Pakuwon Mall Surabaya merupakan salah satu mal paling lengkap dan mewah di Surabaya. Mal ini juga terkenal karena areanya besar dan luas. Menurut sumber, mal ini memiliki luas NLA atau Nett Leasable Area mencapai 200.000m2 dan telah dinobatkan sebagai mal terbesar se-Indonesia, mengalahkan Tunjungan Plaza Surabaya dan Summarecon Mall Kelapa Gading Jakarta Utara.
Saya merupakan pengunjung setia mal yang terletak di Jl. Mayjen Jonosewojo ini. Selain karena dekat dari rumah, Pakuwon Mall ini juga memiliki tenant yang sangat lengkap. Apalagi dia juga punya teater IMAX, jadinya nggak perlu jauh-jauh ke Tunjungan Plaza deh. BTW, saya juga sudah pernah mengulas tentang Pakuwon Mall di artikel sebelumnya.
Mal ini selalu menjadi favorit saya meski parkir motornya ini sangat di luar nurul. Sebagai pengendara motor, saya sangat menyayangkan parkir motor Pakuwon Mall yang ternyata tidak semewah yang dipikirkan. Awalnya sih, saya bisa menerima meski seringkali masih mengeluh. Tapi, saya semakin nggak terima saat mengetahui area parkir motor sudah dipindah.
Parkir motor Pakuwon Mall Surabaya nggak nyaman
Sudah bukan rahasia lagi kalau parkir motor Pakuwon Mall Surabaya memang nggak proper. Yang sering ke Pakuwon Mall pasti paham. Bayangkan saja, kita yang naik motor dipaksa menempuh jarak yang jauh banget hanya untuk masuk mal.
Coba saya deskripsikan seberapa jauh biar kalian bisa simpati. Parkir motor Pakuwon Mall itu outdoor dan luas banget seperti lapangan. Tapi, semakin dekat dengan pintu masuk mal tentu saja semakin banyak motor yang berebut tempat. Jadi asumsikan saja kita parkir jauh dari pintu masuk mal, tapi dekat dengan pintu masuk parkir.
Selesai nih parkir, lalu kita jalan menuju pintu masuk mal. Sudah barang tentu kita harus melalui hamparan motor sekaligus terpapar panasnya Surabaya yang ora masok. Apakah sudah selesai? Belum, kita harus melewati lorong yang terkoneksi dengan mal. Sudah sampai? Belum dong, kita masih harus melewati area mal PTC. Nah, baru setelah itu kita bisa memasuki area Pakuwon Mall.
Oke, kembali soal parkir motor yang nggak proper. Saya nggak masalah kok parkir outdoor, yang penting itu nyaman dan manusiawi. Mana ada sih, parkir motor yang bentuknya berundak gitu? Undakannya tajam pula, hampir bikin saya oleng. Udah gitu pavingnya juga banyak yang lepas. Lalu, banyak motor yang parkirnya asal-asalan, nylempit sana-sini cuma biar bisa dekat pintu masuk. Terus ya, minimal itu kasih pohon atau atap kek. Jangan mentang-mentang kita kendaraannya Beat tahun 2012 jadi diperlakukan nggak manusiawi. Masa iya harus kita harus melewati terik matahari dan derasnya hujan cuma untuk ke mal?
Baca halaman selanjutnya: Sudah nggak nyaman, malah tambah nggak nyaman…