Nasi padang lauk telur dadar adalah sebaik-baiknya comfort food
Saya yakin, hampir semua dari kita pasti pernah menyantap nasi padang dengan berbagai lauk yang nggak ngotak enaknya. Habisnya, mau bagaimana lagi? Semua jenis nasi padang memang begitu nikmat di lidah, tak peduli mau yang di rumah makan pinggir jalan ataupun di restoran ber-AC. Oleh karena itu, setiap orang tentu memiliki paket kesukaannya bila singgah ke rumah makan Padang.
Namun, bagi saya pribadi, nasi padang dengan lauk telur dadar adalah yang terbaik dan menjadi comfort food saya, dan saya yakin banyak orang punya selera yang sama. Lho, kok bisa?
#1 Dapat dinikmati dengan mudah
Ada sebuah ungkapan dalam masyarakat, “Belum resmi makan nasi Padang kalau makan nggak pake tangan.” Maksudnya makan pake tangan langsung, bukan pake garpu sendok gitu. Nanti dikira makan pake kaki, ye kan lawak.
Saya sendiri cukup mengamini pernyataan tersebut. Seporsi nasi padang akan terasa lebih menggugah jika dinikmati menggunakan jari-jari tangan, bukan menggunakan garpu dan sendok. Alasan lain yang semakin menguatkan hal tersebut adalah karena ada beberapa lauk yang akan sulit disantap bila menggunakan peralatan makan “formal”. Misalnya, kepala ikan kakap.
Jika kalian memesan sepiring nasi kepala ikan kakap, kalian harus memakannya dengan menggunakan tangan agar setiap kelezatan yang tersembunyi di balik setiap bagian kepala si ikan bisa dinikmati secara sempurna. Alhasil, dapat dikatakan salah satu kekurangan dari menu tersebut adalah cara menikmatinya yang agak merepotkan karena harus mengotori tangan.
Sementara itu, jika kalian memesan seporsi nasi telur dadar, kalian tidak perlu terlalu memikirkan akan di mana letak tempat cuci tangan dan sebagainya. Mengapa? Karena menu tersebut dapat dinikmati dengan mudah menggunakan sendok dan garpu. Alhasil, tangan kita tidak perlu berkotor-kotor dalam lelehan minyak dan kuah kari yang lengket.
Akan tetapi, jika kalian merupakan golongan orang yang memegang teguh ungkapan di atas, maka tak masalah pula bila kalian akan tetap menyantapnya dengan tangan. Yang penting, mau bagaimanapun rasanya akan sama-sama juara!
#2 Disukai oleh (hampir) semua orang
Selama saya hidup, belum pernah sekali pun saya bertemu dengan seseorang yang alergi atau tidak menyukai telur dadar. Jika pun ada individu yang ternyata tidak menyukainya, bisa saja penyebabnya bukan karena telurnya, tetapi karena bahan lainnya. Campuran daun bawang, misalnya. Maka dari itu, saya yakin orang-orang suka telur dadar. Terlebih, jika telur dadar yang disajikan adalah telur dadar khas Padang.
Bagi setiap orang yang pernah mencicipinya, mereka pasti paham bahwa menu tersebut memiliki beberapa perbedaan dibandingkan telur dadar biasa. Saya tak tahu apa perbedaannya dari segi resep dan cara pembuatannya, tetapi dari segi rasa dan penampilan luarnya, saya menganggapnya memiliki tekstur yang lebih renyah, rasa yang lebih gurih, dan ukuran yang lebih tebal. Itulah mengapa, saya yakin telur dadar khas rumah makan Padang pasti disukai oleh mayoritas pencinta kuliner.
#3 Harga yang terjangkau
Sebagai mahasiswa seutuhnya alias berkantong tipis, saya harus pintar-pintar memilih menu makanan. Harus murah, dan harus enak. Bisa? Lho, bisa banget. Nasi padang telur dadar itu contohnya.
Di tempat saya tinggal, Palembang, satu porsi nasi padang telur dadar harganya tak sampai sepuluh ribu rupiah. Harga tersebut tentu saja cocok dengan mahasiswa seutuhnya. Enak, murah, bikin kenyang. Tentu saja kalau dibandingkan rendang, kakap, masih kalah. Tapi, mbok tahu diri.
Itulah tiga alasan nasi padang telur dadar adalah sebaik-sebaiknya comfort food. Cara memakannya yang mudah, rasanya yang disukai oleh mayoritas orang, serta harganya yang terjangkau menjadi tiga pertimbangan yang menentukan. Meski begitu, saya juga tak menampik bahwa menu-menu lain, misalnya nasi perkedel, juga layak untuk meraih penghargaan tersebut.
Tunggu apa lagi, segera ke warung nasi padang sekarang daripada kalian menelan ludah dari awal sampe akhir tulisan. Masak aer biar mateng, GAS!
Sumber gambar: Midori via Wikimedia Commons
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Dosa Saat Makan Nasi Padang yang Kerap Dilakukan