Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Panduan Memahami Sikap Wali Kota Tegal yang Ngakunya Nggak Ngerti Ada Konser tapi Ketahuan Nyawer

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
1 Oktober 2020
A A
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari ini, Tegal lagi jadi sorotan banyak pihak. Sayangnya bukan karena prestasi, tapi gara-gara ada konser dangdut megah di tengah pandemi yang diselenggarakan oleh yang terhormat Wakil Ketua DPRD Tegal, Wasmad Edi Susilo. Tau nih Tegal, sejak covid-19 menyerang sering banget masuk berita. Mulai dari Walikotanya yang menyebut diri sebagai Mr.Lockdown, kota dengan jumlah positif Covid-19-nya (pernah jadi) paling rendah se-Indonesia sampai yang paling anyar: konser dangdut.

Seperti yang sudah bisa ditebak, Pak Wali Kota ngeles. Beliau mengaku tidak menahu soal adanya panggung dangdut megah di hajatan wakil ketua DPRD. Pernyataan bela diri beliau ada di mana-mana, contohnya ini.

Tapi, dasare netizen +62 ini pancen pinter-pinter. Nggak lama setelah berita ini naik, langsung beredar video Pak Wali lagi naik panggung dan nyawer sang biduan. Iya, nyawer. Epic banget, kan? Bilang nggak tahu ada dangdutan, tapi ketahuan lagi nyawer. Duh.

Menanggapi kejadian ini biar nggak berburuk sangka, sebagaimana kita tahu bahwa buruk sangka itu tidak baik, saya beri panduan memahami sikap Wali Kota Tegal yang ngakunya nggak tau ada konser tapi ketahuan nyawer.

Blio itu orang sibuk

Sungguh hal yang mungkin sekali bila menyebut Pak Wali ini sebagai orang yang paling sibuk di Kota Tegal. Bayangkan, beliau harus memikirkan nasib ratusan warganya. Belum soal urusan kedinasan yang menuntut beliau untuk keluar kota. Baca tidak yang pas beliau bilang habis kondangan langsung meluncur ke Semarang untuk urusan dinas? Cukup membuktikan kalau beliau ini sibuknya nggak kaleng-kaleng? Emangnya kita, yang habis kondangan malah mampir lagi ke rumah makan?

Jadi, kalian pikir orang sesibuk beliau sempat buka-buka undangan dan membaca ada keterangan hiburan di situ? Trus, sempat melihat poster pesta dangdutan di hajatan Pak Wasmad yang sebelumnya viral di media sosial? Gitu? Ya jelas tidak lah.

Buka undangan, sesekali menciumnya kalau pas undangannya wangi dan seluncuran di media sosial mah kerjaan kita. Jadi wajar bila beliau bilang tidak tahu karena beliau memang tidak tahu. Kan beliau syibuk syekalih. Alasan ini juga bisa dipakai untuk nyinyiran yang menyebut, “Eh, Pak Walinya mana? Kok kalau ada masalah yang maju ngomong Wakilnya?” Duh mbak…mas..maaf, ya…Pak Wali sibuk. Catat itu.

Salah orang

Soal video Pak Wali yang terlihat seperti sedang menyawer sang biduan dangdut, please deh, tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Bisa jadi saat itu sebenarnya Pak Wali bukan bermaksud untuk nyawer. Mungkin beliau salah orang. Dikira yang di atas panggung itu adalah mempelai wanita atau bahkan shohibul bait yang punya hajatan. Bukankah suatu kewajaran bila kita kondangan trus “ngamplopi”?

Baca Juga:

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

Ta-tapi kan, Bapake nggak pakai amplop…

Lho…bukannya malah bagus? Sudah terlalu banyak amplop kondangan bekas yang berakhir di tempat sampah. Jadi mending nggak usah pakai amplop-amplopan, langsung cash saja. Eco-friendly dan duitnya lebih kelihatan.

Usaha untuk menyesuaikan diri

Tidak semua orang bisa menyesuaikan diri dengan situasi pelik, apalagi jika situasi tersebut seperti tahu bulat yang digoreng dadakan lima ratusan. Pak Wali ini termasuk jempolan karena belio bisa menyesuaikan diri. Mungkin benar, beliau awalnya tidak tahu ada acara dangdutan. Tapi, begitu datang dan melihat ada panggung dangdutan, beliau segera menyesuaikan diri. Dengan gagah beliau naik ke panggung dan memberi sejumlah uang. Sesuatu yang pasti akan dikenang oleh sang biduan. Maka bukan tidak mungkin biduan ini nantinya akan memberi testimoni positif di media sosialnya tentang betapa hebatnya orang Tegal. Sudah berani ngundang pas musim corona, pemimpinnya nyawer lagi!

Bayangkan bila Pak Wali tidak cepat menyesuaikan diri. Bayangkan bila beliau datang hanya menyalami shohibul bait trus pulang. Apa kata dunia?? Eh, biduan?? Bisa-bisa mereka berpikir, “Ih, Wali Kota Tegal sombong!” Walahhhh, bahaya ini. Jelas hal tersebut tidak boleh terjadi. Bukanlah pemimpin daerah itu representasi dari warganya?

Itulah tiga panduan memahami sikap Walikota Tegal yang viral beberapa waktu lalu. Jika setelah diberi panduan seperti ini masih saja ada yang gagal paham dengan sikap Wali Kota Tegal ini, saya hanya bisa bilang… sama!

BACA JUGA Selain ‘Anjay’, 5 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas Perlindungan Anak atau artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: coronaDangdutnyawerpandemitegalwali kota
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Marugame Udon Sulit Laku di Tegal Berkat UMR Cuma 2 Juta (Pexels)

Marugame Udon Segera Hadir di Tegal. Mampukah Bersaing di Tengah UMR 2 Juta?

24 Januari 2025
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Positif Kena Covid-19 sebagai Ujian Hidup Dadakan

3 November 2020
Mari Sambut dengan Tawa Wacana Menkes Terawan Soal Wisata Kebugaran, Jamu, dan Kerokan

Apa sih Pentingnya Meminta Terawan Tampil ke Publik?

28 September 2020
Jangan Buka Warteg di Kendal, Dijamin Nggak Laris! Mojok.co

Jangan Buka Warteg di Kendal, Dijamin Nggak Laris!

2 Februari 2024
urban farming, Memang Betul, Berkebun di Masa Pandemi Itu Ternyata Mengasyikkan sayuran

Memang Betul, Berkebun di Masa Pandemi Itu Ternyata Mengasyikkan

28 Mei 2020
Difarina Indra Tak Hanya Akan Jadi Penerus Via Vallen, Dia Akan Jadi Lebih Besar

Difarina Indra Tak Hanya Akan Jadi Penerus Via Vallen, Dia Akan Jadi Lebih Besar

27 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.