Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Betapa Sial Kecamatan Sumbang Banyumas, Jadi Daerah yang Ruwet karena Tetanggaan dengan Purwokerto

Yanuar Abdillah Setiadi oleh Yanuar Abdillah Setiadi
12 Juli 2024
A A
Betapa Sial Nasib Kecamatan Sumbang Banyumas, Jadi Daerah yang Ruwet karena Tetanggaan dengan Purwokerto Mojok.co

Betapa Sial Nasib Kecamatan Sumbang Banyumas, Jadi Daerah yang Ruwet karena Tetanggaan dengan Purwokerto (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sumbang Banyumas semakin nggak nyaman, ketularan ruwetnya Purwokerto. 

Kabupaten Banyumas terus berkembang dalam lima tahun terakhir. Perlahan tapi pasti, karesidenan ini jadi salah satu peradaban di Jawa Tengah bagian barat.  Begitu pula dengan ibu kotanya, Purwokerto. 

Perkembangan suatu daerah memang baik adanya, tapi ingat, setiap perkembangan zaman selalu ada “ongkos” peradaban. Selalu ada hal yang dikorbankan saat kata “kemajuan” digembor-gemborkan. Saya rasa, kenyamanan Kecamatan Sumbang Banyumas adalah salah satu bayarannya. Itu mengapa saya mulai muak dengan kecamatan satu ini. 

Restoran bernuansa alam bertebaran di Sumbang Banyumas

Sangat mudah menemukan restoran bernuansa alam di Sumbang Banyumas. Menjamurnya resto dengan konsep seperti ini karena kaum urban Purwokerto mulai menyukai restoran bernuansa alam ketimbang  restoran berbintang. Kerinduan masyarakat pada masakan desa, masakan masa kecil dan rindang udara persawahan ini dimanfaatkan betul oleh para pemilik modal. 

Masalahnya, hampir di setiap sudut Sumbang kini ada restoran semacam ini.  Resto-resto itu menginvasi lahan pertanian yang seharusnya jadi pundi-pundi pangan. Dikahwatirkan, warga setempat bakal kesulitan bahan pangan karena lahannya sudah digunakan untuk restoran-restoran yang mereka sendiri sulit untuk mencicipinya. 

Apakah Purwokerto masih kurang luas? Masih banyak lahan di Purwokerto yang bisa dimanfaatkan. Kenapa harus menginvasi Kecamatan Sumbang juga?

Banyak pendatang dari kota yang ingin menepi

Sudah jadi rahasia umum kalau Purwokerto mulai sesak dengan kehadrian pendatang. Mereka yang enggan dengan kemacetan dan segala tetek bengek di Purwokerto lebih memilih untuk menepi. Salah satu tempat menepi para kaum urban di Kota Satria adalah Kecamatan Sumbang. Saya tentu nggak sembarang ngomong, dong!

Kecamatan yang dipenuhi dengan ladang persawahan ini mulai dilirik para pendatang, khususnya mahasiswa dan pekerja. Banyak di antara mereka yang memilih tinggal di kecamatan satu ini lantaran udaranya yang sejuk dan tidak terlalu jauh dari pusat kota. Meski demikian, tidak lama lagi, Kecamatan Sumbang akan dibanjiri oleh warga urban dari Purwokerto. Kita tunggu saja! Lebih buruk dari itu, bukan nggak mungkin warga setempat tergusur dari daerahnya sendiri. 

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

Kemacetan mulai menghantui Sumbang 

Pusat peradaban Banyumas ada di Purwokerto. Tentu hal ini menjadi kabar gembira sekaligus beban bagi kecamatan di sekitarnya. Memangnya beban apa sih yang ditanggung Sumbang akibat bersebelahan dengan Purwokerto?

Hal yang paling dominan adalah kemacetan. Kemacetan di Sumbang selalu terjadi di pagi dan sore hari. Wajar saja, mengingat waktu-waktu tersebut adalah jam para pekerja untuk berangkat dan pulang kantor. Memacu kendaraan di atas 60 kilometer per jam di kecamatan ini menjadi semakin mustahil. Apalagi di jam-jam sibuk. Bahkan, para pengendara hanya bisa memacu kendaraan di bawah 40 kilometer per jam.

Seolah nggak cukup dengan kemacetan, jalan-jalan di kecamatan ini mulai rusak. Kombinasi yang lengkap bukan? Kemacetan dan kerusakan jalan. Keduanya bisa membuat pengendara dengan sumbu pendek seperti saya gampang misuh. Dan, kedua hal itu bisa kalian jumpai di Kecamatan Sumbang.

Mungkin, jalan di Purwokerto begitu mulus layaknya karier Raffi Ahmad. Namun, tidak dengan Kecamatan Sumbang. Akses jalan di kecamatan ini belum siap menerima lonjakan jumlah penduduk dari Purwokerto.

Mungkin, ada baiknya segala fasilitas dibenahi terlebih dahulu agar daerah satelit di sekitar Purwokerto bisa lebih siap. Terutama, dalam menyangga kegemilangan dan kemajuan Purwokerto. Tujuannya, agar Purwokerto dan Sumbang bisa berkembang bersamaan. Bukan malah menjadi raksasa yang menginjak kurcaci kecil di sekitarnya. Ngaten nggih, Sedulur!

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pengalaman Tinggal di Karangmoncol Purbalingga, Kecamatan yang Sering Diremehkan, padahal Punya Hutan Amazon yang Indah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2024 oleh

Tags: banyumaspurwokertoSumbangSumbang Banyumas
Yanuar Abdillah Setiadi

Yanuar Abdillah Setiadi

Santri. Murid Cak Nun, Rocky Gerung, Sujiwo Tejo. Instagram: @yanuarabdillahsetiadi

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Menu Roen Bakery Purwokerto yang Legendaris dan Wajib Dibawa Pulang Mojok.co

5 Rekomendasi Menu Roen Bakery Purwokerto yang Legendaris dan Wajib Dibawa Pulang

21 Agustus 2025
Menyebut Tempe Goreng Tepung sebagai Tempe Mendoan, Seburuk-buruknya Penghinaan! terminal mojok.co

Mendoan Daerah Mana sih yang Paling Enak?

16 November 2020
Purwokerto-Purbalingga- Saudara Ngapak yang Saling Melengkapi (Unsplash)

Purwokerto dan Purbalingga Adalah Saudara Ngapak yang Bisa Berjalan Secara Beriringan Tanpa Menjatuhkan

29 Juli 2023
Purbalingga Bikin Warga Bangga karena Bisa Mengalahkan Purwokerto

Purbalingga Bikin Warga Bangga karena Bisa Mengalahkan Purwokerto

8 April 2024
Banyumas Bukan Cuma Ngapak, tapi Juga Surga Nasi Rames Paling Jujur

Banyumas Bukan Cuma Ngapak, tapi Juga Surga Nasi Rames Paling Jujur

10 April 2025
Stasiun Purwokerto, Kini Stasiun Terbaik di Sekitar Banyumas (Rio Adhitya Cesart via Wikimedia Commons)

Stasiun Purwokerto Setelah Renovasi Kini Punya Parkiran Lebih Luas dan Fasilitas Tambahan Membuat Pengunjung Puas

14 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.