Lebih mending daripada kerja kantoran
Teman saya yang lain juga kerja sebagai pekerja lepas desain grafis atau apapun terkait dengan gambar, lukisan). Dia mengaku, bayaran yang diterimanya saat ini lebih besar daripada jadi kerja kantoran. Selain itu, dia jadi punya lebih banyak waktu untuk ibu.
Dia juga bisa memaksimalkan pendapatan dengan melakukan pre-order gambar, lukisan, atau semacamnya di marketplace. Ini salah satu cara dia agar menjangkau pasar yang lebih luas.
“Aku dibantu temanku buat nawarin jasaku, Mas. Itu ngebantu dan caraku bertahan jadi freelancer, sih,” kata dia.
Pikiran usang yang perlu disingkirkan
Sudah saatnya status freelance tidak dianggap sepele. Saat ini banyak sekali bidang pekerjaan dan kesempatan yang memerlukan tenaga mereka. Bahkan, bukan tidak mungkin pendapat seorang pekerja lepas lebih tinggi daripada orang kantoran.
Memang, dari sisi regulasi, saya pribadi merasa perlu ada perbaikan. Misal, kepastian soal BPJS, pembayaran THR, saat hari raya, dan banyak hal lain. Untuk memperbaiki memang tidak mudah, tapi saya berharap hal tersebut segera punya jalan keluar.
Mengapa saya cukup ngotot akan hal itu? Saya merasa freelancer juga bisa menjadi alternatif bagi banyak orang agar tetap produktif di masa paceklik dalam mendapat pekerjaan. Nah, mereka yang mencoba berdikari ini sepatutnya didukung melalui sistem yang jelas. Begitu pula perlu didukung netizen, ada orang mencoba produktif itu disemangati, jangan malah dicela.
Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.