Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Warga Ngampel Kendal Muak Tersiksa Bertahun-tahun karena Galian Tambang, Sudah Protes tapi Cuma Diberi Janji

Andre Rizal Hanafi oleh Andre Rizal Hanafi
18 Juni 2025
A A
Warga Ngampel Kendal Muak Tersiksa Bertahun-tahun karena Galian Tambang, Sudah Protes tapi Cuma Diberi Janji

Warga Ngampel Kendal Muak Tersiksa Bertahun-tahun karena Galian Tambang, Sudah Protes tapi Cuma Diberi Janji (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ngampel adalah sebuah kecamatan kecil di Kabupaten Kendal. Di sini tak ada perumahan elite yang berdiri, tak ada pula kawasan industri. Dulunya, daerah Ngampel sempat dikenal sebagai daerah penghasil tembakau. Sekarang? Daerah ini lebih dikenal sebagai jalur lintasan dump truck tambang yang bikin jalanan rusak, macet, dan jaringan internet putus-putus.

Bagi yang belum tahu, jalan utama di Ngampel menuju Kendal kota sepanjang 8 kilometer setiap harinya menjadi jalur konvoi dump truck. Tak tanggung-tanggung, 5-10 truk bisa lewat sini berturut-turut, dari pagi sampai ketemu pagi lagi.

Warga Ngampel sendiri sebenarnya ingin hidup tenang. Para pelajar inginnya bisa berangkat sekolah dengan nyaman, para pekerja berharap nggak perlu terlambat lagi karena terjebak kemacetan iring-iringan dump truck, dan para ibu tak perlu khawatir jika harus pergi berbelanja ke pasar melewati jalan utama Ngampel. Tetapi sejak jalan di Kecamatan Ngampel Kendal menjadi jalur tambang, mereka harus ikhlas terpapar debu jalanan, suara bising knalpot, dan bahkan koneksi internet yang lebih sering lost signal.

Kabel putus dihantam dump truck sudah biasa di Ngampel Kendal

Kalau ditanya yang kerap menjadi korban selain jalanan di Kecamatan Ngampel Kendal, jawabannya adalah kabel internet. Entah sudah berapa kali tiang kabel di pinggir jalan kena tabrak truk yang lewat sini. Tiangnya miring, kabelnya menjuntai, sinyal langsung tewas seketika. Yang bikin dongkol, sopir truk malah kabur. Nggak ada permintaan maaf, nggak ada tanggung jawab, meninggalkan warga yang meratapi koneksi internet mereka yang hilang.

Akibatnya, anak sekolah nggak bisa mengirimkan tugas, warga Ngampel yang WFH tak bisa mengirimkan laporan, dan ibu-ibu gagal membuka TikTok. Warung kopi yang biasanya ramai jadi sepi pengunjung karena WiFi tumbang. Bahkan penjudi online mendadak tobat karena gagal login ke situs “favorit”.

Kalau sudah begini, para teknisi jadi pihak yang paling sengsara. Bukan mereka yang bikin kabel putus, tapi mereka yang harus benerin. Bekerja mulai sore hari, kadang mereka baru bisa menyelesaikan pekerjaan mereka dini hari. Naik tiang pakai alat seadanya, sambil dimaki pelanggan dan dikejar atasan. Para teknisi ini jarang dipuji, dan kebayang kalau nggak ada mereka, hidup warga Ngampel Kendal bisa remuk.

Truk kosong, tapi penuh bahaya

Kalau truk tambang lewat bawa muatan, sudah jelas bikin gangguan. Tapi giliran kosong, malah lebih serem. Mereka ngebut kayak lagi latihan drag race. Jalan kampung di Kecamatan Ngampel Kendal yang sempit jadi arena adu nyali. Anak sekolah yang naik sepeda pun harus minggir cari selamat.

