Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Di Binjai, Pasar Tradisional Lebih Diminati daripada Pasar Modern karena Bisa Drive Thru

Muhammad Irsyad oleh Muhammad Irsyad
23 Mei 2024
A A
Di Binjai, Pasar Tradisional Lebih Diminati daripada Pasar Modern karena Bisa Drive Thru

Di Binjai, Pasar Tradisional Lebih Diminati daripada Pasar Modern karena Bisa Drive Thru (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Meski pasar tradisional di Binjai terkesan kotor dan becek, yang datang berbelanja ke sini lebih banyak daripada ke pasar modern.

Setelah resign dan lebih memilih untuk berbisnis pempek, saya jadi tahu kalau belanja di pasar tradisional itu memang menawarkan adrenalin tersendiri. Sebelumnya, cuma istri yang rutin belanja ke pasar seperti ini, saya mah cuma terima bersih di meja makan.

Di Kota Binjai sendiri ada beberapa pasar tradisional, mulai dari yang beroperasi setiap hari sampai sejumlah pekanan yang cuma ada setiap satu hingga dua hari dalam seminggu. Sayangnya, di kota tempat saya tinggal ini, pasar—orang Sumatra Utara biasa menyebutnya pajak—memang terkesan kotor dan becek. 

Tak sampai di situ saja, di tempat kayak gini juga banyak penjual yang menggunakan lapak sampai ke badan jalan. Jalan umum yang harusnya bisa dilewati satu sampai dua mobil pun jadinya cuma bisa dilewati beberapa sepeda motor. Sempit bukan main. Belum lagi kalau ada yang belanja pakai motor RX King, seisi pasar auto diselimuti asap knalpot.

Namun karena itu pula, orang-orang Binjai yang berbelanja di pasar tradisional ini bisa bertransaksi langsung tanpa harus turun dari motor, lho. Semacam drive thru gitu. Habis transaksi, tarik gas, lalu pergi mencari kebutuhan lain. Ada kerennya juga kalau dipikir-pikir.

Di Kota Binjai ada gedung pasar modern, tapi sepinya minta ampun tak seperti pasar tradisional yang selalu ramai

Pertanyaan muncul di kepala saya ketika melewati sebuah gedung bertuliskan Pasar Rambung Kota Binjai yang berada di Jalan Sibolga, Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan. 

“Lah, ini ada pasar modern, tapi kok sepi?”

Gedung tersebut tampak besar, sepertinya terdiri dari dua lantai. Ada space khusus untuk parkir kendaraan roda dua maupun empat. Namun, tampak dari luar, hanya ada tiga atau empat kios yang terisi, itu pun seperti toko baju atau aksesori.

Baca Juga:

Sebagai Orang Surabaya, Saya Pikir Jalanan Medan Sudah Paling Barbar, Ternyata Jalan Jamin Ginting Jalur Karo Lebih Tidak Beradab

8 Tempat Wisata di Medan yang Menurut Warga Lokal Wajib Dikunjungi Wisatawan

Tak ada kepadatan pengunjung di dalam pasar modern itu, tak seperti pasar tradisional di Kota Binjai yang selalu ramai. Dari depan gedung, saya memicingkan mata untuk melihat jauh lebih dalam. Ya, kios bagian dalam tak terisi satu pun. Pasar modern ini tampaknya tidak diminati walaupun kelihatan banget masih sangat baru. Gagal total.

Kata inang-inang, sewanya mahal dan warga belum terbiasa karena lokasi yang jauh

Saat ke pasar tradisional di Kota Binjai di lain hari, iseng saya coba bertanya ke salah satu inang-inang penjual bawang dan cabai langganan saya.

“Nang, ada rupanya pajak yang modern di Rambung itu, ya? Kok nggak pindah ke sana kita, Nang?”

“Halah, sewanya mahal, yang datang juga nggak ada. Mau kalian ke sana rupanya? Lokasinya aja nggak strategis!” Kkata Inang tersebut, lengkap dengan logat Karo.

