Percayalah, nggak semua orang minum alkohol untuk mabuk-mabukan. Banyak juga orang yang meminumnya untuk meredakan penat setelah seharian bekerja. Asalkan diminum dalam kadar yang wajar, minuman beralkohol justru memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Misalnya saja wine, dilansir dari Halodoc, minuman fermentasi anggur ini baik untuk memperpanjang memori otak, menurunkan risiko kanker, mengurangi risiko osteoporosis pada perempuan, dan mengurangi risiko depresi.
Ada banyak tempat untuk membeli minuman beralkohol di Indonesia, bisa di pub, diskotek, club, hingga bar, hingga lounge. Kita bebas mau pilih yang mana saja. Namun, tempat yang umumnya didatangi pekerja atau orang-orang yang ingin nongkrong sambil minum santai tanpa joget-jogetan adalah bar dan lounge.
Di bar, biasanya pelanggan lebih santai. Kita juga bisa pesan minum langsung ke bartendernya. Sementara lounge umumnya ada di lobi hotel bintang lima dengan konsep yang lebih elegan, lengkap dengan pelayan yang super ramah dan sopan.
Dalam beberapa bidang pekerjaan, ada kalanya kita harus pergi ke lounge atau bar untuk bertemu rekan kerja. Memiliki informasi atau minimal mengetahui jenis-jenis minuman beralkohol yang umumnya dijual di bar bisa memudahkan kita saat membuka obrolan dengan kolega. Namun, mungkin masih banyak orang yang kurang familier dengan minuman beralkohol yang tersedia di lounge and bar. Ha piye, terbiasa minum abidin (arak dan bir dingin) kok ya harus berhadapan dengan buku menu di bar yang isinya cocktail, gin, single malt, vodka, atau tequila. Yo bingung, sih.
Nah, bagi pemula yang kebetulan pengin ke bar atau lounge tapi bingung dengan minuman beralkohol yang beraneka ragam itu, berikut saya berikan gambaran sederhana perbedaan masing-masing minuman biar nggak salah beli. Nggak lucu kan rencananya pengin ngobrol santai dengan rekan kerja, eh malah berujung mabuk sampai muntah-muntah karena salah pilih minuman?
#1 Cocktail
Hampir semua bar menyediakan minuman berjenis cocktail dan mocktail. Cocktail adalah campuran dari berbagai macam minuman ringan dengan alkohol, sementara mocktail adalah campuran minuman yang nggak mengandung alkohol sama sekali. Rasa cocktail sebenarnya tergantung dari jenis campurannya, namun umumnya ada rasa pahit-pahitnya. Ya iyalah, kan ada alkoholnya.
Contoh cocktail yang populer di dunia adalah Dirty Martini dan Green Russians. Tapi, biasanya setiap bar punya menu cocktail andalan sendiri yang akan membedakan bar satu dengan bar lain. Sebagai contoh di Mr. Fox Surabaya, kita bisa menemukan cocktail bernama Pletok (campuran vodka, fresh lime, dan vanilla) yang nggak bisa kita temukan di tempat lain.
Lantaran bahannya nggak hanya alkohol, cocktail cocok untuk mereka yang newbie atau belum terbiasa dengan minuman beralkohol. Jika kalian termasuk pemula di dunia per-khamar-an duniawi, memesan cocktail adalah pilihan paling bijaksana.
#2 Wine
Wine adalah minuman beralkohol yang dihasilkan dari fermentasi buah anggur. Ada dua jenis wine di pasaran yang paling terkenal, yaitu white wine (dibuat dari fermentasi anggur kuning, keemasan, dan hijau tanpa menyertakan kulit dan bijinya) dan red wine (dihasilkan dari fermentasi anggur merah dengan menyertakan biji dan kulitnya). Untuk jenis lainnya ada rose wine, sparkling wine, champagne, dan port wine.
Gimana dengan rasanya? Jawabannya: tergantung selera. Akan tetapi secara garis besar, wine (apalagi red wine) punya rasa yang sedikit lebih manis daripada minuman beralkohol lain. Meskipun saya bilang manis, jangan dibayangkan semanis amer (anggur merah kolesom) juga, ya. Sebab, amer itu kan jamu, jadi teksturnya pekat mirip sirup dan manisnya kebangetan, sih.
Minum wine juga ada tekniknya, lho. Karena musuh utama wine adalah suhu, sebaiknya jangan memegang mangkuk gelasnya saat mau menyesap wine karena suhu tubuh kita bisa ditransfer ke gelas dan memengaruhi rasa wine. Minumlah wine dengan cara memegang tangkai gelas agar rasanya cita rasanya nggak terpengaruh. Hal ini juga berlaku ketika kita minum margarita atau champagne.
Wine adalah pilihan kedua setelah cocktail yang paling pas dipesan peminum pemula. Sebab, minuman beralkohol jenis ini masuk miras golongan B dengan kadar etanol berkisar antara 20%-an sehingga nggak bikin seseorang mudah mabuk. Rasa wine juga nggak begitu pahit, jadi mudah diterima indra perasa kita. Jika kalian ingin mencicipi wine dengan rasa manis, kalian bisa memilih port wine.
Oh ya, red wine cocok dinikmati bersama daging merah atau steak. Namun, jika kalian memesan seafood atau makanan pedas, white wine adalah teman minum yang tepat. Indonesia punya pabrik wine sendiri, lho, namanya Hatten Wines dan berlokasi di Bali.
