Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Patuk dan Imogiri: Dua Jalur Paling Dilematis Sobat Nglaju Gunungkidul, Pilih Mana Saja, Tetap Kena Masalah!

Muchlis Fatahilah oleh Muchlis Fatahilah
4 Mei 2025
A A
Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara imogiri alun-alun gunungkidul

Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara (Shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalur Patuk dan Imogiri adalah jalan yang kerap bikin sobat lajon Gunungkidul dilema. Mau ambil yang mana pun, tetap saja kejebak masalah yang sama-sama nggak menyenangkan

Bicara soal Kabupaten Gunungkidul memang tidak hanya sebatas pulung gantung, kurang air, serta area pantai yang memanjakan mata (termasuk mata para investor asing). Lebih dari itu, budaya masyarakat dan kondisi sosial ekonomi memiliki keunikan tersendiri.

Kalau kata Mas Jevi (Founder Sanggar Ori Keblak, Gunungkidul), “Ngomongke soal Gunungkidul ha mbok sepuluh taun yo ra bakal rampung, Mas” Tentu, pernyataan ini dilandasi atas pengamatan beliau tentang Gunungkidulan yang jauh lebih lama serta sudah malang melintang melihat Kabupaten dengan maskot tobong yang sarat akan simbol eksploitasi ini sebagai seorang jurnalis lepas.

Maka, besok kalau ketemu orang Gunungkidul, jangan nanya lagi soal pantai, gunung atau infrastruktur. Tapi, hal-hal lain. Salah satunya, gimana jalan di Pathuk dan Imogiri buat para sobat nglaju Gunungkidul?

Sebagai warga Kabupaten yang tidak difasilitasi lapangan pekerjaan oleh pemerintah, masyarakat Gunungkidul sangat akrab dengan istilah nglaju. Ya, istilah ini memang tidak ada kalau kalian cari di KBBI, tapi sederhananya nglaju adalah aktivitas pergi ke suatu tempat atau kota lain di pagi hari dan pulang di hari yang sama. Mayoritas warga Gunungkidul nglaju GK-Jogja untuk urusan pekerjaan dan kuliah. Nah, untuk orang-orang nglaju, kami punya istilah sendiri, yaitu sobat lajon.

Bagi sobat lajon, perkara waktu menjadi hal yang tidak boleh luput dari perhitungan waktu. Nah, karena waktu berbanding lurus dengan jarak, maka warga Gunungkidul dituntut selektif terhadap rute yang dipilih. Rute yang paling dilematis ketika warga Gunungkidul sampai di Playen adalah persimpangan Tugu Tobong. Sebab, di tempat tersebut kita dituntut untuk memilih jalur yang memiliki plus minus masing-masing.

Dan jalur yang sering bikin dilema adalah Patuk atau Imogiri.

Jalur Patuk: antara mengejar mimpi dan menunggu macet di Gunungkidul

Jalur Patuk memang cukup popular baik bagi warga Gunungkidul sendiri ataupun wisatawan. Sebab, inilah jalur nasional tiga yang menghubungkan Gunungkidul dengan Bantul. Selain karena jalanan yang cukup luas, kondisi aspal jalur ini cenderung rata dan cukup minim aspal rusak. Beberapa titik aspal yang cukup membuat pengendara ‘njundil’ adalah sebelum simpang tiga Gading, setelah pom bensin Gading, sebelum jembatan Bunder, serta tikungan setelah Bukit Bintang.

Baca Juga:

3 Tempat Wisata Gunungkidul yang Layak Dikunjungi Berkali-kali

Kasihan Solo, Selalu Dibandingkan dengan Jogja, padahal Perbandingannya Kerap Tidak Adil!

Meskipun bisa dibilang kerusakannya tidak parah, hanya berupa tambalan aspal yang tidak rata serta beberapa cekungan kecil. Sepertinya, untuk pengguna motor ‘lanang’ tidak akan terlalu terasa. Namun, untuk pengguna motor Beat, lebih baik misuhnya agak ditahan.

Selain itu, jalur ini sangat tidak disarankan untuk dilewati dalam keadaan buru-buru, apa pun alasannya. Tentu karena semua orang punya pemikiran yang sama: lewat Patuk lebih cepat. Maka jalur ini dilewati oleh mayoritas warga Gunungkidul yang jumlahnya 776.584 jiwa, hampir dua kali lipat dari warga kota Jogja. Belum lagi ditambah dengan bus-bus pariwisata yang lalu-lalang setiap harinya, seakan menjadi ujian dengan balasan surga.

Puncak kepadatan jalur ini biasanya terjadi saat weekend, di mana wisatawan mulai berdatangan dan para pekerja asli Gunungkidul pulang untuk merebahkan badan. Melewati jalur ini pada jam pulang kerja apalagi sabtu adalah seni untuk menyakiti diri sendiri.

Baca halaman selanjutnya

Jalur Imogiri hanya untuk yang berani

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2025 oleh

Tags: Gunungkidulimogiripatuktugu tobong
Muchlis Fatahilah

Muchlis Fatahilah

Pemuda Gunungkidul | Founder @handayanese.id

ArtikelTerkait

Radio Argososro FM, Tetap Menghibur dan Menjaga Identitas Warga Gunungkidul

Radio Argososro FM, Tetap Menghibur dan Menjaga Identitas Warga Gunungkidul

3 Juli 2023
Berhenti Sebut Semua Wilayah di DIY dengan Sebutan Yogyakarta

Berhenti Sebut Semua Wilayah di DIY dengan Sebutan Yogyakarta

23 Maret 2020
Sambatan Warga Gunungkidul: Lamanya Durasi Perbaikan Jalan di Bukit Bintang Bikin Warga Harus Ngelus Dada Tiap "Turun Gunung"

Sambatan Warga Gunungkidul: Lamanya Durasi Perbaikan Jalan di Bukit Bintang Bikin Warga Harus Ngelus Dada Tiap “Turun Gunung”

4 November 2023
4 Candi di Gunungkidul yang Perlu Dikunjungi Mahasiswa Sejarah Terminal Mojok semanu

Derita Tinggal di Bawah Kaki Bukit Semanu Gunungkidul: Jalan Gelap, Penuh Lubang, dan Ulat Jati Bergelantungan

11 April 2023
Sorot Gunungkidul, Media Online Lokal Rasa Nasional Penyambung Lidah Warga Gunungkidul

Sorot Gunungkidul, Media Online Lokal Rasa Nasional Penyambung Lidah Warga Gunungkidul

2 Juli 2023
City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua Patut Dipertanyakan

City Branding dan Istilah Jogja Lantai Dua yang Patut Dipertanyakan

16 Februari 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.