Jawaban inang-inang itu cukup membekas di benak saya. Di satu sisi, pemerintah kota bukannya tak punya niat untuk membuat taraf hidup warganya jadi lebih baik. Tapi, mungkin saja warganya yang memang belum siap beralih ke pasar modern selama pasar tradisional yang lama masih dirasa lebih efisien di Kota Binjai.

Bayangkan saja, kalau belanja di pasar tradisional, kita bisa langsung beli keperluan dari badan jalan, nggak perlu repot parkir-parkir motor lagi. Kalau soal becek dan sumpek, kayaknya bisa dimaafkan dengan harga yang juga cenderung lebih murah. Kita bisa nego sampai jadi. 

Sementara di pasar modern, saya sendiri punya anggapan kalau harga-harga di sana cenderung lebih mahal. Gedung yang bersih dan terawat mungkin harus dibayar dengan harga sewa kios atau lapaknya yang tinggi, dan karena itu pula para penjual berpotensi akan menaikkan harga dagangannya.

Faktanya, inang-inang yang sudah puluhan tahun berjualan di pasar tradisional Binjai tadi mengatakan demikian. Itu berarti desas-desus mahalnya harga sewa di gedung pasar modern memang benar adanya, di samping lokasinya yang kurang strategis. 

Pesan untuk pemerintah yang memang niat bangun pasar modern

Nah, buat para pemangku kebijakan, ketimbang uangnya habis untuk bangun pasar modern yang akhirnya tak terpakai dan jadi usang, mending dipikir ulang saja deh niatan tersebut. Atau kalau mau, harga sewa kios atau tenant di sana jangan ketinggian. Kasihan tuh para penjual bawang, cabai, ikan, dan sebangsanya. Bisa-bisa mereka malah terpaksa menaikkan harga demi nutupin biaya sewa lapak mereka yang tinggi. 

Selain itu, letaknya pasar juga perlu diperhatikan. Jangan di pinggir-pinggir kota banget. Susah dijangkau sebagian warga. Di tengah-tengah kota sudah paling pas. Baru, deh, nilai-nilai modern bisa diaplikasikan pada sisi kebersihan dan penataan yang jauh lebih oke.

Oh iya satu lagi, pasar modern seharusnya tetap bisa menjunjung tinggi nilai-nilai pasar tradisional, contohnya dengan menyediakan jalur motor seperti di Binjai. Jadi pengunjung tetap bisa belanja dengan sistem drive thru layaknya pasar tradisional. Kalau semua itu terpenuhi, pasar modern di Binjai pasti lebih diminati!

Penulis: Muhammad Irsyad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pasar Tradisional dengan Segala Keunikan Transaksi dan Interaksinya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Mei 2024 oleh

Tags: binjaidrive-thrupasarpasar modernpasar tradisionalsumatera utarasumatra utara
Muhammad Irsyad

Muhammad Irsyad

Content writer merangkap penjual pempek.

ArtikelTerkait

membuang kucing di pasar

Membuang Kucing di Pasar, Cara Pecundang Lari dari Tanggung Jawab

11 November 2021
5 Alasan PNS Keluyuran di Pasar dan Mal Pas Jam Kerja terminal mojok.co

5 Alasan PNS Keluyuran di Pasar dan Mal Pas Jam Kerja

6 September 2021
3 Kelicikan Penjual Daging Ayam yang Patut Diwaspadai Pembeli

3 Kelicikan Penjual Daging Ayam di Pasar yang Patut Diwaspadai Pembeli

17 September 2024
Lehedalo Nifange: Rendang Daun Talas dari Nias, Cocok untuk Vegetarian

Lehedalo Nifange: Rendang Daun Talas dari Nias, Cocok untuk Vegetarian

1 Juni 2023
Derita Punya Rumah Berdampingan dengan Pasar

Derita Punya Rumah Berdampingan dengan Pasar

26 April 2023
Nasib Pasar Cinde Palembang, Pusat Perdagangan Selama Puluhan Tahun yang Berakhir Mengenaskan Mojok.co

Nasib Pasar Cinde Palembang, Pusat Perdagangan Selama Puluhan Tahun yang Berakhir Mengenaskan

26 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.