Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ngaji Pasaran: Ngaji Kitab Kuning Instan di Bulan Ramadhan #TakjilanTerminal29

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
27 April 2021
A A
ngaji pasaran tadarus al-qur'an ramadan salat tarawih mojok

tadarus al-qur'an ramadan salat tarawih mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Seperti biasa, menjelang masuk bulan Ramadan, majelis-majelis taklim di Indonesia umumnya ditutup sementara atau tawaqufan dan akan dibuka kembali usai Ramadan. Begitu pula majelis taklim di masjid perumahan saya, akhir Sya’ban lalu sudah ditutup. Umumnya bertujuan agar pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan dapat fokus membaca dan mengkhatamkan Al Quran, dengan dibaca sendiri maupun dibaca sima’an atau tasmi’ dalam kelompok kecil, baik di rumah-rumah atau di masjid-masjid.

Namun, tidak demikian halnya di pesantren-pesantren. Biasanya pesantren membuka ngaji khusus kitab Salaf alias kitab kuning di bulan Ramadan. Ngaji pasaran namanya, istilah yang dipakai pesantren-pesantren di tanah air. Termasuk pesantren di mana guru agama saya mengajar di daerah Kedung Jiwa, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Nama pesantrennya Ma’had Al Arba’in Bojonggede di bawah asuhan Guru Hasbi, begitu belio disapa santri-santrinya.

Hampir setiap Ramadan belio membuka pengajian kitab kuning. Prinsipnya bagi kalangan pesantren, bulan Ramadan tak hanya mengaji Al Quran saja, tapi juga mengaji cabang-cabang ilmu agama Islam lainnya seperti fiqih, tasawuf tauhid, tafsir, hadits, nahwu shorof (gramatikal bahasa Arab), sampai dengan balaghah (sastra Arab).

Kitab kuning yang dibaca adalah susunan para Salafushshaleh seperti Imam Abdullah Al Haddad, Hujjatul Islam Imam Al Ghazali, Syaikh Abdul Qodir Al Jilani, Ibnu Athoillah As Sakandari, Jalaludin As Suyuti, Syaikh Nawawi Al-Bantani, hingga guru belio Mu’allim Syafi’i Hadzami. Nama kitabnya antara lain seperti Nishoih Diniyah, Ihya Ulumudin, Bidayatul Bidayah, Tafsir Al-Hikam, Tafsir Jalalain, Ushfuriyah, dan masih banyak lagi lainnya.

Ngaji pasaran sendiri kalau di Jawa Barat mengacu usungan atau keranda mayat yang selalu dibawa dalam waktu cepat sesuai kebutuhan. Kitab yang dibaca adalah kitab kuning dengan cara dibaca cepat hingga dapat khatam tak sampai akhir Ramadan. Boleh dibilang ngaji pasaran sudah berlangsung lama dan menjadi tahunan pesantren-pesantren di bulan Ramadan. Ada yang menyebut mulai abad 18, dll.

Tak hanya diikuti para santri yang tidak pulang ke rumah, ngaji pasaran juga dibuka dan dapat diikuti oleh masyarakat umum. Belio sendiri yang membaca dan memimpin jalannya pengajian, sedangkan pembacaan kitab kuning dilakukan oleh santri senior. Sedangkan, santri tetap dan santri kalong alias kita-kita yang mengaji insidentil dan tak menginap, serius mencatat, menyimak, dan menulis penjelasan-penjelasan belio di pinggir kitab atau di buku catatan sendiri.

Bagi saya dan beberapa teman lainnya, sebenarnya agak kesulitan mengikuti jalannya ngaji pasaran mengingat ilmu dasar gramatikal bahasa arab, yakni nahwu shorof kami sangat dangkal. Selain itu, rasa kantuk yang luar biasa menjadi faktor penyebab selanjutnya. Bagaimana tidak ngantuk, pengajian yang dilaksanakan guru saya ini dilaksanakan malam hari, dari jam 23.00 hingga jam 02.00 WIB. Kadang saking ngantuk beratnya, bangun-bangun sudah mau selesai, hehehe. Pernah pula, saat terlelap, pinggang saya ada yang nyolek. “Bang, halaman berapa?” tanyanya. “Auk, ach,” jawab saya masih gelagapan.

Sebenarnya tidak ada waktu khusus ngaji pasaran ini. Ada pesantren yang memulainya dari ashar hingga tengah malam. Setelah berbuka puasa dan shalat tarawih, dilanjutkan kembali setelahnya. Ada pula ba’da tarawih, ba’da subuh, ba’da dzuhur, atau jelang Maghrib (ngabuburit). Biasanya tak ada tanya jawab dalam ngaji pasaran, karena penjelasan sang Guru singkat, instan namun tetap padat. Tak heran, durasi pengkhataman kitab memang berlangsung instan tak sampai satu bulan, mirip pesantren kilat.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

Ngaji pasaran sempat tak berjalan 2020 lalu di beberapa pesantren, karena pandemi Covid-19 yang mengharuskan tak boleh berkerumun alias berkumpul. Alhamdulilah tahun 2021 ini, paparan infeksi semakin melandai. Hingga guru saya memutuskan untuk membuka kembali ngaji pasaran. “Tunggu maklumat saya,” kata Guru Hasbi, sesaat setelah belio selesai salat Zuhur.

Saudara, meski majelis-majelis ilmu sudah ditutup sementara di bulan Ramadan ini, tapi tidak berarti kewajiban menuntut ilmu juga ditutup. Jangan karena ditutup, jadi malah membuat kita berhenti ngaji. Selain ngaji Quran, ngaji cabang ilmu lainnya juga kewajiban setiap muslim. Walau terkantuk-kantuk kala tengah malam, ngaji kitab kuning selama ngaji pasaran akan membuat saya rindu bulan Ramadan. Bagaimana dengan kalian? Apa yang kalian rindu di bulan Ramadan?

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA Jangan Beli Mobil kalau Belum Memiliki 4 Hal Ini dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 April 2021 oleh

Tags: kitab kuningNgaji PasaranRamadanTakjilan Terminal
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Gunungkidul yang Wajib Dikunjungi

5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Gunungkidul yang Wajib Dikunjungi

3 April 2022

Kraca, Kuliner Populer Orang Ngapak Pantura dan Banyumasan Tiap Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal22

23 April 2021
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

5 Aktivitas yang Bisa Jadi Goals Kamu di Bulan Ramadan (Selain Tidur)

11 Mei 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Terima Kasih kepada Tim Pencari Hilal!

21 Mei 2020
Ketintang, Neraka bagi Perantau Saat Ramadan Tiba

Ketintang, Neraka bagi Perantau Saat Ramadan Tiba

26 Maret 2023
6 Tempat Berburu Takjil di Surabaya yang Wajib Dicoba Terminal Mojok.co

6 Tempat Berburu Takjil di Surabaya biar Menu Berbukamu Lebih Bervariasi

8 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.