Ojek pangkalan jumlahnya sedikit, tapi menguasai tempat-tempat strategis.
Saya jenis mahasiswa perantau yang sering bolak-balik kampung halaman. Saya biasanya merantau menggunakan bus atau pesawat terbang. Hanya dua transportasi itu yang memungkinkan. Maklum, tanah kelahiran saya ada jauh di luar pulau Jawa.
Setiap kali mudik saya memerlukan biaya yang cukup besar. Itu mengapa saya ketat dalam perencanaan biaya mudik supaya kantong tidak jebol. Termasuk dalam menentukan biaya transportasi.
Selama ini saya tidak terlalu bermasalah ketika mudik menggunakan pesawat atau bus. Memang sih biayanya besar, tapi saya jarang mendapat harga tiket yang tidak sesuai dengan fasilitasnya. Sepanjang perjalanan pun saya bisa istirahat dengan nyaman.
Permasalahan biasanya muncul ketika turun dari pesawat atau bus. Saya harus melanjutkan perjalanan dengan jenis transportasi lain untuk sampai ke tujuan. Sebenarnya saya senang menggunakan ojek online (ojol). Sayangnya di bandara atau terminal, jasa kendaraan online tidak diperbolehkan masuk. Kawasan tersebut dikuasai oleh ojek pangkalan.
Baca halaman selanjutnya: Ojek pangkalan …