Mobil Suzuki Bukan Terkesan Murahan, tapi Ia Rendah Hati
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Gaya Hidup Otomotif

Mobil Suzuki Bukan Terkesan Murahan, tapi Ia Adalah Mobil yang Rendah Hati

Mita Idhatul Khumaidah oleh Mita Idhatul Khumaidah
18 April 2022
0
A A
Mobil Suzuki Bukan Terkesan Murahan, tapi Ia Adalah Mobil yang Rendah Hati Terminal Mojok

Mobil Suzuki Bukan Terkesan Murahan, tapi Ia Adalah Mobil yang Rendah Hati (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang yang beranggapan bahwa mobil Suzuki adalah merek mobil yang murahan. Padahal, tidak begitu, ada energi positif yang perlu kita teladani darinya.

Jenis dan harga kendaraan kerap mempengaruhi perilaku seseorang di jalan. Pajero Sport dan Fortuner, misalnya. Besar kemungkinan pemilik kedua mobil ini adalah tipe orang yang menyenangkan di rumah dan lingkungannya. Mereka sering dijadikan contoh nyata oleh guru PPKn di sekolah mana pun dengan ujaran, “Nah, Anak-anak, inilah orang yang memelihara Pancasila di dadanya. Teladanilah dia!”

Namun, perilakunya seketika berubah ketika memasuki kabin Pajero Sport atau Fortuner kepunyaannya. Dia ingat harga mobil ini yang mencapai 700 juta. Dia paham besaran tenaga yang dimuntahkan oleh mesinnya. Dan dia tahu bahwa dimensi dan desain SUV miliknya ini cocok untuk mengintimidasi pengguna jalan lain. Maka, dengan hati riang dia memasang lampu strobo di bemper depan dan belakang. Pun gaya mengemudinya segera memberi Anda pencerahan mengenai alasan ontologis kata “arogan” diciptakan.

Keluarga Civic bisa memberi dampak perubahan perilaku yang sepadan. Semua hal yang ada pada mobil-mobil Civic dirancang untuk melejitkan Anda dari nol ke seratus dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Lantas, tidak akan ada orang yang heran kalau suatu hari kelak Anda memacu Civic seolah sedang diuber juru tagih koperasi.


Setelah itu, ada mobil-mobil Suzuki. Seorang pengguna Quora bertanya dengan keluguan yang tidak dibuat-buat: kenapa citra merek mobil Suzuki terkesan murahan? Pertanyaan tersebut memancing perdebatan sengit, semata karena tidak ada satu pun definisi “murahan” yang diajukan. Para penjawab kebanyakan membela Suzuki semata-mata karena dorongan naluriah manusia untuk membela apa pun yang dianggapnya tertindas.

Saya mencintai jenama Suzuki sebesar kecintaan dedaunan pada embun pagi. Namun, saya tak menampik kenyataan bahwa jenama Suzuki kalah berkilau dibandingkan pabrikan otomotif Jepang lainnya. Dan itu adalah keputusan sadar dewan direksi Suzuki sendiri.

Suzuki (Shutterstock.com)

Kalau Anda jeli, Anda akan tahu bahwa hampir semua pabrikan otomotif Jepang punya divisi mobil premium. Toyota punya Lexus. Honda memiliki Acura. Nissan menciptakan Infiniti. Andai pun ada pabrikan yang tidak punya divisi mobil premium, dapat dipastikan bahwa pabrikan tersebut nyemplung ke pasar yang spesifik dan eksklusif, atau sekurang-kurangnya punya mobil yang pantas disebut flagship. Mazda, Subaru, dan Mitsubishi memakai pendekatan ini.

Suzuki tidak memakai kedua pendekatan tersebut. Tidak ada divisi mobil premium di bawah naungan jenama Suzuki. Ia pun tidak bertarung di pasar spesifik yang mampu membuat citranya menjadi eksklusif. Tidak ada pula produk Suzuki yang pantas disebut flagship. Mobil termahal Suzuki yang dijual di Indonesia adalah Jimny, tembus 425 juta. Akan tetapi, sulit menaruhnya di kelas yang setara dengan Pajero Sport, apalagi Land Cruiser.