Padahal Ngampel itu bukan jalan nasional. Lebar jalan di sini pas-pasan. Tetapi dump truk yang melintas berlagak kayak sedang di jalan tol. Bermanuver zig-zag, klakson panjang, kadang hampir nyerempet orang. Nggak cuma jengkel, warga juga mulai takut. Truk-truk ini sudah berubah jadi hantu jalanan datang tanpa permisi, pergi tanpa permohonan maaf.

Baca Juga:

Kendal Itu Persis kayak MU: Punya Kekayaan, tapi Nggak Bisa Apa-apa, Alih-alih Berjaya, Malah Konsisten Jadi Medioker!

Saya Warga Kendal, tapi Nggak Pernah Bangga dengan KIK yang Merusak Alam

Muatan tanpa penutup, debu dan batu sembarangan

Aturannya sih jelas muatan tambang harus ditutup terpal biar nggak berceceran. Tetapi yang taat aturan cuma segelintir. Selebihnya? Ada yang pakai terpal atau spanduk bolong, ada yang pura-pura lupa memasang, banyak juga yang cuek bebek nggak peduli dengan aturan ini.

Akibatnya, tiap kali truk-truk besar melintas di jalanan Ngampel Kendal, debu beterbangan, batu nyasar ke pinggir jalan, dan cipratan tanah ke mana-mana. Kalau hujan turun, jalanan jadi licin kayak dikasih sabun. Motor gampang selip, mobil bisa nyundul batu.

Kalau sudah begini, warga Ngampel cuma bisa mengelus dada sambil nyebut. “Kapan penderitaan ini akan berakhir?”

Tambang di Kecamatan Ngampel Kendal ada di Desa Jatirejo dan Winong, tapi ributnya sampai ke penjuru kecamatan

Biang kerok kekacauan ini ada di dua desa di Kecamatan Ngampel, yakni Jatirejo dan Winong. Di sana ada lima perusahaan tambang aktif. Dua berada di Jatirejo, sementara tiga ada di Winong. Penambangan aktif sampai sore, tapi lalu lintas truknya bisa sampai 24 jam.

Sebenarnya warga di dua desa ini sudah sering protes minta tambang ditutup. Alasannya klasik tapi nyata, yakni debu dan jalan rusak. Tetapi ya tambangnya masih buka, truknya masih lewat. Keluhan warga kayak angin lewat begitu saja.

DPRD Kendal sudah beberapa kali sidak. Bupati bahkan sempat mengeluarkan surat penutupan salah satu tambang di Jatirejo. Tetapi hasilnya nihil. Tambang tetap buka, truk tetap lewat. Surat Bupati nasibnya mirip selebaran motor, dibaca sekilas dibuang segera.

Warga Ngampel Kendal pernah marah besar tahun 2013 silam

Ngampel bukan tanpa perlawanan. Tahun 2013 silam, warga sempat mengamuk. Jalan penghubung Ngampel–Kendal ditutup total. Semua kendaraan dilarang lewat. Gara-gara jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, warga mutung.

Di tahun 2011-2013, jalanan dari Jatirejo ke Kendal rusak parah. Demo ke kantor bupati sudah dilakukan berkali-kali, tapi hasilnya nihil. Sampai akhirnya seorang pengusaha asal Ngampel yang sukses di Jakarta, Haji Kastari, turun tangan. Dia memperbaiki jalan rusak pakai uang pribadi. Dari Jatirejo sampai Kendal kota, jalan diratakan. Memang nggak dicor, tapi lumayan bikin nyaman dilewati.

Aksinya jadi pemicu. Gubernur Jawa Tengah waktu itu, Ganjar Pranowo, sampai sidak langsung ke Ngampel. Hasilnya, beberapa tambang sempat ditutup. Truk tambang lenyap, jalanan tenang.

Akan tetapi seperti biasa, hal itu cuma sebentar. Beberapa tahun kemudian, semuanya balik lagi. Tambang buka, truk lalu-lalang, warga kembali marah. Siklusnya berulang dari awal.

