Baru-baru ini, sebuah unggahan ucapan selamat untuk siswa-siswi kelas 12 yang baru saja lulus dari SMK PGRI Lubuklinggau dan keterima di Indomaret maupun Alfamart viral di media sosial, khususnya TikTok. Tentu saja mayoritasnya komentar negatif. Mau berharap apa dari aplikasi sarang monyet tersebut.
Dari banyaknya respons negatif itu, ada yang bilang bahwa lulusan yang keterima dan kerja di situ saja dibuatkan ucapan selamat segala. Tapi tunggu, ini menarik bagi saya.
Ini menarik bagi saya karena pertama, saya nggak paham betul apa yang melatarbelakangi mereka sampai menjudge sebegitu parahnya. Kedua, tentu saya tidak melihat ada yang salah dari unggahan itu. Kan namanya juga SMK, Sekolah Menengah Kejuruan, yang notabenenya menciptakan lulusan yang siap kerja. Lalu apa yang salah?
Sederhananya gini. Lulus SMP, masuk ke jurusan favorit di SMK, lulus SMK langsung keterima kerja. Kurang lebih seperti itu kan konsepnya? Ada yang janggal?
Kerja di Indomaret dianggap remeh
Jujur saya tak tahu apa masalah mereka sampai menganggap ucapan selamat bagi fresh graduate yang keterima kerja di Indomaret dan Alfamart sebagai sesuatu hal yang hina. Yaelah cuma Indomaret. Yaelah cuma Alfamart. Agak laen nih sekolah. Macam tak ada prestasi lain aja kayak ginian dirayakan segala. Buat apa sih?!
Padahal saya yakin yang mengetik kayak gitu itu anak esdeh, esempeh, atau esema yang gabut di rumah karena sering dimarahin orang tua. Bahkan bisa jadi yang pengangguran atau bahkan sudah berumur menjadi bagian dari yang menghina unggahan itu, di saat mereka seharusnya bisa bekerja sembari membantu perekonomian keluarga. Ancen dongo!
Asal kalian tahu saja ya, berdasarkan riset yang saya cari-cari di internet, gaji untuk kerja di Indomaret dan Alfamart aja itu cukup gede lho. Nggak jarang dari mereka yang telah bekerja di situ memberikan testimoni bahwa sudah bisa beli barang-barang elektronik buat ngisi keperluan rumah, bisa ngasih jajan orang tua, bisa nyicil rumah, dan masih banyak lagi.
Lucunya lagi, mereka malah menghujat. Seharusnya polisi atau tentara lah yang diucapin. Buat apaan kayak gini diberi ucapan selamat segala. Kau pikir keterima kerja di Indomaret atau Alfamart itu gampang? Utekmu ndek ndi?!
Kita tahu sekarang bahwa pelamar lapangan pekerjaan semakin banyak. Tidak sejalan dengan programnya pemerintah yang katanya mau menyiapkan 19 juta lapangan pekerjaan. Katanya sih gitu. Apalagi jumlah pengangguran di Indonesia juga tak sedikit. Makanya nggak heran entitas-entitas yang menghujat beberapa unggahan seperti itu ya orang-orang itu aja.
Cara sekolah dalam mengapresiasi lulusannya
Bagi saya, unggahan keterima kerja di Indomaret dari SMK PGRI Lubuklinggau itu adalah bentuk apresiasi yang sangat wajar dan patut dicontoh. Sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat untuk membentuk mental dan kemampuan siswa agar siap menghadapi dunia kerja. Ketika ada siswa yang berhasil menembus dunia kerja, apalagi dalam situasi persaingan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah wajar dong bangga dan menunjukkan itu ke publik? Lalu ngapain dihujat?
Justru dengan adanya postingan seperti itu, masyarakat bisa melihat bahwa lulusan SMK memang bisa langsung kerja. Ini bisa jadi motivasi buat adik-adik kelas mereka, dan menunjukkan kepada orang tua bahwa anak mereka tidak “gagal” meski nggak lanjut kuliah. Toh, kerja halal dan mapan itu juga sebuah prestasi, kan?
Daripada sibuk mencela, mending belajar menghargai usaha orang lain. Siapa tahu nanti kalian juga bakal dihargai. Karena di zaman sekarang, apresiasi kecil dari sekolah atau lingkungan bisa jadi semangat besar untuk terus maju. Jadi, stop meremehkan, dan mulai ikut merayakan.
Penulis: Dicky Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya