Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

‘Munajat Cinta’ The Rock Indonesia: Karya Picisan yang Tetap Relevan dengan Zaman

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
12 April 2021
A A
Munajat Cinta The Rock Indonesia_ Karya Picisan yang Tetap Relevan dengan Zaman terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sejujurnya lagu “Munajat Cinta” tidak bisa dikatakan sepenuhnya buruk untuk ukuran sebuah karya musik. Ya tidak buruk seandainya kita tidak melihat nama di balik lagu ini, yaitu the one and only Ahmad Dhani. Untuk ukuran nama besar Ahmad Dhani, jelas lagu ini teramat sepele, pun sampai tak lolos kurasi Dewa 19 dan ditolak mentah-mentah oleh Once. Hingga terpaksa dioper ke project-an Ahmad Dhani lain yaitu The Rock Indonesia. Pun barangkali lagu “Munajat Cinta” hanya tak lebih buruk dari karya Ahmad Dhani seperti “Ku Ingin Kita Lama Pacaran di Sini” alias “Neng-neng-nong-neng”. Itu, thok!

Kesan picisan bukan hanya berdasar pada fakta bahwa lagu ini tak lolos kurasi Dewa 19, tapi juga pada lirik “Munajat Cinta” yang jauh dari kesan perangkaian kata ala Ahmad Dhani di karya-karya lainnya. Sederhana, easy listening, dan jauh dari kesan ngawang. “Munajat Cinta” adalah kontradiksi dari karya-karya terbaik Ahmad Dhani. Nilai plus mungkin hanya soal judul “Munajat” yang barangkali hanya akan lahir dari kepala dan tangan se-expert Ahmad Dhani. Kira-kira seperti itu pandangan dari orang yang awam dengan detail instrumen musik seperti saya.

Menariknya, walau secara kualitas memang biasa saja, secara pasar jelas lagu ini sangat menjual. Tak heran, untuk ukuran karya sepele, pada masa jayanya lagu ini  berhasil memuncaki tangga lagu MTV. Pun jika kita lihat hari ini soal angka di YouTube, “Munajat Cinta” barangkali hanya kalah dari “Pupus”, sementara secara telak mengungguli karya-karya Ahmad Dhani lain yang juga laku di pasaran seperti “Risalah Hati”, “Separuh Nafas” dan tak terkecuali lagu paling legendaris Dewa 19 “Kangen”.

Lagu ini memang fenomenal pada masanya. Saya yang kala itu masih bocah di mana masalah terbesar hidup hanya perihal matematika, tanpa bosan dan tanpa berdosanya menyanyikan lagu ini. Pun yang dilakukan teman-teman saya kala itu. Dari lirik yang sederhana, tentu kala itu saya cukup mampu menginterpretasikan lagu ini, dan barangkali sangat mengerti apa makna dari lagu ini. Ya, bedanya kala itu saya memandang persoalan asmara hanya sebatas waktu, kelak ketika dewasa Tuhan bakal enteng tangan mengamini doa yang diwujudkan melalui lagu “Munajat Cinta”.

Satu dekade lebih berlalu, “Tuhan kirimkanlah aku, kekasih yang baik hati” kata di reff-nya, ternyata bukan persoalan waktu semata, yang kelak bakal mudah terwujud ketika saya dewasa, semudah mendapat hadiah setelah merengek kepada orang tua sebagai prasyarat untuk disunat. Barangkali saya tak membayangkan lagu ini bakal tetap relevan ketika saya menginjak usia kepala dua, pun pikir saya kala itu. Barangkali saat ini saya tak berkutat pada persoalan yang saya pikir sepele semacam itu.

Lagu ini justru makin relevan di kala usia makin bertambah. Permohonannya bukan hanya kekasih, melainkan “kekasih yang baik hati”, “yang mencintai aku apa adanya”. Sangat to the point dan tak murah-murah. Sayangnya, hingga usia bertambah, Gusti Pangeran nampaknya belum mengamini permohonan itu, pun nampaknya usaha saya memang juga hanya sebatas meng-install Tinder saja. Muehehehe.

Kenyataan pahit tentu bukan hanya berujung sampai permohonan tak diturunkannya kekasih yang baik hati dan nrimo-nan, melainkan juga pada kenyataan kehampaan yang semakin hampa. “Cinta ini yang selalu pupus” bak mawar yang semakin layu dan tak ada yang memiliki. Saya tak pernah membayangkan betapa lagu remeh ini sebegitu menyentil di usia saya kini.

Ya, lagu ini akan tetap relevan dari hari ke hari, dari malam ke malam, seperti yang sudah-sudah. Bukan hanya tetap, tapi semakin relevan hingga Sang Gusti Pangeran mengabulkan dan menuntaskan permohonan sederhana yang sebenarnya  tak sederhana-sederhana amat itu. “Munajat Cinta” yang terkesan sepele, ternyata tak sesepele yang dibayangkan.

Baca Juga:

Electone Hajatan Pernikahan yang Bawain Lagu Galau Itu Merusak Momen Bahagia. Ingat, Kalian Disewa Empunya Hajat, Bukan Mantannya Pengantin!

KLa Project Adalah Satu-Satunya Band yang Bisa Bikin Lagu Patah Hati yang Nggak Terdengar Cengeng

Malam di mana saya menulis ini adalah saksi, di mana lagu ini semakin terasa nyelekit oleh waktu. Di malam “ku sendiri, tak ada yang menemani”. Ada yang menemani, tapi itu sebatas kebulan tembakau, es teh plastik, dan suara war-wer-wor kipas saja. Dan kini, ketika “Munajat Cita” kembali diputar, lagu ini memiliki dua magis: Pertama, membangkitkan saya kembali ke masa kecil yang kala itu menyanyikan lagu ini dengan riang setiap hari. Kedua, lagu ini semakin menampol saya untuk menghadapi kekosongan-kekosongan yang akan kembali di hari-hari esok. Ya, seperti yang sudah-sudah.

Sumber Gambar: YouTube KaraIndo

BACA JUGA Lagu ‘Aku Bukan Superman’ Mengandung Lirik Kelam yang Salah Banget dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 April 2021 oleh

Tags: ahmad dhanilagu galaumakna lagumunajat cintathe rock indonesia
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Demi Menambah Kekhusyukan Ramadanmu, Lagu Ahmad Dhani Berikut Bisa Jadi Pilihan Bagus untuk Didengarkan #TakjilanTerminal16

Lagu-lagu Ahmad Dhani yang Bisa Jadi Pilihan Demi Menambah Kekhusyukan Ramadan. #TakjilanTerminal16

20 April 2021
mulan jameela

Mulan Jameela Jadi Anggota DPR RI : Lucinta Luna dan Atta Halilintar Boleh Juga

24 September 2019
Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu terminal mojok

Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu

7 November 2021
Ahmad Dhani, penulis lirik terbaik (Sumber gambar: IG @ahmaddhaniofficial)

Ahmad Dhani Adalah Penulis Lirik Terbaik 3 Dasawarsa Terakhir

16 Februari 2023
Lagu galau 2000an. (Unsplash.com)

Lagu Galau Era 2000an untuk Kamu yang Hatinya Sedang Tertusuk Gundah

7 Juli 2022
5 Lagu Dewa 19 yang Sebenarnya Nggak Enak-enak Amat untuk Didengar Terminal Mojok

5 Lagu Dewa 19 yang Sebenarnya Nggak Enak-enak Amat untuk Didengarkan

11 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.