Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nggak Usah Repot Mengubah Sifat Pasangan, Bisa Jadi Itu Tanda Kalian Nggak Jodoh!

Vivi Wasriani oleh Vivi Wasriani
30 Januari 2021
A A
Nggak Usah Mengubah Sifat Pasangan, Bisa Jadi Itu Tanda Kalian Nggak Jodoh Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak cara dan tanda yang Tuhan berikan untuk mempertemukan manusia dengan jodoh masing-masing. Ada yang bermula dari ketidaksengajaan, ada yang bermula dari teman kerja atau teman masa sekolah, ada yang dijodohkan, ada pula yang merebut milik orang lain. Eh.

Dari semua cara tersebut, tentu yang paling penting sebenarnya adalah proses untuk menjadikan doi sebagai jodoh kita. Saya pribadi berpikir nggak penting soal bertemu dan bermulanya bagaimana, yang penting justru proses untuk menjadikannya milik saya seutuhnya. Walau saya belum ketemu jodoh saya hingga hari ini, sih.

Dalam sebuah proses untuk menjadikan seseorang tersebut jodoh kita, pasti bukan jalan yang mudah. Justru sepertinya lebih banyak sulitnya daripada mudahnya. Berbagai permasalahan mulai dari yang sepele seperti bau ketiak atau bulu hidung, hingga masalah penting seperti restu keluarga dan manajemen finansial, barangkali hampir selalu dihadapi para kawula muda yang sedang mengusahakan jodohnya.

Salah satu permasalahan yang sering banget dikeluhkan banyak orang adalah sifat atau kebiasaan buruk pasangan yang seolah pengin dan harus banget diubah. Saya jadi berpikir barangkali manusia-manusia yang sedang memperjuangkan calon jodohnya ini agak berbias pandangannya. Barangkali terlalu fokus dengan perjuangannya hingga nggak peka sama kode tersirat yang Tuhan kasih bahwa yang sedang diperjuangkan itu sebenarnya memang bukan jodohnya.

Saya mengerti bahwa permasalahan jodoh dan mengubah sifat ini sensitif dan kompleks banget. Maksud saya begini lho, kalau ada hal dari pasangan yang sangat mengganggu kita, misal sifatnya yang suka mengungkit masa lalu atau kebiasaan ngupil di depan umum yang bikin malu, dan kita pengin banget mengubah sifat tersebut, barangkali kita memang nggak cocok untuk doi. Mungkin itu tandanya dia bukan jodoh kita. Seperti yang kita tahu, membentuk karakter dan sifat itu nggak seperti ketok magic yang langsung “poof!” sambil mengeluarkan asap warna merah muda hanya dengan kita ngomong “Adakadabra!” saja.

Karakter yang sudah melekat nggak mungkin diubah semudah itu. Saya paham kok, sering kali harapan kita begitu tinggi terhadap pasangan, sehingga kita mau pasangan kita menjadi orang yang lebih baik. Tapi, mari pikir lagi. Jangan-jangan ambisi untuk mengubah sifatnya itu bukan demi kebaikan pasangan kita, melainkan demi kepuasan pribadi kita saja yang dengan tamak dan egoisnya menggenggam ekspektasi mendapat jodoh bak tuan putri atau pangeran berkuda putih?

Hayo, gimana? Bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian. Lagi-lagi saya harus mengingatkan bahwa perkara asmara itu sering bikin pandangan kita berbias dan kehilangan objektivitas. Mari berpikir ulang, apa tujuan kita mengubah sifat buruk pasangan? Jangan-jangan hanya supaya dipandang sebagai pahlawan oleh orang lain karena seolah sudah berhasil meluruskan hidup seseorang yang bengkok.

Saya sangat mengerti bahwa nggak mungkin kita mendapat  jodoh yang sempurna 100%. Sebagai manusia, beberapa kekurangan adalah hal yang wajar. Dengan membawa ketidaksempurnaan masing-masing, nggak mungkin pula untuk menemukan jodoh yang cocok 100%. “Lantas gimana? Kalau memang nggak ada yang cocok, ya perbaiki saja yang ada di depan mata supaya bisa sesuai dengan apa yang didambakan.” Saya yakin sebagian besar manusia masih ada yang berpikir demikian.

