Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Parkir Kampus Wajib Gratis: Bikin Kampus Bisa, Masak Nyediain Lahan Parkir Aja Nggak Bisa?

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
28 Maret 2024
A A
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah membaca tulisan Mbak  Bella Yuninda Putri yang berjudul “Seharusnya Sekolah Bikin Parkir Motor Khusus Siswa, Siswa Berhak Tenang dan Bebas dari Pungutan Parkir Liar!”, saya jadi kepikiran untuk menuliskan hal serupa karena hal tersebut adalah keresahan saya sejak lama.

Jadi begini. Saat kuliah, kampus tempat saya menimba ilmu menyediakan lahan parkir kampus yang diperuntukkan untuk seluruh civitas akademikanya. Mulai dari dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, hingga tamu yang punya urusan di kampus. Untuk dosen dan tenaga pendidik, pastinya parkir gratis. Untuk tamu yang punya urusan di kampus, saya pikir masih masuk akal untuk bayar parkir di kampus.

Sayang berjuta sayang, saya dan ribuan mahasiswa di kampus diharuskan untuk membayar biaya parkir. Bagi saya sih, ini hal yang aneh. Biaya kuliah mahal, tapi disuruh bayar parkir oleh kampus sendiri.

Nggak semua mahasiswa itu anak sultan!

Alasan pertama yang melatarbelakangi saya untuk menulis tulisan ini adalah, tidak semua mahasiswa adalah anak sultan. Bagi mahasiswa, nominal uang 2.000 Rupiah itu sangat berharga. Sekurang-kurangnya, nominal 2.000 Rupiah bisa digunakan untuk membeli satu keping kopi sachet di warung.

Anggap saja saya berkuliah dari Senin-Jumat, lalu saya tetap ke kampus pada hari Sabtu dan Minggu untuk kegiatan ormawa. Saya bisa mengeluarkan uang sebanyak 14.000 Rupiah hanya untuk parkir! Ini belum ditambah jika saya harus keluar kampus lebih dari satu kali ketika ada acara atau ada urusan penting ke kampus, di mana saya harus kembali bayar biaya parkir kampus.

Dalam satu bulan, sekurang-kurangnya saya bisa menghabiskan nominal sebesar 60.000! Nominal 60.000 bagi saya bukanlah nominal yang sedikit. Saat saya kuliah, nominal segitu bisa saya gunakan untuk 5 kali makan siang atau makan malam di warung makan sekitaran kampus, lho! Nominal tersebut juga bisa saya gunakan untuk sekadar beli pulsa, quota internet, atau nambah-nambah buat bensin.

Saya juga tahu, hampir seluruh kampus di Indonesia pasti mengharuskan mahasiswanya untuk bayar parkir. Baik mahasiswa yang parkir cuma 5 menit, atau mahasiswa yang parkir di kampus selama satu minggu. Tapi kan nggak semua mahasiswa itu anak sultan? Nominal segitu sangat besar bagi saya, bahkan ketika saya menuliskan tulisan ini, di mana saya sudah lulus dari kampus dan sudah bekerja.

Memang kampus nggak bisa menyisihkan anggaran buat parkir?

Saya tahu, kampus tempat saya menimba ilmu menggunakan jasa pihak ketiga untuk pengelolaan parkir kampus. Biayanya tentu saja tidak sedikit. Antara lain untuk menggaji petugas loket parkir, juru parkir yang merapikan kendaraan, hingga biaya operasional seperti pengecatan garis parkir hingga penyediaan cone di area parkir.

Baca Juga:

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

Namun, saya pikir, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan supaya mahasiswa harus bayar parkir dong. Setiap tahun, biaya kuliah selalu naik. Nominal kenaikannya juga nggak sedikit. Masa kampus nggak bisa menganggarkan dana tersebut supaya mahasiswa nggak harus bayar uang parkir? Pasalnya, seperti yang sudah saya sebutkan pada poin pertama, nominal uang parkir itu tidaklah sedikit bagi saya yang bukan anak sultan.

Tak menjamin apa-apa

Alasan terakhir yang bikin saya menuliskan tulisan ini adalah, keberadaan pihak ketiga untuk mengelola parkiran kampus tidak menjamin apa-apa. Area parkir kampus tetap sempit sehingga banyak dosen, tenaga pendidik, hingga mahasiswa telat masuk kelas.

Ada juga kasus kehilangan helm ketika saya masih berstatus sebagai mahasiswa. Ada juga kasus di mana kendaraan mengalami kerusakan. Entah karena terserempet kendaraan lain atau ada pihak tak bertanggungjawab yang berniat merusak kendaraan. Hingga kasus kehilangan barang di dalam kendaraan atau kendaraannya yang hilang!

Yang bikin kecewa, pihak pengelola parkir maupun kampus pun tidak memberikan kompensasi apa-apa sama sekali dengan slogan normatif, “Setiap kehilangan/kerusakan bukan menjadi tanggung jawab pengelola parkir”. Padahal, dilansir dari HukumOnline.com, Putusan MA No. 3416/Pdt/1985, majelis hakim berpendapat bahwa perparkiran merupakan perjanjian penitipan barang. Oleh karena itu, hilangnya kendaraan milik konsumen menjadi tanggung jawab pengusaha parkir.

Bicara soal parkir kampus memang nggak akan pernah ada habisnya. Sebab, sejak saya masuk bangku kuliah di tahun 2010 yang lalu, permasalahan ini seolah nggak ada habisnya. Saya mau protes baik secara lisan maupun pakai tulisan kayak gini juga nggak didengar oleh pihak kampus. Yang lain mungkin merasa nominal yang dikeluarkan untuk biaya parkir tergolong murah, atau barangkali mereka juga mengeluhkan hal yang sama, tapi nggak berani protes dan hanya bisa pasrah.

Tuntutan saya sih sederhana: hapuskan biaya parkir kampus. Dah. Kalau parkir aja nggak bisa nyediain, ya… simpulkan sendiri deh.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2024 oleh

Tags: Kampusparkir kampusparkir liar
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Penampilan Serba Nanggung Khas Mahasiswa S-3 yang Saya Jumpai di Kampus Terminal Mojok

Penampilan Serba Nanggung Khas Mahasiswa S-3 yang Saya Jumpai di Kampus

14 Oktober 2022
Pak Bobby, Program Stiker Parkir Berlangganan di Medan Sudah Bagus, tapi Tukang Parkir Liar Masih Bertebaran dan Cuma Bikin Ribut di Jalan

Pak Bobby, Program Stiker Parkir Berlangganan di Medan Sudah Bagus, tapi Tukang Parkir Liar Masih Bertebaran dan Cuma Bikin Ribut di Jalan

26 Juli 2024
Jalan Jawa Jember, Jalan Paling Ruwet Se-Jember yang Menyiksa Pejalan Kaki Mojok.co

Jalan Jawa Jember, Jalan Paling Ruwet Se-Jember yang Menyiksa Pejalan Kaki

14 Februari 2024
Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

6 Juli 2023
tata usaha

Misteri Pegawai Tata Usaha Sekolah yang Seringkali Judes

29 Agustus 2019
Beasiswa Kuliah Influencer, Orang Eksis Lebih Punya Kesempatan ketimbang Orang Pintar Mojok.co

Beasiswa Kuliah Influencer, Orang Eksis Lebih Punya Kesempatan ketimbang Orang Pintar

21 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.