Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ogah Nonton Sinetron Indonesia Tidak Membuatmu Jadi Keren

Ningsih oleh Ningsih
10 Desember 2020
A A
Ogah Nonton Sinetron Indonesia Tidak Membuatmu Jadi Keren Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Melalui artikel ini, izinkan saya mengkritik mereka-mereka yang menganggap dirinya keren bermodalkan “nggak suka sinetron Indonesia”. Yaaa, Anda nggak salah baca. Ada loh golongan orang yang langsung merasa dirinya educated, pintar, dan elite lantaran nggak menghabiskan satu hingga dua jam di depan TV setiap hari.

Nggak usah jauh-jauh. Saya dan Ibu saya pun dulu begitu. Kami dulu bangga banget dengan fakta bahwa kami nggak nonton sinetron. Waktu ada Bulik atau tetangga datang dan bertanya soal cerita sinetron yang baru ditontonnya, kami pun menjawab, “Wah nggak nonton sinetron, Bulik! Kami sukanya nonton berita yang intelektual!”

Waktu pun terus berjalan bak jalan sinetron yang episodenya sampai ribuan. Hingga suatu saat ibu saya memasuki usia pensiun, sementara saya memasuki dunia kerja. Pada titik ini, persepsi saya tentang sinetron berbalik 180 derajat!

Kok begitu? Ya iya lah, karena sekarang saya lagi ketagihan nonton sinetron Ikatan Cinta. Ibu saya yang dulu selalu amit-amit sama sinetron Indonesia pun kini tak pernah lupa nonton Andin dan Aldebaran.

Saya nggak bakal memengaruhi siapapun buat suka sama sinetron. Saya cuma mau bilang, berdasarkan evolusi persepsi (ehem) yang saya lakukan, perkara nonton sinetron atau nggak itu nggak ada urusannya dengan kekerenan. Saya merasa bodoh sekali karena dulu mengira bahwa nggak nonton sinetron itu sebuah prestasi.

Biar lebih jelas, izinkan saya memaparkan 3 poin yang mendasari pendirian super idealis tersebut di bawah ini.

#1 Terlalu mudah dilakukan

Merasa keren lantaran juara kelas? Mantap! Merasa keren lantaran aktif di organisasi? Boleh juga.

Merasa keren memang hak setiap orang. Nggak ada hukum yang mengatur soal perasaan diri yang cool kok. Namun, apa jadinya kalau kita merasa keren hanya dengan melakukan sesuatu yang sangat mudah?

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Ogah nonton sinetron Indonesia bukanlah sesuatu yang bisa sangat dibanggakan. Kamu bakalan kelihatan lucu kalau mengaku diri intelektual, terpelajar, dan nggak norak hanya dengan nggak nonton sinetron. Lah wong cuma nggak menghabiskan beberapa jam di malam hari nonton TV kok. Apa sih susahnya?

Memang sih kalau sinetronnya jelek dan kamu memutuskan untuk nggak nonton berarti kamu punya selera hiburan yang bagus. Tapi nggak semua sinetron Indonesia bisa digebyah uyah sama jeleknya. Saya kira Preman Pensiun merupakan salah satu contoh sinetron yang nggak klise dan juga lucu. Begitu pula dengan Ikatan Cinta yang belakangan ini lagi hits banget.

#2 Kamu punya privilese dibanding yang cuma bisa nonton sinetron

Seperti yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya, beberapa orang nggak punya pilihan hiburan selain sinetron. Mereka mungkin nggak bisa mengakses YouTube karena tinggal di pelosok, atau mungkin mereka nggak punya cukup uang untuk buang-buang kuota nonton vlog yang seru dan edukatif seperti tontonanmu itu. Di hadapan mereka yang nggak punya privilese seperti ini, membanggakan diri nggak nonton sinetron terasa sangat arogan.

Hayo, apa kamu tega ngatain penyuka sinetron yang tinggal di tempat 3T (terpelosok, terluar, tertinggal) sebagai orang kampungan? Padahal, punya TV dan bisa menonton tayangan dari Jakarta saja buat mereka sudah merupakan suatu bentuk kemewahan loh.

Jahat sekali bila kita berperilaku arogan dengan menyamaratakan bahwa semua pencinta sinetron itu bodoh. Padahal banyak dari mereka nggak punya pilihan.

#3 Bukan sebuah prestasi

Sekali lagi, merasa keren karena juara kelas atau aktif di organisasi sih boleh saja. Sebab, selain butuh perjuangan, hal-hal tersebut bisa dibilang adalah prestasi. Nanti ketika lulus kuliah, prestasi-prestasi itu bisa bikin CV kita makin menjanjikan di hadapan HRD.

Lah kalau cuma nggak suka nonton sinetron? Prestasi macam apa itu? Mau ditulis di CV pun, kesannya edgy. Mau dibanggain di depan calon mertua? Nanti malah gagal diterima sebagai menantu.

Jadi, setop merasa keren hanya karena dirimu nggak suka sinetron. Ada banyak cara lain untuk menjadi keren yang lebih valid dan berfaedah. Nggak mainan smartphone misalnya. Sehari saja nggak pegang smartphone merupakan sebuah kekerenan valid bagi manusia zaman now. Bisa?

BACA JUGA 5 Alasan Penonton Sinetron Adalah Kelompok Marjinal yang Perlu Dibantu dan tulisan Ningsih lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2020 oleh

Tags: Sinetronsinetron indonesia
Ningsih

Ningsih

Cuma manusia biasa, halah!

ArtikelTerkait

Menerka Alasan Alur Cerita Sinetron di Indonesia Banyak yang Absurd terminal mojok.co

Sisipan Iklan di Sinetron Indonesia Bikin Alur Cerita Jadi Nggak Nyambung

22 September 2020
sinetron anak jalanan

Masyarakat Kampung Saya Susah Move On Gegara Tamatnya Sinetron Anak Jalanan

28 Juli 2019
Ketika Cerita dan Karakter Pemain Ikatan Cinta Tak Lagi Sama terminal mojok.co

Ikatan Cinta Tak Lagi Sama

4 Agustus 2021
Sinetron Ramadan Karya Deddy Mizwar, Teman Puasa Terbaik dari Masa ke Masa #TakjilanTerminal40 terminal mojok

Sinetron Ramadan Deddy Mizwar, Teman Puasa Terbaik dari Masa ke Masa #TakjilanTerminal40

4 Mei 2021
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4

26 Mei 2020
Sinetron Indonesia ala Squid Game: Sudah Meniru, Jelek pula terminal mojok.co

Sinetron Indonesia ala Squid Game: Sudah Meniru, Jelek pula

23 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.