#3 Rum
Nama rum mungkin familier di telinga kita sebagai campuran untuk kue, es krim, atau cokelat. Namun, rum juga biasanya dijual di bar sebagai minuman. Rum adalah jenis minuman beralkohol yang terbuat dari penyulingan dan fermentasi air tebu. Sama halnya dengan bir, rum ada yang putih dan hitam. Rum putih umumnya digunakan untuk campuran minuman, sementara rum hitam lebih enak diminum langsung dengan es batu.
Rum dengan kualitas yang baik akan memiliki rasa karamel dan vanila dengan aroma smokey. Untuk mengetahui kualitas rum caranya cukup mudah. Pertama, lihat warnanya. Rum putih umumnya berwarna bening, sementara rum hitam biasanya berwarna amber. Jika menjumpai rum berwarna keruh, dapat dipastikan kualitas rum tersebut nggak baik. Cara kedua adalah dengan mencicipinya. Jika saat disesap ada aroma alkohol yang langsung menyengat dan terasa panas di mulut, rum tersebut berarti memiliki kualitas buruk. Rum yang baik harusnya memiliki tekstur yang lebih lembut.
Lantaran rum termasuk kategori minuman keras golongan C dengan kadar alkohol mencapai 40%, jika kalian adalah peminum pemula, sebaiknya cukup minum 2-3 sloki untuk menghindari hangover. Rata-rata orang sudah mulai merasa mabuk saat minum 4-5 sloki rum dalam waktu 1 jam.
#4 Whisky
Whisky adalah minuman beralkohol dari fermentasi serealia yang mengalami proses mashing (dihaluskan, dicampur dengan air, serta dipanaskan) melalui proses distilasi dengan cara disimpan di dalam tong berbahan kayu ek. Semakin lama proses penyimpanannya, rasa whisky akan semakin enak dan harganya pun semakin mahal. Contohnya whisky The Macallan 25 Year Old harganya tentu lebih mahal dibandingkan The Macallan 18 Year Old atau The Macallan 12 Year Old.
Nggak jauh berbeda dengan kopi, whisky juga dibedakan dalam dua jenis, yaitu single malt (whisky malt yang berasal dari penyulingan oleh pabrik yang sama dan tong kayu yang sama) dan blended whisky (terbuat dari campuran dari berbagai whisky, baik malt maupun grain).
Dari segi rasa, single malt adalah whisky terbaik karena nggak mengandung campuran lain atau varietas yang berbeda. Peminum sejati biasanya memilih single malt untuk dikonsumsi. Jika kalian penasaran dengan rasa asli whisky, single malt adalah pilihan yang tepat. Namun, karena whisky termasuk miras golongan C dengan kadar etanol 40% ke atas, minuman jenis ini kurang cocok untuk pemula. Tapi, kalau kalian tetap ingin mencoba rasa whisky, sebaiknya coba whisky dalam kemasan gelas.
Fyi, bar biasanya menyediakan whisky atau minuman beralkohol lain dalam wadah gelas (dijual per shot) dan juga dijual botolan. Jika ingin icip-icip, beli saja yang gelasan, tapi jika pengin hemat sebaiknya kalian beli yang botolan. Nggak usah khawatir kebanyakan, Rek. Kalau whisky yang kalian beli nggak habis, kalian bisa titip simpan (keep) di bar tersebut dan diminum lagi saat berkunjung ke bar sama di lain waktu. Lagi pula minuman beralkohol yang paling enak itu kan yang sedang-sedang saja dan nggak sampai bikin kita pusing keesokan harinya. Pokoknya selama kalian belum seganteng dan sekeren Tommy Shelby dalam serial Peaky Blinders, sebaiknya nggak usah minum whisky banyak-banyak, deh.
#5 Vodka
Umumnya vodka terbuat dari biji-bijian seperti gandum, jagung, atau kentang yang telah difermentasi. Meskipun tak menutup kemungkinan dibuat dari bahan lain seperti fermentasi larutan gula dan khamir. Di Indonesia sendiri juga ada pabrik vodka (local brand) bernama Iceland. Belakangan ini nama Iceland cukup populer karena menjual vodka yang harganya terjangkau. Fyi, vodka dengan kualitas baik memiliki tekstur halus dan clear, sementara vodka kualitas buruk akan terasa panas atau ada sensasi terbakar di mulut saat menyesapnya.
Dibandingkan dengan whisky, rasa vodka lebih netral dan cenderung cocok dikombinasikan dengan makanan apa pun. Jika whisky makin tua umurnya semakin baik rasanya, vodka justru kebalikannya, sebab vodka memiliki batas kedaluwarsa.
Bagi peminum pemula, memilih absolute vodka apple atau green apple sepertinya adalah pilihan paling masuk akal dan pas. Sekali lagi, karena vodka memiliki kandungan alkohol cukup tinggi, minumlah sewajarnya. Hanya karena ingin sekeren James Bond, bukan berarti kita harus minum Belvedere Vodka satu botol penuh, Rek.
Itulah lima jenis minuman beralkohol yang biasanya ada di bar dan perlu kalian ketahui. Tentu saja selain lima minuman di atas, masih ada minuman beralkohol lainnya seperti cognac, jagermeister, tequila, dll. Oh ya, sekadar menegaskan, tulisan ini nggak dimaksudkan untuk merekomendasikan kalian mabuk-mabukan, lho. Siapa tahu ada di antara kalian ada yang sering diajak bos atau rekan kerja pergi ke bar, terus bingung mau pesan apa. Yah, walau sebenarnya bisa saja sih kalau mau pesan es teh di bar… Hehehe.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Minuman Beralkohol dan Betapa Noraknya Cuitan Anya Geraldine.