Baca Juga:

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

Tes Kepribadian: 7 Pertanyaan Menyibak Sisi Psikopat dalam Dirimu

Barangkali manusia-manusia ini lupa bahwa manusia lain diciptakan Tuhan bukan untuk menjadi sosok yang mereka dambakan. Seorang manusia nggak terlahir untuk wajib memenuhi ekspektasi siapa pun, bahkan orang tuanya sekalipun. Pun barangkali manusia-manusia ini (yang barangkali (lagi) kita termasuk dalam jenis manusia ini) lupa bahwa manusia itu bukan boneka yang bisa dibentuk dan diubah sesuai kehendak.

Mungkin sesekali kita perlu melihat secara objektif dan berpikir ulang apakah orang yang harus banget banget banget berubah ini memang cocok untuk kita. Barangkali sifat yang menurut kita “nggak banget” itu memang jadi tanda dari Tuhan kalau doi bukan jodoh kita. Barangkali kita memang perlu sedikit lebih peka dengan kode dari-Nya, supaya nggak perlu melakukan hal merepotkan yang sia-sia seperti mengubah sifat atau kebiasaan buruk pasangan hanya karena pengin pasangan kita sesuai dengan ekspektasi dan khayalan kita.

Kesadaran diri bahwa nggak semua hal bisa kita ubah adalah hal penting, setidaknya menurut saya. Kesadaran bahwa tangan kita nggak bisa mengubah semua hal. Kesadaran bahwa dunia nggak bergerak di atas telapak tangan kita. Kesadaran bahwa kita hanya manusia biasa, yang sebenarnya nggak punya kekuatan apa pun untuk mengubah orang lain. Pun kesadaran bahwa barangkali keinginan kita untuk mengubah seseorang adalah sebuah bentuk arogansi.

“Kalau sesuatu tersebut berwujud, misalnya bulu hidung yang secara nggak sopan keluar sendiri, kebiasaan menaruh handuk basah sembarangan, atau ngupil di depan umum, mungkin bisa diubah. Tapi, sesuatu yang nggak berbentuk secara langsung, sifat-sifat yang sudah ada bahkan sebelum kamu kenal manusia itu, sepertinya hampir nggak mungkin bisa diubah, kecuali dirinya sendiri yang mau berubah.”

BACA JUGA Mitos Dilangkahi Adik Menikah Bikin Seret Jodoh Itu Menyebalkan dan tulisan Vivi Wasriani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Januari 2021 oleh

Tags: jodohsifat manusiatanda jodoh
Vivi Wasriani

Vivi Wasriani

Hobi bernapas dan suka makan.

ArtikelTerkait

Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang Terminal Mojok

Orang Jepang dan Kepercayaan Golongan Darah Menentukan Kepribadian Seseorang

7 Juni 2022
6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

13 Mei 2022
Pengin Jodoh Kayak Hinata Hyuga? Emang Kamu Bisa Kayak Naruto? terminal mojok.co

Pengin Jodoh Kayak Hinata Hyuga? Emang Kamu Bisa Kayak Naruto?

6 Februari 2021
orang jelek cinta pacaran tahu diri Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

Orang Jelek Emang Berhak Jatuh Cinta, tapi Harus Tahu Diri Dong

9 Juni 2020
#BiroJomblo di Twitter: Alternatif dalam Menemukan Kenalan Hingga Jodoh

#BiroJomblo di Twitter: Alternatif dalam Menemukan Kenalan Hingga Jodoh

16 November 2019
Divisi Acara Pantas Dinobatkan sebagai Kasta Tertinggi dalam Kepanitiaan organisasi kampus terminal mojok.co

Organisasi Kampus yang Ngasih Benefit “Jodoh bila Beruntung” di Pamflet Oprec Itu Mikir Apa Sebenarnya?

13 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.