Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Money Games Berkedok Pekerjaan Remote: Mudah, Menggiurkan, Sekaligus Menyeramkan

Devandra Abi Prasetyo oleh Devandra Abi Prasetyo
10 Mei 2023
A A
Money Games Berkedok Pekerjaan Remote : Mudah, Menggiurkan, Sekaligus Menyeramkan

Money Games Berkedok Pekerjaan Remote: Mudah, Menggiurkan, Sekaligus Menyeramkan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Money games berkedok pekerjaan remote ini terlihat menjanjikan, sebelum uangmu dikuras karena keserakahanmu

Di dunia yang sulit ini, sangat wajar rasanya jika banyak manusia mulai memilih jalan mudah untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Kemudahan menjadi hal yang dewasa ini mulai banyak ditawarkan dalam banyak cara, tujuannya sederhana dan hanya satu, yakni membuat segala hidup manusia menjadi lebih simpel. Artificial Intelligence (AI) menjadi salah satu bentuk nyata suatu kemudahan di era ini.

Sayangnya, hidup mudah yang diidam-idamkan banyak manusia—termasuk saya—mulai “dimaksimalkan” oleh beberapa orang dalam jalan yang negatif, penipuan salah satunya. Scam, penipuan, atau apapun itu sebutannya mulai marak kita jumpai di media sosial. Korbannya pun beragam, mulai dari para pencari kerja, hingga ibu rumah tangga. Beruntung, banyak dari mereka yang mulai berani speak-up di dunia maya.

Benar, saya sedang membicarakan tentang scam online atau “money games” yang baru-baru ini viral di Twitter. Di mana ada salah seorang wanita yang kehilangan uang puluhan juta rupiah karena tergiur janji manis pekerjaan remote dengan skema keuntungan yang sejatinya tidak masuk di logika. Alih-alih mendapatkan madu, dirinya justru tidak sadar telah menenggak racun.

Janji manis yang pahit

Pada thread yang saya baca, komplotan penipu online ini menyebarkan seluruh umpannya kepada siapa saja. Berharap “dimakan” oleh mereka-mereka para pencari pekerjaan (jobseeker) atau ibu rumah tangga yang ingin menukar waktu luangnya dengan rupiah. Terlebih, kini pekerjaan remote atau yang bisa dikerjakan di mana saja sedang seksi-seksinya pasca-pandemi.

Scam online ini memang bukan hal baru di dunia maya, dan cara yang digunakan oleh para penipu ini kian hari kian kreatif. Tentu kita sudah tak lagi bisa dibodohi dengan tautan phising dari nomor palsu customer service salah satu bank di negeri ini. Bahkan, telepon random dengan modus anak yang tertangkap karena narkoba juga tak lagi mempan. Pun dengan sebuah file APK yang dikirimkan lewat WhatsApp juga menurut saya telah usang.

Kini, menurut saya, skema yang digunakan oleh para komplotan penipu ini sudah lebih lihai. Alih-alih menyasar kecerobohan calon korban, mereka mengincar monster yang ada di dalam diri setiap manusia. Monster itu bernama “serakah”. Pahitnya, cara ini terbilang lembut dan menurut saya lebih mudah menipu para calon korban.

Biasanya, nomor WhatsApp kalian akan mendapatkan chat perihal lowongan pekerjaan, yang mana nama perusahaan tersebut sudah aneh dan mungkin tidak bisa dilacak di Google. Satu yang pasti, mereka—para penipu—akan menawarkan pekerjaan remote, yang sudah pasti mudah, dan bisa mendapatkan keuntungan besar secara instan. Sayangnya, ini adalah racun, yang mana siap “membunuhmu” kapan saja.

Baca Juga:

3 Culture Shock yang Saya Rasakan Saat Beralih Kerja Remote dari Kerja Kantoran, Nyatanya Nggak Seindah Konten TikTok

Pengangguran Apes setelah Menjadi Korban Penipuan Lowongan Kerja di Facebook. Niat Cari Kerja Malah Duit Melayang dan Mental Remuk

Pengalaman mencoba money games

Saya pernah mencoba untuk mengikuti alur para penipu ini. Pekerjaan yang mereka berikan terbilang sama persis dengan apa yang saat ini sedang ramai di Twitter. Saya diberi tugas untuk menonton sebuah video di YouTube, memberikan like, menaruh komentar, dan tak lupa menekan tombol subscribe.

Hingga sampailah ke momen di mana mereka akan memberikan upah. Seharusnya, dalam titik ini, menurut saya siapapun sudah bisa mulai curiga, karena para penipu ini hanya mau mengirim uang melalui antar-rekening bank. Saat saya giring untuk transfer melalui e-wallet, mereka selalu punya alasan yang sudah pasti tidak masuk akal. Pending lah, ribet mencatatnya lah, biaya admin lah, dan alasan-alasan konyol lainnya.

Rakus adalah koentji

Money games atau yang mungkin lebih dikenal dengan Skema Ponzi menjadi skema yang saat ini digunakan oleh para pelaku kejahatan dengan kedok pekerjaan remote. Pada dasarnya, Skema Ponzi ini sudah sering kita jumpai sejalan dengan maraknya tren investasi di negeri ini. Meskipun sudah sering dibahas di media sosial, tapi tetap saja masih tak sedikit orang yang terjebak dalam “permainannya”.