Maka, tak usah heran kalau ada orang yang beranggapan bahwa merek Suzuki terkesan murahan, dalam arti ia tak sekinclong merek otomotif lain. Namun, di balik itu terdapat keunggulan laten mobil Suzuki, keunggulan yang hanya bisa diketahui oleh orang-orang beruntung yang pernah mengendarainya sendiri.

Adalah Ertiga GX, mobil Suzuki yang pertama kali saya tunggangi. Saat itu saya masih punya Daihatsu Ceria yang kerap kali membuat saya merasa rendah diri ketika sedang berhenti di lampu merah. Seorang sepupu bertandang ke rumah dengan mengendarai Ertiga putih miliknya. Dipandang dari sudut mana pun, Ertiga tersebut jelas lebih cakep ketimbang mobil kepunyaan saya.

Ketika saya masuk ke kabin dan duduk di kursi pengemudi, saya menjadi tahu bahwa Ertiga jelas bukan mobil kaleng-kaleng. Meskipun desain eksteriornya seperti Swift yang terlalu banyak menenggak hormon pertumbuhan, desain interiornya terlalu bagus untuk mobil di rentang harga dua ratus juta. Kualitas rancang-bangun dashboard-nya solid, pelantang suaranya impresif, materialnya tak melulu plastik keras, dan kekedapan kabinnya pantas untuk dibanggakan—apa kabar, Mobilio?

Dan inilah mutiara yang saya temukan dari Ertiga ketika melajukannya di ruas jalan Cepu-Bojonegoro: pelajaran mengenai kerendahan hati. Ruas jalan itu punya 4 lajur, yang biasa disibukkan oleh pengendara yang merasa dirinya titisan Ayrton Senna. Beberapa kali saya mendapati pengendara norak yang terang-terangan mengajak beradu cepat. Akan tetapi, transmisi dan mesin 1400cc Ertiga memaksa saya untuk membunyikan klakson dan tersenyum dan membiarkan pengendara begajulan itu berkompetisi dengan dirinya sendiri.

Kubikasi mesinnya memang kecil, tapi tidak gelagapan kayak mesin mobil LCGC. Sebaliknya, mesin Ertiga adalah jenis mesin yang hanya bisa Anda nikmati ketika berkendara dengan cara sesantun mungkin. Saya melaju secepat yang diizinkan rambu-rambu lalu lintas. Saya pun tidak berpindah-pindah lajur dengan sembrono karena, yah, citra Ertiga tidak mengizinkan saya berbuat demikian.

Mobil Suzuki selanjutnya yang pernah saya kendarai adalah Ertiga GX lagi, tapi yang versi All New. Itu adalah mobil rekan kerja saya, seseorang yang menjadi PNS karena hobi semata. Pada suatu ketika, kami harus mengikuti rapat di kabupaten. Saya dengan gembira menawarkan diri untuk menjadi sopir dalam perjalanan ke sana.

All New Ertiga adalah mobil yang dibikin untuk mereka yang berjiwa aristokrat. Andai ia diciptakan seabad lebih awal, ia akan menjadi kendaraan utama para priyayi untuk menilik perkebunannya, atau para murid STOVIA untuk berangkat membedah mayat.

Mobil All New Ertiga (Shutterstock.com)

Lihatlah desain eksteriornya yang bergaris tegas, tapi tak meruncing kayak tren desain mobil kontemporer. Iya, sih, orang-orang menyebutnya mirip Innova, dan bumper depannya jelas-jelas mencomot kepunyaan Lamborghini Aventador. Tapi, Suzuki berhasil meramunya secara apik untuk menampilkan citra berkelas seperti yang mereka inginkan.

Saat memacunya di jalan, jelas bagi saya bahwa mesin All New Ertiga lebih bertenaga ketimbang pendahulunya. Namun, saya tak pernah terpancing sedikit pun untuk menginjak pedal gas dalam-dalam karena, yah, bukan seperti itu cara berkendara aristokrat sejati. Di lampu merah, saya juga merasa terdorong untuk selalu menyantuni para pengamen karena priyayi tulen harus selalu siap berderma kepada mereka yang kekurangan.


