Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pekerjaan yang Bukan Tanggung Jawabmu Sebaiknya Ditolak biar Nggak Stres

Munawir Mandjo oleh Munawir Mandjo
7 Oktober 2020
A A
pekerjaan tambahan beban kerja ditolak stres mojok

pekerjaan tambahan beban kerja ditolak stres mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Stres di tempat kerja memang bisa dialami siapa saja. Penyebabnya beragam, mulai dari lingkungan kerja yang nggak hangat, atasan yang galaknya minta ampun, pekerjaan yang nggak sesuai passion, dan terakhir yang paling sering dialami pegawai baru adalah beban kerja berlebihan. Beban kerja ini pun biasanya disebabkan karena mereka harus menyelesaikan kerjaan yang sebenarnya bukan termasuk dalam job desc mereka.

Namun, namanya pegawai baru, kalo sudah berhadapan sama rekan kerja yang lebih senior, biasanya nurut aja jika disuruh kerjain ini dan itu. Apalagi ketika berada di lingkungan kerja yang pegawainya memang suka bermalas-malasan nyelesain tugasnya. Ujung-ujungnya yang jadi sasaran adalah pegawai baru yang auto disuruh ngerjain semuanya. Belum lagi ditambah atasan yang nggak mampu mengatur pekerjaan bawahannya dengan baik. Sempurnalah penderitaan para pegawai baru ini.

Saya sangat paham kondisi ini, sebab saya juga pernah ngalamin hal semacam ini. Sebagai pegawai baru yang berada di lingkungan kerja yang kebanyakan pegawai seniornya malas nyelesain kerjaan. Saya terpaksa harus ngerjain tugas tambahan yang sebenarnya bukan berada di bawah tanggung jawab saya.

Yang paling kesalnya, seperti yang saja jelaskan tadi, memiliki atasan yang nggak mampu mengatur kerjaan bawahannya dengan baik dan seakan membiarkan praktik tersebut. Jadi, main asal lempar kerjaan tanpa memperhatikan pekerjaan ini tanggung jawab siapa, atau ini harusnya dikerjakan oleh siapa.

Pada awalnya, sih, saya senang-senang aja gitu, jika harus ngerjain pekerjaan di luar job desc saya. Soalnya saya menganggap, kerjaan baru ini tentu akan semakin meningkatkan kualitas diri saya, menambah pengetahuan dan pengalaman baru yang mungkin bisa jadi modal bagi pengembangan karir saya ke depannya. Nah, cara pikir semacam ini, membuat saya dengan lapang dan senang hati menerima setiap kerjaan yang disodorkan.

Namun, seiring bergulirnya waktu, nyatanya kondisi ini nggak seperti yang saya bayangkan. Semakin hari, kerjaan yang harus saya selesaikan semakin menumpuk, seperti piring kotor habis kawinan.

Oleh karena sudah dipercaya mampu nyelesain segalanya dan kebiasaan mengambil kerjaan di luar job desc tanpa mengeluh, membuat saya merasa nggak enakan jika harus menolak tugas yang diberikan atasan. Maka dari itu, dengan mudah setiap kerjaan mengalir ke atas meja kerja saya.

Akhirnya, setiap pekerjaan yang terpaksa harus saya selesaikan, secara perlahan menggiring saya ke dalam kondisi cemas karena tuntutan ngejar deadline selalu menghantui. Kondisi ini memunculkan kekesalan sekaligus penyesalan karena sejak awal saya dengan mudah menerima kerjaan di luar job desc tanpa memikirkan dampaknya.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Apalagi melihat kelakuan rekan kerja yang hanya bermalas-malasan bikin tambah emosi jiwa. Ujung-ujungnya mengendorkan semangat kerja karena tiap hari pikiran selalu ngebandingin kondisi saya, yang setengah mati harus kerjain tugasnya, sementara ia enak banget nyantainya, main game dan keluyuran kemana-mana.

Bukannya berarti saya iri karena ia bisa makan gaji buta. Mohon Maaf yah, saya bukan tipe semacam itu. Saya hanya kesal, pasalnya di balik kemalasannya itu saya yang harus jadi korban untuk nyelesain kerjaannya.

Sampai di sini saya bisa mengambil pelajaran jika keputusan mengambil alih kerjaannya tanpa memperhatikan lingkungan serta karakter rekan kerja hanya akan melanggengkan budaya kerja yang nggak baik. Rekan kerja akan semakin kehilangan rasa tanggung jawabnya. Toh baginya, setiap kejaan yang seharusnya ia selesaikan, sudah beralih ke tangan yang lain.

Nah, untuk bisa keluar dari kondisi itu, saya kemudian mulai belajar menolak kerjaan. Emang sih, di point terakhir job desc tertulis siap ngelakuin kerjaan yang diperintahkan atasan.

Namun, jika yang diperintahkan atasan adalah terus ngerjain pekerjaan utama rekan kerja yang malas-malas, mohon maaf, itu namanya bunuh diri, Bos. Kalo mereka malas kerja, tinggal ganti aja, cari yang lebih berkompeten, jangan yang mau kerja aja yang digenjot sampe mampus.

Walaupun menolak kerjaan adalah salah satu cara yang cukup ampuh untuk terhindar dari kondisi semacam ini, tapi penolakannya harus juga dilakukan dengan cara santuy, bukan to the point. Maksud saya, saat atasan atau rekan memberikan kerjaan. Saya bisa membuat beragam alasan, misalnya “Saya masih banyak kerjaan yang belum beres,” atau ngomong, “Saya masih bingung cara kerjanya.” Pura-pura bego aja gitu.

Setidaknya cara itu membuat atasan dan rekan kerja yang malas, akhirnya nggak lagi melulu mengandalkan saya. Bayarnya sama, bebannya beda, gila aja, Bos.

BACA JUGA Pengendara yang Males Nyalain Lampu Sein Enaknya Diapain? dan tulisan Munawir Mandjo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2020 oleh

Tags: beban kerjaBospekerjaanstrestempat kerja
Munawir Mandjo

Munawir Mandjo

Aparatur Sipir Negara

ArtikelTerkait

Tips Melamar Kerja Lewat Job Portal dari HRD, Semoga Langsung Tembus! Mojok.co

Tips Melamar Kerja Lewat Job Portal dari HRD, Semoga Langsung Tembus!

19 November 2023
Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

Lika-liku Profesi Pengolah Arsip yang Upahnya Nggak Sip

29 September 2023
3 Alasan Pekerja Indonesia Terpaksa Punya Side Job terminal mojok.co

Pekerja Indonesia Terpaksa Harus Punya Side Job karena 3 Alasan Ini

10 Oktober 2021
6 Pekerjaan Bangsa Sparta kalau Mereka Datang ke Indonesia terminal mojok.co

6 Pekerjaan Bangsa Sparta kalau Mereka Datang ke Indonesia

24 September 2021
privilege

Cerita Soal Privilege dan Pilihan Hidup

10 Oktober 2019
3 Alasan PNS Seharusnya Nggak Usah Lembur terminal mojok

3 Alasan PNS Seharusnya Nggak Usah Lembur

4 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.