapi apa salahnya ikutan bikin? Apalagi bahannya sederhana dan cara membuatnya juga mudah. Tepatnya, saya kira mudah.

Tiga kali mencoba, tiga kali pula saya gagal. Pertama saya coba pakai mixer tangan, gagal. Nggak mengembang sama sekali alias masih encer. Percobaan kedua, pakai sendok. Ini berdasarkan saran dari teman yang sukses mencoba. Pegel sedikit, tapi anti-gagal, begitu klaim teman saya. Saya jadi semangat untuk mencoba lagi. Tapi apa daya, bukan segelas dalgona coffee yang saya dapat, malah lengan tangan pegel berasa kayak mau lepas.

Belajar dari dua percobaan yang gagal itu, saya cari-cari lagi di YouTube cara membuat dalgona coffee yang benar. Ketemu. Pakai saringan katanya. Menghemat waktu, cuma 3 menit dan antigagal. Wah ini nih yang saya cari. Langsung eksekusi, duong…. Ternyata benar! Benar-benar gagal maksudnya. Ampun dah, salah apa sih saya? Herman!

Meski gagal 3 kali, saya tetap harus berterima kasih kepada dalgona coffee saya yang gagal. Dari merekalah saya jadi belajar 4 hal.

Jangan sombong

Waktu awal membaca resep dalgona, saya yakin pikiran kita semua sama: gampang. Di mana susahnya, sih? Tinggal campur kopi, gula, air panas, dan dikocok doang? Anak SD juga bisa. Nggak usah repot memikirkan tingkat kematangan, bahan gampang didapat, caranya simpel lagi!

Tapi ternyata… memang benar, Lur, hidup itu nggak boleh shombong. Bayangkan, 3 kali coba 3 kali gagal. Itu baru dalgona coffee yang kata saya tinggal kocok doang. Lha gimana ceritanya kalau saya coba resepnya Chef Renata? Apa nggak mules-mules tuh?

Baca Juga:

7 Rekomendasi Racikan Kopi Kapal Api biar Ngopimu Nggak Gitu-gitu doang

Selain Masker, 4 Produk Rambut dan Dapur Ini Juga Laris Manis selama Pandemi

Melatih kemampuan problem solving

Ketika dalgona pertama saya gagal, saya alihkan dalgona itu jadi es kopi. Lumayan lah. Daripada dibuang, kan sayang. Begitu yang kedua gagal juga, saya mikir lagi, mau diapain nih kopi? Masa es kopi lagi? Kembung dong saya. Di sinilah kemampuan menyelesaikan masalah saya diuji. Kopi itu pun kemudian berakhir sebagai masker wajah.

Nah, yang ketiga nih yang saya mulai bingung. Mau diapain kopinya? Untung suami pulang. Langsung saya bikinkan secangkir kopi panas. Dia terharu, dikira saya sengaja bikin kopi. Belum tahu dia kalau itu hasil dari dalgona yang gagal, hehehe….

Belajar lebih mengerti

Kopi dalgona itu kalau dijual di kedai kopi harganya sampai berapa, sih? Ada yang pernah coba? Saya belum pernah coba soalnya. Tapi next misalnya saya ke kedai kopi, meskipun kecil kemungkinan saya ke sana, saya janji nggak akan protes dengan harga yang tertera disana. Tiga kali gagal membuat saya lebih mengerti bahwa sesuatu yang terlihat simpel belum tentu simpel betulan. Saya sudah mengalami sendiri betapa susahnya bikin busa sialan itu. Eh maaf, keceplosan.

Belajar sadar diri

Dengan tiga kali gagal saya juga belajar untuk sadar diri. Menyadari posisi di mana saya berada. Sadar bahwa saya tidak diciptakan untuk membuat kopi dalgona. Sadar bahwa saya nggak usah neko-neko, termasuk sadar bahwa jodoh saya hanyalah sebatas kopi sachet: sobek, tuang, aduk, antigagal, kecuali tombol yang dipencet di dispenser itu tombol “cold”.

BACA JUGA Pengalaman Saya Pakai Jilbab Lebar: Dianggap Sok Suci Sampai Paling Tahu Agama dan tulisan Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2020 oleh

Tags: dalgona coffee
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

susu diamond nescafe classic cat rambut miranda oreo rasa vanila laku laris langka pandemi wabah lockdown karantina psbb tiktok tutorial promosi endors mojok

Selain Masker, 4 Produk Rambut dan Dapur Ini Juga Laris Manis selama Pandemi

28 April 2020
Jurus Kapal Api Bertahan di Tengah Gempuran Bisnis Kopi

7 Rekomendasi Racikan Kopi Kapal Api biar Ngopimu Nggak Gitu-gitu doang

23 Mei 2023
resep dalgona coffee cara bikin bahan kopi viral mudah cara masak karantina social distancing physical distancing mojok.co

Resep Dalgona Coffee, Kopi Viral Buah Karya Orang yang Bosen Swakarantina

1 April 2020
nescafe classic dalgona coffee mojok

Penyebab Nescafe Classic Diburu Orang-orang yang Mau Bikin Dalgona Coffee 

23 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.