Bagi yang terbiasa mudik ataupun pulang kampung ke kota-kota di Priangan timur dan kota-kota di selatan Jawa, tentu akan melewati daerah bernama Kecamatan Nagreg. Para pemudik yang biasa melewati jalur Nagreg banyak yang mengira bahwa kecamatan ini bagian dari Garut karena jaraknya lebih dekat ke Kabupaten Garut dibanding Kabupaten Bandung.
Walaupun dekat dengan Garut, Kecamatan Nagreg masih bagian dari Kabupaten Bandung, atau tepatnya berlokasi di ujung timur Kabupaten Bandung sekitar 55 kilometer dari Soreang, ibu kota Kabupan Bandung. Sebelum Jalan Lingkar Nagreg dibangun, daerah ini merupakan titik rawan kemacetan dan titik kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran.
Daftar Isi
Dulu di wilayah Kecamatan Nagreg berdiri Kerajaan Kendan
Pada zaman dulu, di wilayah Kecamatan Nagreg sekarang berdiri sebuah kerajaan bercorak Hindu-Buddha, yakni Kerajaan Kendan. Kerajaan Kendan ini didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada tahun 536 Masehi.
Didirikannya Kerajaan Kendan merupakan hadiah dari Raja Tarumanegara, yaitu Maharaja Suryawarman. Ia memberikan hadiah tersebut kepada menantunya yang bernama Resiguru Manikmaya, seorang pengembara dari Calankayana, India Selatan. Resiguru Manikmaya menikah dengan Tirtakancana, putri Maharaja Suryawarman, penguasa ke-7 Tarumanagara. Oleh karena itulah ia dihadiahi daerah Kendan yang saat ini berada di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Percabangan Nagreg/Cagak Nagreg
Jalan yang sering dilalui para pengendara maupun pemudik ialah percabangan Nagreg atau warga lokal biasa menyebutnya Cagak Nagreg. Percabangan atau Cagak Nagreg sudah ada sejak zaman kolonial Belanda.
Percabangan ini memiliki dua arah, yakni sisi kanan arah ke Kadungora-Leles-Garut. Sedangkan sisi sebelah kiri arah Limbangan-Malangbong-Gentong-Pamoyanan-Ciawi-Rajapolah-Tasikmalaya sampai Jawa Tengah. Jalan di sekitaran Nagreg jalurnya dikenal menurun dan panjang serta tanjakannya yang cukup curam dan menantang. Jadi para pengendara yang melewati jalur ini harus berhati-hati.
Terowongan Nagreg sebagai ikon Nagreg Kabupaten Bandung dengan vibes seperti di luar negeri
Di awal tulisan telah disebutkan bahwa Nagreg merupakan titik rawan kemacetan saat musim mudik tiba. Tapi itu dulu, sebelum Jalan Lingkar Nagreg dibangun. Setelah jalan tersebut dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010, kemacetan di sini bisa terurai dengan baik.
Pembangunan Jalur Lingkar Nagreg sepanjang 5,3 kilometer ini menghabiskan biaya sebesar 300 miliar rupiah. Jalur Lingkar Nagreg membelah perbukitan, sehingga ada terowongan sepanjang 400 meter dengan dinding berbentuk balok. Terowongan dengan tulisan My Life My Adventure di bagian atasnya ini menjadi ikon kebanggaan Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung. Selain itu konstruksi terowongan ini sangat istimewa sehingga banyak negara lain yang studi banding ke terowongan ini.
Jalur Lingkar Nagreg vibes-nya bak di luar negeri. Ada terowongan, jembatan, rel kereta api, lembah, batuan kapur, serta kelokan yang estetis. Tak aneh bila banyak pengendara yang berhenti sebentar dan menjadikan tempat ini lokasi foto favorit.
Ada stasiun kereta api tertinggi Indonesia di Nagreg Kabupaten Bandung
Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, dilewati oleh jalur kereta api dan termasuk jalur Daop II Bandung. Di sini terdapat Stasiun Nagreg yang unik. Stasiun Nagreg menjadi salah satu stasiun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 848 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Stasiun Nagreg berdiri sejak tahun 1890, itu berarti stasiun ini telah berusia 134 tahun. Meskipun usianya sudah seabad lebih, tapi bangunannya masih ini masih berdiri kokoh sampai sekarang.
Itulah 4 hal yang perlu kamu ketahui mengenai Kecamatan Nagreg. Sekarang sudah tahu kan kalau Nagreg bukan di Garut, melainkan Kabupaten Bandung. Namun apabila Kabupaten Bandung jadi dimekarkan, Kecamatan Nagreg nantinya bakal bergabung dengan Kabupaten Bandung Timur.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Majalaya, Kecamatan di Kabupaten Bandung yang Sering Diejek Netizen Ternyata (Lumayan) Maju.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.