Bagi masyarakat Indonesia, mi instan bak sahabat yang ada di kala bokek maupun berduit. Apalagi makin ke sini, varian rasa dari mi instan sudah beraneka rupa. Mulai dari varian yang mengangkat cita rasa makanan lokal sampai varian rasa makanan internasional. Boleh dibilang, lidah kita dimanjakan dengan beragam jenis makanan meski hanya dalam bentuk mi instan.
Ngomongin soal perkembangan varian rasa mi instan, baru-baru ini saya melihat sebuah iklan mi instan di televisi yang dibintangi oleh Natasha Wilona. Yap, iklan Mie Sedaap Goreng varian rasa Ayam Bakar Limau suka wira-wiri di layar kaca. Dan gara-gara iklan tersebut, saya jadi penasaran sama varian terbaru Mie Sedaap Goreng. Gimana nggak penasaran, rasa terbaru dari seri Nikmat HQQ itu menawarkan sensasi sambal cobek sebagai salah satu inovasinya. Sebagai orang yang merasa kurang lengkap jika makan tanpa sambal, tawaran dari Mie Sedaap jelas menantang untuk dicoba.
Terus, setelah mencobanya, apakah rasanya sesuai dengan ekspektasi saya? Sebentar, sebelum melangkah ke soal rasa, saya sebutkan dulu apa saja yang ada di dalam kemasan Mie Sedaap Goreng Ayam Bakar Limau, ya.
Pertama, seperti mi instan pada umumnya, dalam Mie Sedaap Ayam Bakar Limau ini ada bumbu bubuknya. Aroma jeruk limau langsung terasa begitu kemasan bumbu bubuk ini dibuka. Kedua, terdapat bumbu minyak dan kecap yang berdampingan. Ketiga, ada sambal cobek yang teksturnya miriiip saus sambal biasa dengan sedikit biji cabai. Keempat, remahan rempeyek daun jeruk. Kalau nonton iklannya, rempeyeknya kelihatan utuh, Gaes. Nah, wujud aslinya sih hanya berupa remahan gitu. Mirip bawang goreng ala mi instan laaah. Kelima, tentu saja ada mi tebal ciri khas dari Mie Sedaaap.
Sekarang mari kita bicara soal rasa. Dari segi rasa, rasa ayam bakar yang digaungkan terasa cuma rasa manis ayam bakar di lidah. Nggak ada yang spesial amat, sih. Yang paling kuat terasa justru si jeruk limaunya. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, aroma jeruk limaunya bahkan sudah tercium sejak kemasan bumbu bubuknya dibuka. Ketika disantap, rasa jeruk limaunya mendominasi dalam mulut, tapi nggak bikin enek, kok. Pas saja gitu.
Untuk tingkat kepedasan, menurut saya Mie Sedaap Goreng Ayam Bakar Limau biasa saja. Nggak terlalu pedas dan sejujurnya jauh banget dari ekspektasi saya. Atau ekspektasi saya yang ketinggian kali, yaaa? Selanjutnya soal si rempeyek daun jeruk, bentuknya memang jauh berbeda dari rempeyek asli, tapi rasanya boleh diperhitungkan. Rasa gurih dan daun jeruknya oke, kriuk kriuk di mulut dan nggak mengecewakan sebagai topping. Cocok lah buat pelipur lara karena rasa ayam bakarnya yang kurang nendang.
Ketika menikmati mi instan ini, saya mencoba makan dengan dua cara. Cara pertama mencocol mi ke sambal cobeknya, dan cara kedua mencampurkan mi langsung dengan sambal cobeknya. Jelas lebih enak kalau sambal cobeknya bercampur langsung dengan rasa si jeruk limau, sih, mengingat sambalnya juga nggak pedas-pedas amat.
Meski sebenarnya saya nggak begitu suka mi goreng (merek apa pun), untuk Mie Sedaap Goreng Ayam Bakar Limau, boleh lah jadi pengecualian. Yah, seenggaknya aroma jeruk limau dan topping rempeyek daun jeruknya jadi penyelamat.
Sumber Gambar: YouTube Tafakoer