Masyarakat Indonesia sudah terlalu akrab dan cinta mengonsumsi mi instan. Mungkin karena harganya yang terjangkau ataupun rasanya yang pas di lidah kita. Apalagi kalau sudah berada di kondisi tanggal tua, mi instan adalah pilihan utama orang orang untuk mengganjal perut selagi menunggu datangnya gajian. Untuk anak kos terutama para mahasiswa yang bergantung pada kiriman orang tua, mi instan adalah penyelamat mengatasi perut keroncongan. Kalau kurang terasa mengenyangkan, tak sedikit orang mengkombinasikan dengan seporsi nasi putih hangat. Maka nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?
Di Indonesia sendiri ada dua brand besar yang berkompetisi dalam persaingan dunia Mi instan, yaitu Indomie dan Mie Sedaap. Untuk memuaskan konsumen, tak jarang kita melihat kedua brand tersebut mengeluarkan varian-varian baru yang tujuannya selain agar tidak bosan serta bisa memilih sesuai selera yang spesifik, juga agar konsumen merasa bahwa varian yang dikeluarkan itu gue banget. Mulai dari awalnya kita hanya mengenal varian mi goreng, ayam bawang dan kaldu ayam. Sampai akhirnya mengeluarkan varian yang terinspirasi dari masakan daerah atau luar negeri seperti Soto Medan, Soto Lamongan, rendang, iga penyet, bulgogi, dan lain lain. Makanya, saya nggak akan kaget kalau suatu saat mungkin ada mi instan dengan rasa varian matcha, red velvet, atau cilok Bandung. atau apa pun yang hits akhir-akhir ini.
Dari kedua brand yang saya sebutkan, jujur saya lebih suka Mie Sedaap. Maaf bukan saya membenci atau menolak eksistensi dari Indomie. Namun, menurut saya pribadi Mie Sedaap mempunyai rasa dan tekstur mi yang cocok di lidah saya. Terutama ketika saya menemukan varian baru dari Mie Sedaap yang menurut saya layak untuk saya rekomendasikan untuk dicoba yaitu Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa.
Sebagai orang yang besar di daerah Kepulauan Riau, lidah saya tidak asing dengan laksa. Laksa merupakan hidangan khas asal Melayu. Laksa juga disajikan dengan cara dimasak kuah atau dengan digoreng. Bahan-bahan untuk membuat Laksa biasanya mi, kari, olahan laut seperti udang, santan dan bumbu pelengkap lainnya. Biasanya makanan tersebut bisa dijumpai saat acara-acara besar maupun sebagai menu untuk berbuka puasa. Nah, Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa menurut saya cukup membuat saya merasakan sensasi memakan laksa, namun dengan bentuk mi instan.
Bahan-bahan di dalam Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa yang membuatnya beda dari varian Mie Sedaap lainnya adalah adanya citarasa udang dan krimer sebagai pengganti santan dalam Laksa. Sehingga ketika kita memasaknya, ada tekstur cukup kental seperti kuah santan laksa. Harum kuah laksa pun cukup menggugah selera. Selain itu juga disediakan opsi bumbu cabai dua sehingga kita bisa menakar seberapa pedas masakan mi kita nantinya. Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa ini menurut saya akan lebih maknyusss lagi kalau ditambah dengan bahan-bahan lain seperti sayur, udang, atau sotong. Tapi, kalau tidak ada bahan tersebut, cukup tambahkan satu butir telur dan itu sudah cukup untuk menambah citarasa dan tentunya menggugah selera makan.
Mie Sedaap Singapore Spicy Laksa cukup murah dan tidak membuat dompet Anda risau dan merogoh kocek dalam-dalam. Dengan harga Rp2.500, kamu bisa merasakan sensasi makan laksa yang kalau dijual di rumah makan itu kisaran Rp15.000 dan Rp20.000,-. Mi tersebut bisa kalian temukan di warung terdekat atau di marketplace.
BACA JUGA Nggak Usah Ngeyel, Mie Sedaap Lebih Enak daripada Indomie dan tulisan Muhammad Afhan lainnya.