Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menjelaskan Peran Milenial kepada Bu Megawati Adalah Hal yang Sia-sia

Muhammad Khozin oleh Muhammad Khozin
3 November 2020
A A
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bu Megawati Soekarnoputri, kemarin (28/08) telah meresmikan 13 kantor baru DPC dan DPP via daring. Pada kesempatan itu Bu Megawati menyoal tentang kontribusi generasi milenial bagi bangsa dan demonstrasi yang berujung ricuh.

Mengutip dari laman Kompas, pernyataan Bu Mega yang cukup ngeri-ngeri sedap adalah sebagai berikut:

“Anak muda kita ini aduh. Saya bilang ke Presiden, jangan dimanja, dikatakan generasi kita adalah generasi milenial. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial yang tahu teknologi tanpa harus bertatap muka langsung? Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini, masa hanya demo saja.”

Saya kira semua orang setuju bahwa perusakan fasilitas umum dalam demonstrasi tidak bisa dibenarkan dengan alasan apa pun. Akan tetapi, semua orang juga paham bahwa situasi di lapangan saat berlangsung demonstrasi sering kali tidak dapat dikendalikan. Baik oleh peserta demo sendiri maupun aparat.

Tujuan-tujuan demonstrasi beberapa waktu lalu adalah hal-hal serius dan merupakan langkah yang pantas menurut saya. Memang benar, akibat dari vandalisme yang masih tak jelas siapa yang melakukannya itu sangat merugikan. Dan pastinya yang rugi tidak hanya pemerintah, rakyat pun tak kalah disusahkan.

Tapi, mengapa Bu Megawati hanya fokus kepada kerusuhan? Alih-alih memahami alasan pendemo turun ke jalan dan substansi demo, Bu Mega, pemimpin partai demokrasi itu malah menganggap demo kemarin sebagai sesuatu yang tidak perlu. “Jika nggak cocok ke DPR, ngapain demo-demo.” Ucapnya kemarin.

Bu Megawati dengan terang-terangan mempertanyakan peran anak muda bagi bangsa dan negara. Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab sebenarnya, karena jika seseorang telah sampai pada level mempertanyakan, ada dua kemungkinan yang bisa ditarik sebagai kesimpulan.

Pertama, seseorang itu tidak mengakui dan tidak menganggap apa yang telah dilakukan oleh yang dipertanyakan. Ia lebih ke tidak peduli. Yang kedua, telah diketahui bahwa seseorang yang dipertanyakan memang benar-benar tidak memiliki jawabannya, maka dari itu dipertanyakan. Mempertanyakan di sini lebih ke mempersoalkan.

Baca Juga:

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Meskipun membaca atau mendengar pertanyaan Bu Megawati terasa amat menjengkelkan, saya kira pertanyaan tersebut tidak perlu dijawab karena jawaban-jawaban pasti hanya akan dimentahkan. Akan sangat sulit menjelaskan sebuah sumbangsih yang semestinya tidak perlu diumbar dari pihak yang melakukan.

Tetapi, apabila masih saja terngiang-ngiang oleh pertanyaan tersebut, maka sah dan boleh saja ditanggapi. Hitung-hitung bentuk hormat kepada yang lebih tua. Saat mereka bertanya ya baiknya yang muda menjawabnya dengan sopan dan santuy.

Tapi, kembali lagi, untuk menjelaskan perkara ini tidak mudah. Bahkan seorang Gus Dur, tokoh sejuta umat sekaligus mantan rekan Bu Mega saja tidak memiliki jawaban yang baik untuk pertanyaan yang kurang lebih sama.

Gus Dur dalam sebuah esainya berjudul Sama-sama Bermimpi Besar mengaku kesulitan menjawab pertanyaan dari sejumlah mahasiswa. Mereka mempertanyakan, mengapa Gus Dur dan angkatan generasinya tidak bermimpi besar layaknya mimpi-mimpi besar Bung Hatta tentang kemerdekaan Indonesia, masyarakat adil, sejahtera, dan makmur.

Sejumlah mahasiswa tersebut menganggap bahwa Gus Dur dan kawan-kawan seangkatan hanya puas dengan impian sektoral yang sifatnya hanya sepotong-potong. Mereka menganggap Gus Dur lebih sibuk pada impian tentang pesantren yang hanya mencakup satu sektor dari seluruh kehidupan bangsa.

Bukan hanya kesulitan menjawab, Gus Dur sebenarnya juga tak memiliki jawabannya. Akan tetapi, di sini Gus Dur lebih kesulitan lagi meyakinkan kepada mereka bahwa mimpinya sama besarnya dengan mimpi-mimpi Bung Hatta di masa lalu.

Gus Dur merasa sulit menjelaskan bahwa kerja-kerja dari program pedesaan yang terpisah-pisah pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang universal. Sulit menggambarkan bahwa berbincang dengan lurah soal saluran air baru untuk desa atau program kecil untuk pembangunan desa sama hebatnya dengan perhimpunan Indonesia di Holland, di mana Bung Hatta ikut merumuskan impian besar, kemerdekaan Indonesia.

Seperti kasus Gus Dur tersebut, sepertinya sulit meyakinkan bahwa peran milenial seperti aktif di kegiatan kampung, menjadi relawan pengajar di madrasah, nguri-nguri karang taruna, hingga yang demo kemarin sama hebatnya dengan peran-peran politik elit di negeri ini. Sama pentingnya dengan meresmikan gedung kantor DPP dan DPC yang dilakukan Bu Megawati kemarin.

BACA JUGA Pertengkaran Keluarga Kadang Justru karena Satu sama Lain Punya Persamaan dan tulisan Muhammad Khozin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 November 2020 oleh

Muhammad Khozin

Muhammad Khozin

Seorang laki-laki beradik tiga. Suka menulis dan merintis.

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya Memakai Samsung Galaxy A04E. Siapa Bilang HP Kentang Nggak Mumpuni?

Pengalaman Saya Memakai Samsung Galaxy A04e. Siapa Bilang HP Kentang Nggak Mumpuni?

14 Agustus 2023
5 Hal tentang Masjid Raya Al-Jabbar yang Jarang Orang Ketahui ridwan kamil

Ridwan Kamil Lebih Siap Jadi Artis ketimbang Presiden

18 Maret 2023
Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura Mojok.co

Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura

22 Desember 2024
Kenapa Penjualan Suzuki Nyungsep dan Tak Bisa Bangkit Lagi?

Kekolotan Petinggi Suzuki, Penyebab Pabrikan Ini Terancam Gulung Tikar

29 Agustus 2022
Akun Shitposting Kampus, Oase di tengah Gersangnya Kritik untuk Kampus

Akun Shitposting Kampus, Oase di tengah Gersangnya Kritik untuk Kampus

9 Februari 2023
Tommy Soeharto, Sebenar-benarnya Standar Sukses Usia 22 Pemuda Indonesia Terminal Mojok.co

Tommy Soeharto, Sebenar-benarnya Standar Sukses Usia 22 Pemuda Indonesia

14 April 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.