Seblak telah menjadi makanan favorit anak muda saat ini, utamanya bagi kaum hawa. Makanan khas bandung ini telah menyebar di berbagai daerah dan hampir semua pedagangnya nggak pernah sepi peminat. Kondisi itu juga terjadi di area kampus-kampus, termasuk Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Meskipun terdapat beberapa penjual seblak, ternyata cuma ada satu kedai yang paling dicintai oleh mahasiswa Unesa. Kedai Nona namanya.
Kedai Nona berada di dekat kampus Unesa Lidah, tepatnya di Lidah Wetan gang 7. Rumah makan ini telah berdiri sejak 2018 dan nggak pernah sepi peminat. Kata pemiliknya, setiap hari bisa habis 150 sampai 200 porsi dengan durasi jualan tiga jam saja.
Kelihatan banget kan larisnya. Eits, tapi seblak Nona menjadi favorit mahasiswa Unesa bukan tanpa alasan.
Daftar Isi
#1 Variasinya banyak, nggak monoton
Biasanya, pedagang seblak hanya menjual satu jenis menu, topping-nya saja yang bervariasi. Nah, di Kedai Nona ini nggak begitu, kita bisa menemui seblak aci maupun bakso. Jadi, kombinasi antara berbagai pentol dengan kuah seblak. Begitupun dengan yang aci, kombinasi antara komponen baso aci-cuanki, pentol aci, dan cikur dengan kuah.
Bukan cuma itu, variasi topping di kedai ini bener-bener totalitas. Lha gimana, ada 19 topping yang tersedia. Mulai dari topping standar seperti sosis, mie, ceker, hingga kelompok sosis seafood seperti bola ikan, cikua, crab stick, dan masih banyak lainnya. Pokoknya melimpah banget, lah. Kadang saya sampai bingung harus menikmati yang mana. Tentunya, tambahan topping tersebut dapat dinikmati sesuai dengan paket varian yang dibeli ya.
#2 Rasanya bikin nagih
Entah kenapa rempah-rempah seblak di Kedai Nona memiliki cita rasa yang berbeda. Seakan semua bumbunya pas dan bikin nagih. Nggak ada rasa kencur yang mendominasi, nggak seperti yang sering kita temui. Enak pokoknya.
Dan yang bikin tambah nagih, pilihan level tingkat kepedasannya banyak. Nggak sesederhana level 1,2,3 aja. Tetapi ada juga level 0, ¼, sampai 5. Kalau saran saya sih, pilih level ½, pedasnya sudah terasa, tapi cita rasa bumbu lain nggak sampai ketutup rasa pedas. Enak banget, gaes.
#3 Harga standar mahasiswa
Kalau ngomongin kuliner yang diminati mahasiswa, pasti harga juga harus jadi pertimbangan. Maklum, dompet mahasiswa kan sering fitrah (suci). Wqwqwq.
Nah, Kedai nona ini menjual harga seblak yang terbilang sangat terjangkau. Kita bisa menikmati yang ori tanpa gratis topping dengan harga Rp6.000 saja. Kalau ingin dapat gratis satu topping, bisa didapat dengan harga Rp8.000, kalau dua topping harganya Rp10.000, begitu seterusnya. Sangat terjangkau, bukan?
Nggak hanya seblaknya aja, bahkan sampai minumannya pun murah meriah. Kita bisa menikmati es teh jumbo dengan harga Rp4.000, harga es jumbo yang hampir langka di Surabaya. Atau, ada pilihan lain berupa jus buah, yang bisa dinikmati dengan harga Rp6.000 (termasuk strawberry dan alpukat). Bayangkan bisa minum jus strawberry seharga Rp6.000 ditambah makan seblak yang enak, beuhh, surga dunia banget.
#4 Tempatnya nyaman, pelayannya ajib
Saya yakin, kondisi tempat juga menjadi pertimbangan mahasiswa Unesa. Pasalnya, Kedai Nona ini memiliki tempat yang cukup luas dan banyak kursi-kursi panjang. Sehingga, kalau ingin makan seblak di tempat bisa langsung mengajak banyak teman.
Pelayanannya pun bagus banget, kalau harus menunggu banyak antrean, kita akan diberitahu berapa lama pesanan kita akan selesai. Dan, pemesanan juga bisa dilakukan secara online. Jadi biasanya, saya sama temen-temen lain pesan seblak lewat WhatsApp, nanti kalau sudah matang baru meluncur ke lokasi. Bisa langsung makan deh, tanpa harus mengantre atau takut kehabisan.
Itu tadi beberapa hal yang menjadi pertimbangan seblak Kedai Nona dicintai mahasiswa Unesa. Selain lokasinya yang dekat, kedai ini juga menjual seblak dengan harga murah tapi cita rasanya istimewa.
Pulang kuliah, capek, tugas banyak, paling enak, ya healing dengan makan seblak. Temen-temen Unesa pada relate nggak nih?
Penulis: Naimatul Chariro
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Alasan Perempuan Sangat Suka Makan Seblak
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.