Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Menjaga Jarak dengan Idola adalah Usaha Menjaga Ekspektasi

Iqbal AR oleh Iqbal AR
1 Oktober 2019
A A
Menjaga Jarak dengan Idola

Menjaga Jarak dengan Idola

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah orang dengan sedikit idola. Nggak banyak orang yang bisa saya idolakan. Banyak sekali pertimbangan untuk seorang tokoh jika akan saya idolakan. Saya nggak mau mengidolakan seseorang hanya karena di cantik, pintar, atau karena satu hal saja. Ada banyak aspek yang harus saya cari tahu terlebih dahulu, jika saya ingin mengidolakan salah satu orang atau tokoh. Banyak hal, kecuali satu. Kehidupan pribadinya.

Saya sering sekali melihat, beberapa orang mengidolai suatu tokoh, sampai ke sendi-sendi kehidupan privatnya. Dia tahu kehidupan rumah tangganya, tahu kehidupan keluarganya, hingga tahu kehidupan ranjangnya. Seakan nggak ada jarak lagi antara idola dan penggemar. Bagi sebagian penggemar, ini mungkin biasa. Beberapa tokoh yang diidolai banyak orang juga menganggap ini hal yang biasa. Tapi bagi saya, dengan nggak adanya jarak seperti ini, itu berarti kita siap dengan apa-apa yang terjadi dengan idola kita. Dan itu hal yang tidak biasa, bagi saya.

Kedekatan yang berlebih antara idola dan penggemar ini kadang bisa jadi senjata sakit hati paling ampuh. Penggemar pastinya mematok ekspektasi yang tinggi pada idolanya. Entah itu berangkat dari layar kaca, panggung, atau dari mana saja. Apalagi, jika idola tersebut mempunyai “peran” yang baik-baik di layar kaca, misalnya. Tapi, berkat kedekatan idola dan penggemarnya, si penggemar akhirnya tahu bagaimana watak asli atau kehidupan asli dari sang idola, yang kebanyakan berbeda dengan apa yang dia tampilkan di layar kaca. Lalu kecewalah penggemar tersebut.

Coba deh, sesekali lihat kolom komentar seorang public figure atau artis. Pasti akan ada komentar seperti, “aduh, nggak nyangka ya sekarang begini, padahal dulu bla bla bla…”, atau “padahal dulu di TV dia baik, lho, kok sekarang jadi kayak gini, sih”. Ini adalah contoh komentar dari penggemar, mungkin, yang kecewa dengan “perubahan” yang dialami oleh idolanya. Penyebabnya adalah penggemar ini terlalu dekat dengan idolanya. Penggemar ini terlalu banyak tahu kehidupan idolanya. Padahal, apa salahnya, sih, menjaga jarak dengan idola? Ya seenggaknya biar nggak kecewa banyak, lah, ketika tahu gimana watak dan sikapnya nanti.

Jangankan yang dekat, yang sudah menjaga jarak saja bakal kecewa, kok, dengan idolanya. Saya contohnya. Saya adalah salah satu Slankers yang sudah bertahun-tahun mengikuti Slank. Mulai dari karya-karyanya, hingga pandangan politiknya. Semua saya ikuti. Tapi, ada satu hal yang coba saya hindari, yaitu tentang kehidupan pribadi personel-personel Slank. Saya jadi Slankers ya karena karya-karyanya. Bukan karena kehidupan pribadinya. Saya coba untuk jaga jarak di ranah itu. Saya nggak mau seperti orang-orang lain, yang menggemari sesuatu sampai ranah privatnya.

Apesnya, ketika saya coba jaga jarak di ranah privat mereka, saya malah dikecewakan melalui ranah lain. Saya kecewa berat ketika Slank ternyata nggak bersuara sama sekali, alias bisu, ketika ada upaya pelemahan KPK akhir-akhir ini. Slank yang saya tahu adalah musisi dengan pandangan anti korupsi yang kuat, malah diam seribu bahasa ketika ada upaya pelemahan KPK. Padahal tahun-tahun sebelumnya, Slank cukup vokal dalam menyuarakan anti korupsi dan mendukung KPK. Ya, saya ternyata dikecewakan melalui ranah lain, ranah yang tidak saya jaga jaraknya, ranah yang terlalu tinggi ekspektasi yang saya pasang.

Saya juga berani jamin, banyak sekali penggemar-penggemar Iwan Fals yang kecewa akhir-akhir ini. Ketika negara sedang nggak baik-baik saja, Iwan Fals malah cenderung diam, dan malah nyinyir sama mahasiswa-mahasiswa yang demo. Padahal kita semua tahu, Iwan Fals adalah musisi paling cerewet kalau urusan mengkritik negara. Ini sekarang kok diam-diam saja. Nggak heran kalau banyak penggemarnya yang kecewa. Kasusnya sama, kok, seperti kasus saya. Dikecewakan idola melalui ranah yang tidak diguga-duga, tidak dijaga jaraknya, dan ranah yang terlalu tinggi ekspektasinya.

Dari beberapa kasus di atas, menjaga jarak dengan idola nggak hanya melalui ranah kehidupan privat saja, tapi juga di ranah karya dan sikap politisnya. Ketika saya sudah jaga karak dengan ranah privatnya, bisa jadi saya dikecewakan melalui ranah karya atau ranah politisnya. Maka dari itu, sebaiknya fokus saja pada ranah karya. Meskipun sama-sama punya potensi dikecewakan, tapi setidaknya kecewa karena karya nggak terlalu sakitlah, kalau dibandingkan dengan kecewa karena kehidupan pribadi atau karena pandangan politik. (*)

Baca Juga:

Menganggap Sarjana Angkuh karena Pilih-pilih Kerjaan Itu Terlalu Dangkal, Cobalah Lihat Dulu Sistem yang Membentuk Mereka

Setelah Wisuda, Saya Memilih “Mengubur” Label Alumni UGM demi Mengejar Ketenangan Batin

BACA JUGA Membedah Langit Abu-Abu dan Lagu Lain Milik Tulus: Sosok yang Datang Saat Ada Perlu, Lalu Hilang Entah Kemana atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2019 oleh

Tags: ekspektasifanboyfangirlidolaiwan falsmenjaga jarakpenggemar
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Tes Usia Mental: Ketika Hidup Membuat Mental Kita Cepat Tua ODGJ

Tes Usia Mental: Ketika Hidup Membuat Mental Kita Cepat Tua

11 Juli 2022
Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya terminal mojok.co

Perhatian Member JKT48 Itu Semu, Fans yang Telanjur Baper Mbok Sadar

1 Oktober 2020
lagu iwan fals yang bisa saja dikritik feminisme mata indah bola pingpong pesawat tempur maaf cintaku lirik mojok.co

3 Lagu Iwan Fals yang Kalau Diciptakan Sekarang, Pasti Rame kayak Tilik

31 Agustus 2020
culture shock si inyong arek kota surabaya terminal mojok

Ekspektasi Tak Sesuai Kenyataan, Tetap Bangga Bilang Inyong Arek Suroboyo

17 April 2021
spongebob

Izinkan Saya Bertemu Idola Saya: SpongeBob SquarePants

15 Agustus 2019
Menjadi Idola Para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu terminal mojok

Menjadi Idola para Siswi di Sekolah Itu Sesuatu yang Biasa Saja, Setelah Lulus Mereka Akan Melupakanmu

6 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.