Sopir truk menabrak lalu hilang

Satu hal yang bikin tambah kesel, sopir dump truck yang lalu-lalang di jalanan Ngampel Kendal ini kadang kayak punya jampi-jampi. Jarang banget ada yang ketangkep. CCTV kadang juga nggak membantu soalnya kejadian sopir nabrak terjadi dini hari atau di titik yang tak tersedia CCTV.

Jadi, tiap kali ada kabel putus, warga cuma bisa geleng-geleng kepala. Sopir truknya nggak ketahuan, tapi dampaknya dirasakan semua orang.

Semua saling tunjuk, warga Ngampel Kendal cuma bisa mengeluh

Kalau ditanya siapa yang salah, semua pihak saling lempar tangan. Dinas bilang itu bukan urusan mereka. Pemda merasa sudah bertindak. Polisi menunggu laporan. Perusahaan tambang sibuk menambang, Sementara warga? Ya cuma bisa ngeluh.

Ada yang bilang warga cuma bisa ribut di media sosial. Selama ini aksi mereka seperti demo, membuat laporan, sudah kirim surat, hingga mengeluh di media sosial. Hasilnya? Cuma janji. Janji, janji, janji, tapi dump truck tetap lewat seperti biasa dan Ngampel tetap seperti ini.

Kecamatan Ngampel Kendal adalah potret kecil dari persoalan besar. Ini bukan cuma soal kabel yang putus. Ini tentang ruang hidup yang pelan-pelan digerus. Tentang rasa aman yang diganti deru mesin. Tentang desa yang seharusnya tenang, tapi kini riuh oleh debu dan suara truk.

Selama tambang masih buka, selama truk bebas ngebut, selama kabel putus tanpa ada yang bertanggung jawab, keluhan warga Ngampel akan terus ada. Mungkin pelan, mungkin nggak didengar, tapi tetap ada.

Siapa tahu, kalau keluhan warga ini terus disuarakan, suatu hari bisa jadi gema yang lebih besar. Karena seperti kabel internet, sinyal boleh hilang, tapi semangat harus tetap nyambung.

Penulis: Andre Rizal Hanafi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kendal, Daerah Salah Urus yang Bakal Jadi Kota Sampah di Pantura.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2025 oleh

Tags: Kabupaten KendalkendalNgampel Kendal
Andre Rizal Hanafi

Andre Rizal Hanafi

Pemuda dari Kendal yang dulunya kuliah perhotelan tapi sekarang lebih sering nulis dan tidur siang. Bisa diajak diskusi soal telur gosong dan masa depan yang gagal diracik.

ArtikelTerkait

Lik Sughiroh, Penjual Bandros Kendal Coba Bertahan di Tengah Terpaan Takjil Modern di Bulan Ramadan

Lik Sughiroh, Penjual Bandros Kendal Coba Bertahan di Tengah Terpaan Takjil Modern di Bulan Ramadan

3 April 2024
Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton "Nyasar" Mojok.co

Jangan Punya Rumah Dekat Jalur Pantura kalau Nggak Siap Menghadapi Hawa Panas dan Truk Tronton “Nyasar”

12 Juli 2024
Stasiun Weleri, Satu-satunya Fasilitas Publik yang Bisa Dibanggakan dari Kabupaten Kendal

Stasiun Weleri, Satu-satunya Fasilitas Publik yang Bisa Dibanggakan dari Kabupaten Kendal

21 Februari 2024
Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual

Kendal: Slogannya Kota Handal, tapi Kondisi Jalannya Bikin Kita Mual

24 Januari 2024
Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

Taman Hutan Klorofil Kendal: Dibangun dengan Anggaran 4 Miliaran, Berakhir Jadi Tempat Orang Pacaran dan Buang Sampah Sembarangan

17 Februari 2024
Gonoharjo Kendal, Tempat Sempurna buat Mahasiswa Semarang Raya yang Sengsara Hidup di Kota

Gonoharjo Kendal, Tempat Sempurna buat Mahasiswa Semarang Raya yang Sengsara Hidup di Kota

2 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.