Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pak Jokowi, Saya Mau Cerita soal Kilang Minyak Tuban yang Tidak Bapak Tahu

Mita Berliana oleh Mita Berliana
27 Desember 2019
A A
Pak Jokowi, Saya Mau Cerita soal Kilang Minyak Tuban yang Tidak Bapak Tahu

Pak Jokowi, Saya Mau Cerita soal Kilang Minyak Tuban yang Tidak Bapak Tahu

Share on FacebookShare on Twitter

Bapak, saya mau cerita. Tanggal 21 kemarin saya ke Tuban ehh bus yang saya naiki ternyata papasan dengan mobil Bapak. Seisi bus jadi gaduh berebut melihat keluar jendela, saya dengar suara bising-bising itu, tapi saya memilih memejamkan mata dan lanjut tidur. Kepala saya pusing Pak setelah sekian jam perjalanan.

Sesampainya saya di Tuban, ohh saya baru tahu ternyata Bapak mau menengok pembangunan kilang PT. Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Jenu, Tuban. Iyalah, proyek nasional kok, masak iya nggak ditengok. Akan tetapi, Bapak sudah tahu belum kalau pada tanggal 1 November puluhan warga memasang plang di tanah miliknya dengan papan yang ditancapkan kayu dan pohon. Papan itu berisi penolakan, pembebasan lahan, seperti, “Tanah kami bukan cendol dawet”, “tanah tidak dijual”, “tanah harga mati ora didol”?

Sepertinya, Bapak tidak tahu deh… Pasalnya pas Bapak datang ke Tuban untuk menengok proyek saja, tiga warga Bapak Wawan, Mashuri, dan M. Bashori buru-buru dibawa oleh pihak kepolisian polres Tuban saat akan membentangkan spanduk penolakan kilang minyak Tuban begitu Bapak melakukan kunjungan ke Jenu. Belum membentangkan spanduk, tiga warga Bapak itu sudah dibawa pihak kepolisian. Semua foto dan video dihapus oleh pihak kepolisian.

Nakal kan Pak Polisi Pak, masak ujug-ujug warga Bapak dibawa terus ditahan pas Bapak lagi ada kunjungan. Pen saya cubit deh tuh polisi-polisi. Dikira, ketiga warga Bapak itu duri yang menghalangi jalan mobil Bapak apa, sampe disingkirin begitu. Kan itu pelanggaran nyata hak asasi manusia (HAM) oleh negara Pak. Yaa alhamdulillah ketiganya sudah dibebaskan sekarang, tapi gara-gara ulah Pak Polisi itu juga kan, Bapak jadi tidak tahu kalau warga itu sebenarnya nggak setuju loh lahannya dipakai buat jadi kilang minyak.

Yaudah deh iya, lewat Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan udah bilang kalau protes masyarakat atas pembangunan kilang minyak itu karena masyarakat belum memahani tujuan pembangunan kilang tersebut. Pak Moel juga bilang perlu memberikan pemahaman utuh ke masyarakat, termasuk petani yang menolak pembangunan kilang yang ditargetkan Bapak selesai dalam tiga tahun. WOW. Pembangunan kilang minyak juga merupakan salah satu kepentingan nasional dan pride sebuah bangsa.

Luhh sek, sebentar….

Kilang minyak merupakan kepentingan nasional? Pentingan mana sama rumah dan lahan nafkah warga Pak? Kilang minyak adalah pride sebuah bangsa? Kalau warga nggak punya rumah, nggak punya pekerjaan, luntang-lantung, apa iya bangsa bisa berbangga Pak?

Saya jadi malu sendiri Pak. Negara punya ini itu, tapi warganya tidak bisa menikmati, malah menderita lahannya dipakai, penggusuran sana sini, tapi nggak ada solusi buat warga.

Baca Juga:

Isu Ijazah Jokowi Palsu Adalah Isu Goblok, Amat Tidak Penting, dan Menghina Kecerdasan, Lebih Baik Nggak Usah Digubris!