Satu yang menjadi ciri khas dari Skema Ponzi ini adalah penawaran return atau keuntungan yang sangat tinggi. bahkan menurut saya melebihi batas masuk akal. Semakin besar uang yang dipakai untuk deposit, maka kian fantastis pula return yang nantinya didapatkan. Dan, yang lebih aneh lagi adalah hasil ini akan diterima dalam kurun waktu yang terbilang singkat. Bisa hitungan minggu, hari, bahkan hanya beberapa jam.

Sasaran paling empuk dalam permainan ini adalah mereka-mereka yang serakah dan ingin cepat kaya. Janji-janji manis para penjahat mampu meluluhkan para korban. Sehingga akan dengan mudah masuk ke perangkap yang sebelumnya telah disediakan.

Jika berangkat pada kasus money games yang saat ini sedang viral di Twitter, cara para penjahat ini “bermain” terbilang cukup rapi. Mereka dengan sabar memancing para calon korbannya dengan uang-uang receh untuk mendapatkan rasa percaya. Lalu, ketika para calon korban sudah mulai menaruh rasa percaya, di sinilah tawaran-tawaran yang jauh lebih menggiurkan ditembakkan.

Tak hanya itu, permainan psikologis dari para pelaku kejahatan money games ini dalam menyerang korbannya juga terbilang rapi. Mereka sengaja memasukkan calon korban ke dalam suatu grup Telegram, yang mungkin isinya adalah nomor-nomor bodong. Di dalam grup, calon korban dijejali banyak testimoni “surga” yang tentunya dengan tujuan meluluhkannya.

Pahitnya, jika kalian sudah tercebur di sana, besar kemungkinan untuk sulit mentas. Satu yang menjadi alasan yang sering saya baca di media sosial adalah tanggung karena sudah banyak uang yang disetorkan. Dan sama seperti judi, satu-satunya cara untuk berhenti adalah ketika uang kita habis.

Jangan harap money games bisa diberantas

Masih dari thread yang viral di Twitter, sebenarnya kasus penipuan ini sudah dibawa ke pihak yang berwenang untuk dilakukan penyelidikan dan mungkin saja sampai ke penangkapan. Tak hanya itu, korban juga sudah mendatangi bank untuk memblokir rekening yang mana digunakan pelaku untuk menerima uang transferan.

Asik membaca thread dan respons netizen lain di kolom komentar, saya membaca sebuah pertanyaan yang menarik dari salah seorang warganet. Sebuah rasa ingin tahu yang secara tak langsung ikut mengganggu pikiran saya.

“Penipuan-penipuan ini aslinya bisa diberantas nggak sih?”

Saya tak ingin mengerdilkan salah satu pihak, dan tanpa mengurangi rasa simpati saya kepada para korban money games. Tapi, menurut saya, penipuan atau scam online ini tidak bisa enyah dan akan selalu memakan korban. Alasannya jelas, karena yang mereka sasar tak hanya kecerobohan para calon korban, tapi juga sifat serakah yang dimilikinya. Inilah yang membuat saya yakin bahwa masih akan ada korban-korban scam online semacam ini.

Jika kita tarik benang merahnya, skema money games atau penipuan semacamnya yang digunakan selalu itu-itu saja: menawarkan return tak masuk akal, dengan syarat harus deposit atau transfer uang. Sehingga, solusinya adalah dengan selalu berhati-hati dan sebisa mungkin menahan sifat tamak yang ada dalam diri. Selain harus terus update bagaimana bentuk penipuan yang sedang viral.

Money games akan selalu ada dan datang dengan cara-cara yang berbeda, dan karena yang diserang adalah sifat serakah, maka ini akan menjadi sebuah pertarungan yang panjang. Pesan terakhir, kecuali kamu diangkat anak oleh Elon Musk, tak ada cara instan untuk menjadi kaya.

Penulis: Devandra Abi Prasetyo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menyadarkan Member Bisnis Skema Ponzi Adalah Hal Paling Melelahkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Mei 2023 oleh

Tags: money gamespekerjaan remotepenipuanscamskema ponzi
Devandra Abi Prasetyo

Devandra Abi Prasetyo

Bahagia itu ada dua: senyumnya dan MU juara.

ArtikelTerkait

Vespa PTS: Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Jadi Buruan Utama

Pengalaman Saya Ditipu Makelar Motor: Bilangnya Vespa Tua, Ternyata Bajaj Deluxe

18 Juni 2023
Dosen Pembimbing yang Nggak Becus Tak Bisa Jadi Pembenaran Jasa Joki Skripsi. Mahasiswa kok Mentalnya Pengecut? Aneh! joki tugas

Sisi Lain Jasa Joki Skripsi yang Nggak Banyak Orang Tahu, dari Hukum sampai Elitenya Remuk Bukan Main!

18 Juli 2024
OLX penipuan kamera barang bekas ktp palsu mojok

Pengalaman Saya Jadi Korban Penipuan Berkedok Pembeli di OLX

7 Oktober 2020
cari muka di dunia kerja Kena Tipu Interview Kerja Bikin Saya Menyadari Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini Terminal mojok

Kena Tipu Interview Kerja Bikin Saya Menyadari Tak Ada yang Abadi di Dunia Ini

8 Februari 2021
Money Games Berkedok Pekerjaan Remote : Mudah, Menggiurkan, Sekaligus Menyeramkan

Susahnya Cari Pekerjaan Remote bagi Lulusan Farmasi kayak Saya

8 Juli 2023
Seluk-Beluk Virtual Assistant, Pekerjaan Remote Impian Banyak Orang yang Nggak Bisa Meninggalkan Rumah

Seluk-Beluk Virtual Assistant, Pekerjaan Remote Impian Banyak Orang yang Nggak Bisa Meninggalkan Rumah

23 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.