Odegaard bukan pemimpin atau kapten yang baik bagi Arsenal. Apakah kalimat saya tersebut terlalu keras? Kalau terlalu keras, mohon maafkan saya. Namun, harus ada yang mengutarakan kalimat itu ketimbang menjadi “sampah” di dalam hati.
Saya rasa banyak sekali fans Arsenal yang sepakat dengan kalimat itu. UNTUK SAAT INI, Martin Odegaard sedang tidak menjadi kapten yang baik untuk Arsenal. Iya, setidaknya, untuk saat ini. Bukankah kita harus bisa menilai segalanya secara objektif? Itulah wujud objektivitas saya sebagai fans.
Supaya tulisan ini tidak hanya sebatas menjadi pengadilan bagi Odegaard, mari kita tambahkan beberapa hal. Salah satunya, kenapa pemain asal Norwegia itu berubah 180 derajat setelah cedera panjang? Saya rasa ini akan menjadi diskusi yang menyenangkan. Seharusnya.
Status Odegaard sebagai bapak bikin performa menurun?
Saya akan tegas menjawab bahwa dugaan itu sangat tidak masuk akal. Bagi saya, menjadi bapak baru tidak akan mengganggu performa Odegaard untuk Arsenal.
Saya sendiri adalah seorang bapak. Maret 2025 ini, anak lelaki saya akan berusia 2 tahun. Apakah capek punya anak? Ya jelas, karena kita membersamai, menjaga, mencintai, merawat anak manusia, bukan anak Tamagochi.
Sebagai bapak newbie, ya wajar kalau sampai begadang, menemani istri merawat anak. Sudah biasa anak bayi terbangun dari tidurnya, di pukul 3 dini hari, karena mencari tetek ibunya. Saya juga begitu dulu, setidaknya sampai 3 bulan pertama. Lantas, apakah performa saya di kantor jadi menurun? Tidak, saya justru menemukan sumber semangat baru.
Odegaard punya segalanya untuk menciptakan lingkungan terbaik bagi anak untuk tumbuh dan berkembang. Gajinya di Arsenal sudah pasti cukup untuk menyewa pengasuh bayi guna menemani sang istri. Ya, bisa saja, ibunya ikut menginap di rumah dan ikut menjaga. Maklum, nenek baru juga bakal siap siaga demi cucu tercinta.
Jadi, saya menolak tuduhan performa Odegaard untuk Arsenal menurun karena baru punya anak. Kan nggak mungkin Odegaard pusing memikirkan duit buat beli susu, cari sekolah yang cocok sama zonasi, sampai memikirkan nasib guru honorer dipecat karena bikin lagu bayar bayar bayar.
Baca halaman selanjutnya: Ode butuh istirahat.