Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
15 Maret 2023
A A
Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu (Andriy Blokhin/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saking gila kerjanya orang Jepang, pemerintah Jepang sampai kepikiran bikin program agar pekerja di sana agak “santai”, lho!

Jepang dikenal sebagai negara pekerja keras dan gila kerja. Faktanya, orang Jepang memang suka sekali bekerja, bahkan bisa sampai 20 jam sehari! Selain karena alasan tanggung jawab terhadap pekerjaan, kebanyakan pekerja merasa sudah “seharusnya” mereka bekerja keras.

Akan tetapi, kebiasaan gila kerja orang Jepang ini membuat pemerintah Jepang kewalahan, lho. Penyakit utsubyou dan karoushi (kematian akibat bekerja berlebihan), bunuh diri, dan kasus gangguan mental para pekerja Jepang membuat mereka harus memikirkan program agar orang Jepang sedikit “santai” bekerja.

Fakta orang Jepang gila kerja

Pernah bertanya-tanya nggak sih gimana ritme hidup harian bapak-bapak kantoran Jepang (atau yang sering disebut salaryman)? Rata-rata, pekerja kantoran di Tokyo misalnya, tinggal di pinggiran kota. Alasannya ya tentu saja karena harga rumah di pinggiran kota lebih terjangkau.

Untuk menghindari kemacetan, biasanya mereka akan menggunakan kereta sebagai moda tranportasi. Contohnya bapaknya Shinchan yang bernama Hiroshi Nohara yang setiap hari berangkat kerja naik kereta.

Ada juga yang berangkat dari rumah pukul 05.30 pagi, kemudian berjalan kaki sampai stasiun. Setelah itu naik kereta sampai stasiun terdekat kantornya dan disambung jalan kaki lagi.

Kalau pernah melihat video gimana gilanya rush hour di kereta Jepang, ya memang faktanya mereka sampai didorong-dorong agar bisa muat masuk kereta. Kalau rumahnya jauh dan naik keretanya agak lama, bisa kebayang ya gimana engap dan capeknya berdiri seperti itu.

Ditambah lagi para pekerja ini nggak bisa pulang sesuai jam kerja kantor. Misalnya tertulis pulang pukul 18.00, nggak mungkin mereka bisa langsung pulang jam segitu. Para pekerja paling cepat ya pulang jam 9 malam, tapi ada juga yang sampai jam 12 malam. Konon selain pekerjaan yang belum selesai, alasan lain para pekerja ini lembur ya untuk menghindari rush hour kereta.

Baca Juga:

Kerja Sambil Kuliah S2 demi Menutupi Hidup yang Terlanjur Medioker

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Ngomongin soal ini ternyata Jepang memiliki sejarah yang agak pahit soal lembur. Konon dulu ada lho istilah “zangyou saabisu” alias “servis lembur”, yang artinya pekerja sukarela melakukan lembur tanpa dibayar. Katanya ini sebagai “ucapan syukur dan terima kasih” karena sudah diizinkan bekerja di situ.

Akan tetapi ada juga yang menganggap lembur ini sebagai bagian dari tanggung jawab menyelesaikan pekerjaan. Nggak ada tuh protes-protes minta kenaikan gaji dan kesejahteraan pekerja lainnya (tunjangan, dll.). Nggak hanya setelah jam kerja selesai, hari libur pun mereka mau lembur, kok. Lihat saja bapaknya Nobita. Dia selalu pulang malam dan pas hari libur bermain golf dengan bosnya. Kapan ada waktu buat keluarga, ya?

Program pemerintah: Premium Friday dan No Overtime Day

Ternyata pemerintah Jepang sendiri menganggap bahwa gila kerja sampai larut malam dan pada hari libur itu bukan lagi hal yang keren. Terlebih jika dibandingkan dengan negara maju lainnya, Jepang memiliki catatan buruk soal jam kerja yang sangat panjang ini, lho.

Intinya, pemerintah sedang berusaha keras agar pekerjanya bisa sedikit lebih santai bekerja untuk bisa menikmati hidup. Lagi pula, family time juga dibutuhkan oleh keluarga Jepang agar kehidupan rumah tangga berjalan lebih harmonis dan bahagia. Anak-anak juga memiliki waktu bersama bapaknya.

Program pertama yang dilakukan pemerintah Jepang adalah program Premium Friday. Program ini “memerintahkan” pekerja pulang jam 3 sore setiap akhir bulan. Sebelum jam 3, biasanya para atasan akan mengingatkan para pekerjanya untuk pulang lebih awal.

Ada juga perusahaan yang benar-benar melakukan perintah ini dengan mematikan listrik perusahaan pada jam 3 sore. Hal ini tentu saja akan membuat pekerjanya langsung pulang karena sudah tak bisa bekerja kalau listriknya mati.

Yang kedua adalah program No Overtime Day. Sesuai namanya, pada hari yang ditentukan oleh perusahaan, pekerja nggak boleh lembur pada hari itu. Meskipun waktu pelaksanaannya tergantung perusahaan, No Overtime Day ini biasanya dilakukan sebulan sekali saja. Ada juga sih perusahaan yang melakukan dua kali dalam sebulan.

Dua program di atas tentu saja memiliki dampak positif dan banyak yang mendukungnya. Selain family time bagi yang sudah berkeluarga, yang masih bujang pun memiliki waktu untuk mengikuti acara perjodohan mencari pasangan hidup. Nah, sesuai program pemerintah Jepang, kan? Yang muda disuruh menikah biar tingkat kelahiran anak di Jepang bertambah.

Ada pekerja yang nggak setuju dengan program pemerintah Jepang

Ternyata ada juga yang nggak setuju dengan program Premium Friday dan No Overtime Day, lho. Dari pihak pekerja sendiri, banyak yang menentangnya karena mereka malah kebingungan dan kikuk saat tiba di rumah lebih awal. Lucu, sih, karena kalau orang Indonesia pastinya akan dengan senang hati pulang kerja lebih awal.

Para pekerja muda lainnya di Jepang juga mengeluh jauh lebih boros karena saat pulang lebih awal mereka akan nongkrong dan belanja bersama temannya. Selain itu, pekerja proyek di lapangan tak bisa melakukan program ini karena mereka harus mengejar target pekerjaan. Ada juga pabrik yang tidak melakukannya karena berkaitan dengan produktivitas perusahaan.

Begitulah program yang dilakukan pemerintah Jepang agar para pekerjanya bisa pulang kerja tepat waktu. Tapi, kalau mengingat budaya kerja Jepang yang sulit dipahami oleh orang asing, sepertinya program pemerintah ini agak sedikit sulit dilaksanakan.

Gimana ya, orang Jepang kan sudah terbiasa gila kerja juga. Bisa jadi di hari itu mereka memang bisa pulang cepat, tetapi pada hari lain jam lemburnya malah nambah. Angel wes angel…

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Maret 2023 oleh

Tags: jepangorang jepangpekerjaPemerintah Jepang
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta Terminal Mojok.co

5 Kelebihan Pekerja Cikarang Dibanding Pekerja SCBD Jakarta

20 April 2022
10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang Terminal Mojok

10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang

13 Desember 2022
7 Fakta Menarik Nara, Mantan Ibu Kota Jepang

7 Fakta Menarik Nara, Mantan Ibu Kota Jepang

21 Juni 2022
kimetsu no yaiba demon slayer corps fans fandom forum diskusi manga anime terbaik mojok.co

Kalau Fans ‘Kimetsu no Yaiba’ Banyak Dibenci, Itu Memang Beralasan

10 September 2020
5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

20 Maret 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.