Intinya, kedua generasi Ertiga yang pernah saya jajal itu benar-benar tak pantas untuk diajak pecicilan di jalan. Bukan karena mesinnya tak mampu, melainkan karena citra Ertiga membuat saya segan untuk bertindak tak patut ketika mengendarainya. Mirip seperti apa yang dirasakan pengendara Brio RS, meski di spektrum sebaliknya.

Mobil Suzuki terakhir yang pernah saya kendarai adalah New Ignis. Bila semua orang mampu menahan diri untuk tidak memperhatikan buritannya, Ignis jelas mobil yang bagus. Desainnya unik, kualitas rancang-bangunnya jempolan, kabinnya lapang, dan ia tetap memberikan pelajaran yang sama seperti kedua kakaknya meskipun dibanderol dengan selisih harga 50 juta lebih murah, dengan penyebab yang agak berbeda.

Sama seperti Karimun Wagon R, Ignis tak mungkin diajak berlaku serampangan di jalan, bahkan oleh Lewis Hamilton sekalipun. Alasannya sama: siapa, sih, yang bisa ugal-ugalan dengan transmisi AGS-nya Suzuki?

Penulis: Mita Idhatul Khumaidah
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Kenapa Penjualan Suzuki di Indonesia Nyungsep dan Sulit Bangkit Lagi?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 April 2022 oleh

Tags: all new ertigamobilMobil Suzukipilihan redaksisuzuki
Mita Idhatul Khumaidah

Mita Idhatul Khumaidah

Staf pengajar dan pelapak daring paruh waktu, ibu rumah tangga penuh waktu.

Artikel Lainnya

Detail Kecil tentang KKN yang Luput di Film KKN di Desa Penari Terminal Mojok

Detail Kecil tentang KKN yang Luput dalam Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022
3 Resep Rahasia Kesuksesan Yakult Bertahan di Pasar Indonesia Terminal Mojok.co

3 Resep Rahasia Kesuksesan Yakult Bertahan di Pasar Indonesia

24 Mei 2022
3 Skill Mengemudi yang Harus Dikuasai agar Makin Mahir Berkendara

3 Skill Mengemudi yang Harus Dikuasai agar Makin Mahir Berkendara

23 Mei 2022
Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink Terminal Mojok.co

Soal Meresahkan, Kinder Joy Ternyata Nggak Seberapa Dibanding Pororo Drink

23 Mei 2022
Surat Terbuka untuk Seluruh Pendukung Liverpool: Apa pun Hasilnya, Tetaplah Jatuh Cinta

Surat Terbuka untuk Seluruh Pendukung Liverpool: Apa pun Hasilnya, Tetaplah Jatuh Cinta

21 Mei 2022
Pos Selanjutnya
3 Faktor yang Bikin Hype Spy x Family Begitu Tinggi

3 Faktor yang Bikin Hype Spy x Family Begitu Tinggi

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
Harapan untuk 'Gubernur Baru' Jogja yang Akan Dilantik

Harapan untuk ‘Gubernur Baru’ Jogja yang Akan Dilantik

22 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Bisa Kalian Temukan di Jalanan Kota Surabaya

23 Mei 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022
2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

2 Kelemahan Daihatsu Sigra yang Harus Diketahui Sebelum Membelinya

24 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Maudy Ayunda Menikah hingga MU yang Lagi-Lagi Kalah
    by Ali Ma'ruf on 25 Mei 2022
  • Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari
    by Jevi Adhi Nugraha on 25 Mei 2022
  • Hepatitis Akut Misterius Disinyalir Sudah Masuk ke DIY
    by Yvesta Ayu on 25 Mei 2022
  • Misteri Desa Kecil di Selatan Surabaya
    by Abdus Sair on 25 Mei 2022
  • UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa
    by Yvesta Ayu on 24 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In