Belum lama ini, linimasa saya ramai dengan frasa “selingkuh yang bertanggung jawab”. Masih ada sih satu-dua teman yang membahas cara pulih dari ghosting, namun sepertinya berita tersebut sudah mulai kehilangan gregetnya.
Dari hasil pencarian singkat, saya menemukan bahwa frasa “selingkuh yang bertanggung jawab” ini diambil dari wawancara Mayangsari dengan Thomas Djorghi. Dalam wawancara yang diunggah pada kanal YouTube milik Thomas Djorghi tersebut, Mayangsari mengakui bahwa ia pernah diselingkuhi oleh pasangannya. Meskipun demikian ia tidak keberatan jika pasangannya selingkuh asal bertanggung jawab.
Kalimat tepatnya yang diucapkan oleh Mayangsari adalah, “Jadi menurut aku, tidak disarankan berselingkuh. Setialah terhadap pasangan. Tapi kalaupun berselingkuh, selingkuhlah yang bertanggung jawab. Selesai.”
Sik sik sik… Selingkuh yang bertanggung jawab ini gimana ya maksudnya? Saya kok jadi bingung sendiri. Eh, bingung ramai-ramai ding, soalnya banyak warganet yang juga mempertanyakan hal yang sama.
“Kalo setia pasti bertanggung jawab kalo udah selingkuh tanggung jawabnya gmn? Ninggalin anak istri apakah masuk tanggung jawab?” cuit @arikusdianawati, salah seorang warganet terhadap frasa selingkuh yang bertanggung jawab tersebut. Itu baru satu dari banyaaak komentar yang saya temukan di internet. Inti dari komentar-komentar tersebut adalah mempertanyakan bagaimana mungkin orang yang bertanggung jawab (pada istri dan anaknya) akan berselingkuh. Bukankah suami yang berselingkuh termasuk ke dalam perbuatan tidak bertanggung jawab pada keluarganya?
Ada sih, satu-dua orang yang menghubungkan dengan masa lalu. “Selingkuh yang bertanggung jawab itu maksudnya kalau disuruh nikahin selingkuhannya ya dinikahi ya?” Emang dasar warganet +62.
Penasaran, saya pun bertanya pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau biasa dikenal sebagai KBBI, tentang definisi kata selingkuh dan bertanggung jawab. Biasanya definisi dapat membantu memperjelas segala sesuatu. Siapa tahu setelah mengetahui definisi dari kedua kata tersebut saya jadi tahu apakah benar ada cara untuk selingkuh yang bertanggung jawab.
Ternyata, menurut KBBI, arti selingkuh adalah (1) suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; (2) suka menggelapkan uang; korup; (3) suka menyeleweng.
Sedangkan arti bertanggung jawab adalah (1) berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab; (2) menanggung segala sesuatunya (kepada). Tanggung jawab sendiri berarti (1) keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya): 2 Hukum fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain. Jadi bisa dikatakan bahwa bertanggung jawab itu berarti berkewajiban untuk dituntut, diperkarakan, dan sebagainya jika terjadi apa-apa.
Okay.
Jika digabungkan, arti dari selingkuh versi tersebut adalah suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong; namun juga berkewajiban untuk dituntut, diperkarakan, dan sebagainya jika terjadi apa-apa. Kontradiktif namun masih bisa dilogika. Intinya, meskipun tidak jujur, curang dan serong, selama tidak terjadi apa-apa maka tidak masalah. Atau jika terjadi apa-apa maka wajib untuk (menerima jika) dituntut, diperkarakan dan sebagainya.
Mendadak semua menjadi jelas. Selingkuh lah yang bertanggung jawab yang dimaksud oleh Mbak Mayangsari ternyata (memang) bisa dilakukan.
Kita bisa selingkuh, menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak jujur, curang, serta melakukan yang jelek-jelek lainnya selama tidak terjadi apa-apa (tidak ketahuan), dengan demikian kita tidak perlu bertanggung jawab. Kan tidak ketahuan jika terjadi apa-apa.
Atau kalaupun ketahuan dan terjadi apa-apa, ya kita wajib menerima jika dituntut, diperkarakan dan sebagainya. Mau disalah-salahkan (istri), disuruh membiayai (bahkan menikahi) selingkuhan, digosipkan tetangga, dan dimusuhi (anak kandung) merupakan tanggungan yang harus diterima seorang pria yang (ketahuan) selingkuh.
Pencerahan sekali. Agak sedikit menyimpang dari pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dulu saya terima di bangku sekolah dan sedikit bergeser dari evolusi budaya manusia yang lebih condong ke praktek monogami (karena dapat memastikan pemeliharaan anak-anak yang lebih baik dan variasi genetik yang lebih tinggi), namun boleh lah dijadikan referensi untuk bapak-bapak yang berencana selingkuh.
Intinya, boleh selingkuh asal jangan ketahuan. Kalau ketahuan ya siap-siap saja dirujak oleh istrinya. Tapi, ya lebih baik nggak selingkuh kan? Mau bikin definisi atau istilah baru, selingkuh ya tetap keliru.
BACA JUGA Selingkuh Atau Diselingkuhi Itu Bukan Pilihan, Nggak Usah Dibandingkan dan tulisan Maria Kristi lainnya.