Rumah Pribadi Jokowi di Solo Memang Cocok Jadi Destinasi Wisata Baru

Terus kalau masyarakat belum memahami tujuan pembangunan kilang minyak tersebut dan perlu adanya pemberian pemahaman utuh kepada masyarakat dan wabil khusus petani yang menolak pembangunan tersebut, gimana? Kapan mau bicara? Kapan mau komunikasi? Kenapa nggak sebelum-sebelumnya aja? Biar enak gitu, kalaupun warga banyak yang nggak mau lahannya dibikin kilang minyak, yaa jangan maksa to Pak. Atau kalau emang ngebet banget nih, tolong kasih solusi buat para petani yang rumahnya digusur, lahannya dipake. Dikasih rumah gitu, dikasih pekerjaan.

Iyadeh, iming-imingnya sih warga daerah situ nanti dapat kesempatan bekerja di pabrik itu kalau udah jadi. Tapi takutnya nanti di prank… Gimana dong Pak? Kami kan warga sipil, bisa apa?

Takutnya kayak pabrik semen yang ada di sana juga tuh. Ada nih pemuda sana bilang, rumahnya masuk range 1 yang artinya diprioritaskan begitu kalau mau bekerja di pabrik tersebut eehh ternyata lamaran saja ditolak. Hingga akhirnya sekarang bekerja di sebuah bengkel kecil yang jauh dari tempat tinggal. Miris kan Pak? Itu salah satu pranknya Pak, mungkin masyarakat yang lahannya tidak mau “didol” itu juga takut mengalami hal yang sama Pak.

Bapak, saya senang infrastruktur berjalan, tapi mohon pertimbangkan nasib kami, warga Bapak. Dengarkan kami.

Bapak, walaupun hidup adalah permainan, walaupun hidup adalah hiburan, tetapi kami tidak mau dipermainkan dan kami juga bukan hiburan. Wahai Bapak Presiden, turunkan harga secepatnya, berikan kami pekerjaan, pasti kuangkat engkau menjadi manusia setengah dewa. Wahai pak Presiden, tegakkan hukum setegak-tegaknya. Adil dan tegas tak pandang bulu. Pasti kuangkat engkau menjadi manusia setengah dewa.

BACA JUGA Bagi Rakyat Miskin, Pemerintah Memang Tak Pernah Lebih Baik Ketimbang Acara Bedah Rumah atau tulisan Mita Berliana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: JokowiPelanggaran HAMpembangunan kilang minyak
Mita Berliana

Mita Berliana

Anak pangan tapi jarang makan. Hobi nulis dan tidur. Bisa kenalan lewat ig @berliana_mita.

ArtikelTerkait

Sistem Zonasi Cuma Bentuk Kemalasan Pemerintah. Hapus Saja! (Unsplash)

Sistem Zonasi Cuma Bentuk Kemalasan Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Sudah, Hapus Saja!

30 Agustus 2023
Surakarta Semakin Mirip Jogja Semakin Tidal Ideal untuk Pensiun (Unsplash)

Kenaikan Tingkat Kriminalitas dan Semakin Semrawut, Surakarta Sudah Bukan Lagi Tempat yang Ideal untuk Pensiun seperti Jogja

1 Maret 2024
Pesan yang Bisa Jokowi Petik dari Tangisan Kim Jong-un di Depan Publik kim jong un menangis korea utara DPRK mojok.co

Pesan yang Bisa Jokowi Petik dari Tangisan Kim Jong-un di Depan Publik

18 Oktober 2020
kata cepat dalam pidato jokowi sidang tahunan mpr 2020 mojok.co

Maksud Kata ‘Cepat’ yang 17 Kali Disebut Jokowi di Pidato Sidang Tahunan MPR

18 Agustus 2020
alasan jokowi tunjuk prabowo jadi pemimpin proyek food estate pulang pisau kalimantan tengah mojok.co

Prabowo Ditunjuk Urusi Food Estate: Memahami Kebijakan Jokowi yang Kerap Tak Tertebak 

24 Juli 2020
Cacat Logika Sri Mulyani kalau Dia Heran Anak Muda Lebih Senang WFH Terminal Mojok

Sri Mulyani, Ibu Jangan Ikut Heran Kalau Anak Muda Lebih Senang WFH

12 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.