Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Nonton Petualangan Sherina Saat Anak-anak dan Dewasa Itu Beda Pisan!

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
21 Mei 2022
A A
Nonton Petualangan Sherina Saat Anak-anak dan Dewasa Itu Beda Pisan (Eddy H/Shutterstock.com)

Nonton Petualangan Sherina Saat Anak-anak dan Dewasa Itu Beda Pisan (Eddy H/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu film terbaik di Indonesia yang pernah ada adalah film berjudul Petualangan Sherina. Film ini pertama kali saya tonton ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, dan secara rutin saya tonton kembali beberapa tahun sekali hingga kini berusia 30 tahun. Tak terhitung sudah berapa kali saya nonton film ini, hingga saya menyadari bahwa ada perbedaan besar saat nonton Petualangan Sherina ketika saya masih anak-anak dan sudah dewasa kini.

Sekitar 20 tahun yang lalu, saya dan jutaan anak Indonesia lainnya mengidolakan sosok Sherina dan Sadam setelah menonton film yang disutradarai oleh Riri Riza tersebut. Kami mengidolakan Sherina bukan karena dia tokoh utamanya, melainkan karena dia terlihat cerdas dan kritis padahal masih duduk di bangku sekolah dasar. Pokoknya mah sosok Sherina dalam film itu keren pisan. Membuat kami ingin menjadi seperti dia, sampai-sampai muncul tren pakai plester penutup luka dan makan cokelat warna-warni persis seperti yang dilakukan Sherina dalam film.

Cokelat warna-warni yang dimakan Sherina dalam film jadi bekal seluruh anak Indonesia pada masanya (Shutterstock.com)

Waktu itu, saya dan jutaan anak Indonesia lainnya nggak mengerti akar permasalahan yang melatarbelakangi Kertarajasa, tokoh antagonis dalam film ini, begitu berambisi untuk merebut perkebunan milik Ardiwilaga dengan cara yang tidak halal. Pokoknya, waktu saya kecil, yang penting Sherina bisa lolos dari penculikan dan filmnya happy ending saja. Semuanya berubah ketika saya menonton ulang film ini 22 tahun kemudian.

Setelah 22 tahun berlalu, saya benar-benar melihat banyak sekali perubahan di Lembang, tempat di mana Sadam dan Sherina berpetualang. Riri Riza dan Mira Lesmana seolah-olah meramalkan dengan apa yang akan terjadi di Lembang beberapa puluh tahun setelah penayangan film Petualangan Sherina.

Lembang yang masuk dalam Kawasan Bandung Utara, seharusnya nggak boleh dibangun bangunan secara masif lantaran dapat menyebabkan berbagai bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Ini belum diperparah dengan keberadaan Patahan Lembang yang sewaktu-waktu bisa aktif dan menyebabkan gempa hingga 7 Skala Richter. Kalau nggak percaya, coba deh tanya ke BMKG.

Lembang yang semakin padat (Shutterstock.com)

Selain bencana alam, dari segi sosial, pembangunan secara masif di Lembang nggak membuat warga asli Lembang menjadi kaya. Sebab, sebagian besar dari mereka yang tadinya berprofesi sebagai petani maupun peternak, terpaksa beralih profesi lantaran lahan yang mereka miliki telah dijual kepada para pemilik modal. Akhirnya, mereka hanya menjadi penonton di tanah kelahiran sendiri dan terpaksa mencari kerja di luar Lembang seperti Upay (Epy Kusnandar), office boy yang bekerja di kantor Kertarajasa pada film Petualangan Sherina setelah desanya dibeli

Akhirnya saya mengerti bahwa Kertarajasa bukan penjahat sembarangan seperti yang saya pahami 22 tahun silam. Dulu, saya menganggap sosoknya tak ada bedanya dengan penjahat bodoh seperti dalam film Home Alone. Lebih dari itu, Kertarajasa adalah representasi sebenarnya dari para pemilik modal yang ingin menguasai Lembang beserta seluruh isinya dengang menghalalkan segala cara termasuk membangun bangunan yang nggak memerhatikan aspek lingkungan, memeras para pemilik lahan, hingga menyuap pejabat pemerintahan seperti yang kerap terjadi di Indonesia.

Ilustrasi penculikan (Shutterstock.com)

Lebih dari 20 tahun saya hanya fokus pada aksi keren Sherina dan Sadam ketika berusaha meloloskan diri dari para penculik. Selama itu pula saya fokus pada nilai persahabatan dan kekeluargaan yang direpresentasikan dengan sangat baik dalam Petualangan Sherina. Namun, setelah dewasa, saya menyadari bahwa Riri Riza dan Mira Lesmana bukan mau membuat film tentang persahabatan dan kekeluargaan seperti yang saya pikirkan sejak masih kecil. Mereka bermaksud mengkritik para pemilik modal serta pejabat pemerintahan yang kelakuannya seperti Kertarajasa. Sungguh, nonton Petualangan Sherina saat anak-anak dan dewasa itu sensasinya beda pisan, Mylov!

Baca Juga:

Orang Bandung Lebih Senang Berwisata ke Ciater, Subang daripada Lembang

Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang 

Izinkan saya menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Riri Riza dan Mira Lesmana yang telah menjadikan film ini begitu sederhana, namun punya pesan yang luar biasa. Film ini sungguh menginspirasi saya dan jutaan anak Indonesia lainnya. Semoga saja masih ada film-film Indonesia lainnya yang juga menyisipkan pesan penting seperti film Petualangan Sherina ini.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Film Paranoia: Saat Kebijakan Pandemi Lebih Seram dari Pandemi Itu Sendiri.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Mei 2022 oleh

Tags: kritiklembangpetualangan sherina
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

susi pudjiastuti kritik twitter cari muka politik mojok.co

Komentar Susi Pudjiastuti Murni Kritik, Bukan Ajang Cari Popularitas Politik

15 Juli 2020
pekerja seni

Kritik dan Komentar Itu Biasa: Pekerja Seni Kok Baper?

21 Oktober 2019

Jangan Pernah Kritik Ridwan Kamil, jika Nggak Siap dengan Konsekuensinya

16 Maret 2023
Orang Bandung Lebih Senang Berwisata ke Ciater, Subang daripada Lembang Mojok.co

Orang Bandung Lebih Senang Berwisata ke Ciater, Subang daripada Lembang

25 Januari 2025
ASN Dipaksa Diam dan Dilarang Menunjukkan Pilihan Politik, tapi Menteri Terang-terangan Menunjukkan Dukungan, kok Pilih Kasih?

ASN Bisa Bersuara, Bisa “Mati” Maksudnya

31 Agustus 2024
Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Penting yang Nggak Dianggap di Bandung

Kecamatan Cimenyan, Kecamatan Penting yang Nggak Dianggap di Bandung

6 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.